Pengembangan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran simulasi digital untuk siswa kelas X studi kasus di smk negeri


a. Melakukan  inquiry dalam konteks  masyarakat



Yüklə 6,03 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə6/113
tarix20.05.2022
ölçüsü6,03 Mb.
#87451
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   113
REVIEW JURNAL SUCI PRATIWI

 
a. Melakukan 
inquiry
dalam konteks 
masyarakat
 
b. Pebelajar mampu mengelola waktu 
secara efektif dan efisien
 
c. Pebelajar belajar penuh dengan 
control diri
 
d. Mensimulasikan 
kerja 
secara 
professional
 
3. Aktivitas 

investigasi 
kelompok 
kolaboratif 
 
a. Pebelajar berinvestigasi selama 
periode tertentu 
b. Pebelajar melakukan pemecahan 
masalah kompleks 
c. Pebelajar 
memformulasikan 
hubungan antar gagasan orisinilnya 
untuk mengkontruksi keterampilan 
baru 
d. Pebelajar menggunakan teknologi 
otentik 
dalam 
memecahkan 
masalah 
e. Pebelajar melakukan umpan balik 
mengenai 
gagasan 
mereka 
berdasarkan respon ahli atau dari 
hasil tes 
4. Hasil : produk nyata
a. Pebelajar 
menunjukkan 
produk 
nyata berdasarkan hasil investigasi 
mereka 
b. Pebelajar melakukan evaluasi diri 
c. Pebelajar 
responsif 
terhadap 
segala implikasi dari kompetensi 
yang dimilikinya 
d. Pebelajar 
mendemonstrasikan 
kompetensi 
sosial, 
manajemen 
pribadi dan regulasi belajarnya.
Tabel 2 Sintaks Model Pembelajaran 
Project Based Learning
(PjBL). 
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan/ 
Aktivitas Guru
Aktivitas Peserta didik 
Tahap 1 
(Eksplorasi) 
Orientasi Masalah 
Menyampaikan 
tema 
sesuai 
dengan 
Kompetensi Inti 
Mengamati 
atau 
menganalisis 
suatu 
permasalahan 
yang 
diberikan, mengikuti petunjuk 
guru.
Tahap 2 
Merencanakan 
kegiatan kelompok
 
1. Mengintruksikan peserta 
didik untuk membentuk 
kelompok (4-5 orang) 
2. Membimbing peserta didik 
mempersiapkan 
investigasi 
a. Pemilihan topic 
b. Membuat peta konsep 
atau diagram 
c. Membuat 
rincian 
terhadap 
tahapan 
proses 
d. Monitoring kerja proyek 
1. Membentuk kelompok (4-

orang), 
mengikuti 
petunjuk guru.
2. Merencanakan 
kegiatan 
investigasi
a. Pemilihan topic 
b. Membuat peta konsep 
atau diagram 
c. Pembuatan 
rincian 
terhadap 
tahapan 
proses 
d. Monitoring 
kerja 
proyek 
Tahap 3 
(Elaborasi ) 
Melakukan 
Investigasi 
Membimbing 
peserta 
didik 
melakukan 
investigasi 
Melakukan investigasi 
Tahap 4 
Merencanakan 
laporan 
Membimbing 
dan 
mengarahkan 
penyusunan laporan 
Menyusun 
laporan 
hasil 
investigasi 


Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 
Vol.13, No.2, Juli 2016, Hal:190 
ISSN 0216-3241 
Tahap 5 
(Konfirmasi) 
Presentasi laporan 
Memfasilitasi 
kegiatan 
presentasi laporan proyek 
dan 
berperan 
sebagai 
narasumber 
Mempresentasikan 
laporan 
kegiatan proyek
Tahap 6
Evaluasi 
Melakukan 
evaluasi 
terhadap laporan hasil 
proyek 
Mendokumentasikan 
masukan-masukan guru yang 
berhubungan dengan proyek 
METODE 
Penelitian 
ini 
merupakan 
jenis 
penelitian 
dan 
pengembangan 
atau 
Research 
and 
Development 
(R&D). 
Research 
and 
Development
adalah 
metode penelitian yang digunakan untuk 
menghasilkan 
produk 
tertentu, 
dan 
menguji 
keefektifan 
produk 
tersebut 
(Sugiyono, 2013). Penelitian ini memiliki 
tujuan untuk mengembangkan e-modul di 
SMK Negeri 2 Singaraja. 
Model 
pengembangan 
yang 
digunakan pada penelitian ini adalah 
Model 
ADDIE
. Model ini digunakan untuk 
pengembangan e-modul berbasis 
project 
based learning
pada mata pelajaran 
Simulasi Digital. Model 
ADDIE
merupakan 
model pembelajaran yang bersifat umum 
dan sesuai digunakan untuk penelitian 
pengembangan. Ketika digunakan dalam 
pengembangan, proses ini dianggap 
berurutan, dimana hasil evaluasi setiap 
tahap dapat membawa pengembangan 
pembelajaran ke tahap sebelumnya. Hasil 
akhir dari suatu tahap merupakan produk 
awal bagi tahap selanjutnya. Siklus dalam 
model ADDIE dapat dilihat pada Gambar 
1.
Gambar 1. Siklus Model 
ADDIE
(Sumber: Adiputra, 2014)
Tahap pertama pada model ADDIE 
adalah tahap analisis (Analysis). Analisis 
merupakan 
suatu 
tahap 
untuk 
mendefinisikan 
kebutuhan-kebutuhan 
dalam membangun sistem, khususnya 
dalam hal ini e-modul Simulasi Digital. 
Pada 
tahap 
ini 
dilakukan 
analisis 
kebutuhan terkait dengan pengembangan 
e-modul. 
Tahap kedua pada model ADDIE 
adalah tahap desain. Tahap ini juga 
dikenal 
dengan 
istilah 
membuat 
rancangan. Pada tahap desain, penulis 
merancang desain pembelajaran. Pada 
desain pembelajaran diperoleh desain 
pengembangan draft modul yang dibagi ke 
dalam lima kegiatan pembelajaran dengan 
menggunakan 
model 
pembelajaran 
Project Based Learning. 
Tahap ketiga pada model ADDIE 
adalah 
tahap 
pengembangan 
(development). Pada tahap ini rancangan 
yang dibuat dari tahap desain akan 
dikembangkan menjadi e-modul. Pada 
tahap pengembangan ini dilakukan proses 
penyusunan 
materi/bahan 
ajar, 
pembuatan video tutorial, penyusunan 
proyek dan penyusunan soal-soal untuk 
tes formatif yang akan diimplementasikan 
ke dalam aplikasi moodle. Dalam proses 
pengembangan produk ini dibutuhkan 
perangkat keras dan perangkat lunak. 
Tahap keempat pada model ADDIE 
adalah 
tahap 
implementasi 
(implementation). Pada tahap ini peneliti 
menguji e-modul yang dikembangkan 
kepada 
calon 
pengguna. 
Tujuan 
dilakukannya uji coba ini adalah untuk 
mengetahui kelayakan produk terhadap 
proses pembelajaran yang dilaksanakan. 
Pada tahap uji coba ini dilakukan proses 
evaluasi 
terhadap 
e-modul 
yang 
kembangkan. 
Proses 
evaluasi 
ini 
dilakukan melalui uji coba perorangan, uji 
coba kelompok kecil dan uji coba 
lapangan dengan menggunakan angket. 
Uji coba lapangan dilakukan melalui uji 
coba kepada siswa kelas X Program 
Keahlian Tata Boga 5 SMK Negeri 2


Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 
Vol.13, No.2, Juli 2016, Hal:191 
ISSN 0216-3241 
Singaraja yang berjumlah 25 orang. 
Selanjutnya uji coba perorangan akan 
melibatkan 3 orang siswa dari kelas X 
Tata Boga 5, uji kelompok kecil melibatkan 
6 orang siswa di kelas X Tata Boga 5. 
Tahap kelima pada model ADDIE 
adalah tahap evaluasi. Sejatinya evaluasi 
bukan bagian yang terpisah tetapi include 
dimasing-masing 
proses/bagian 
pada 
model ADDIE. (1) Pada tahap analisis 
dilakukan evaluasi terhadap kebutuhan-
kebutuhan terkait pengembangan produk 
yaitu e-modul simulasi digital. Evaluasi 
dilakukan oleh peneliti sendiri dengan 
bantuan dosen pembimbing. (2) Tahap 
desain 
dilakukan 
evaluasi 
terkait 
pengembangan draft modul. Evaluasi ini 
dilakukan 
melalui 
bimbingan 
kepada 
dosen 
pembimbing 
dan 
guru 
mata 
pelajaran simulasi digital di SMK Negeri 2 
Singaraja. (3) Tahap pengembangan 
dilakukan evaluasi terhadap modul yang 
sudah diimplementasikan pada aplikasi 
moodle. Evaluasi ini dilakukan oleh para 
ahli yaitu ahli isi, ahli desain pembelajaran 
dan ahli media. (4) Tahap implementasi 
dilakukan uji coba e-modul simulasi digital 
kepada pengguna. Proses evaluasi ini 
dilakukan melalui uji coba perorangan, uji 
coba kelompok kecil dan uji coba 
lapangan untuk mengetahui kelayakan 
produk terhadap proses pembelajaran 
yang dilaksanakan. 
Data 
yang 
dikumpulkan 
untuk 
dianalisis dalam penelitian ini meliputi 
informasi sumber belajar, kevalidan e-
modul serta respon siswa terhadap e-
modul yang dikembangkan.
Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data 

Yüklə 6,03 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   113




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə