Pengembangan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran simulasi digital untuk siswa kelas X studi kasus di smk negeri



Yüklə 6,03 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə4/113
tarix20.05.2022
ölçüsü6,03 Mb.
#87451
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   113
REVIEW JURNAL SUCI PRATIWI

Modul Ajar 
Menurut 
Winkel 
(2005), 
modul 
merupakan 
satuan 
program 
belajar 
mengajar yang terkecil, yang dipelajari 
oleh 
peserta 
didik 
sendiri 
secara 
perseorangan atau diajarkan oleh peserta 
didik 
kepada 
dirinya 
sendiri 
(self-
instructional)
(Winkel, 2005)
.
Modul juga 
dapat diartikan sebagai sebuah buku yang 
ditulis dengan tujuan agar peserta didik 
dapat belajar secara mandiri tanpa atau 
dengan bimbingan pendidik. Dengan 
demikian, maka sebuah modul harus 
dapat dijadikan sebuah bahan ajar 
sebagai pengganti fungsi pendidik. Kalau 
pendidik memiliki fungsi menjelaskan 
sesuatu maka modul harus mampu 
menjelaskan sesuatu dengan bahasa 
yang mudah diterima peserta didik sesuai 
dengan tingkat pengetahuan dan usianya. 
Modul merupakan alat atau sarana 
pembelajaran yang berisi materi, metode, 
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi 
yang dirancang secara sistematis dan 
menarik untuk mencapai kompetensi yang 
diharapkan 
sesuai 
dengan 
tingkat 
kompleksitasnya (Depdiknas, 2008).
 
E-modul (Modul Elektronik) 
E-modul 
merupakan 
tampilan 
informasi 
dalam 
format 
buku 
yang 
disajikan 
secara 
elektronik 
dengan 
menggunakan 
hardisk
, disket, CD, atau 
flashdisk
dan dapat dibaca dengan 
menggunakan 
komputer 
atau 
alat 
pembaca buku elektronik (Wijayanto, 
2014). E-modul juga dapat diartikan 
sebagai alat atau sarana pembelajaran 
yang berisi materi, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang 
dirancang secara sistematis dan menarik 
untuk 
mencapai 
kompetensi 
yang 
diharapkan 
sesuai 
dengan 
tingkat 
kompleksitasnya 
secara 
elektronik. 
Sedangkan menurut Fausih (2015) e-
modul 
adalah 
bahan 
belajar 
yang 
dirancang secara sistematis berdasarkan 
kurikulum tertentu dan dikemas dalam 
bentuk satuan waktu tertentu, yang 
ditampilkan 
menggunakan 
piranti 
elektronik misalnya komputer atau android 
(Danang, 2015). Dari beberapa pendapat 
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa 
e-modul 
adalah 
seperangkat 
media 
pengajaran digital atau non cetak yang 
disusun secara sistematis yang digunakan 
untuk keperluan belajar mandiri. Sehingga 
menuntut peserta didik untuk belajar 
memecahkan masalah dengan caranya 
sendiri. 
E-modul 
mengadaptasi 
komponen-komponen yang terdapat di 
dalam modul cetak pada umumnya. 
Perbedaan hanya pada penyajian fisik e-
modul yang membutuhkan perangkat 
komputer untuk menggunakannya. 
Tabel 1. Perbandingan E-modul dengan Modul Cetak 
E-Modul 
Modul Cetak 
Ditampilkan dengan menggunakan 
monitor atau layar komputer. 
Tampilannya berupa kumpulan kertas 
yang berisi informasi tercetak, dijilid, 
dan diberi 
cover

Lebih praktis untuk dibawa kemana-
mana, tidak peduli berapa banyak 
modul yang disimpan dan dibawa 
tidak akan memberatkan kita dalam 
membawanya. 
Jika 
semakin 
banyak 
jumlah 
halamannya maka akan semakin 
tebal 
dan 
semakin 
besar 
pula 
ukurannya, serta semakin berat. Hal 
ini akan merepotkan kita dalam 
membawanya. 
Menggunakan CD, USB 
Flashdisk, 
atau 
memory
card 
sebagai medium 
penyimpan datanya.

Tidak menggunakan CD atau 
memory
card 
sebagai medium penyimpan 
datanya. 
Biaya 
produksinya 
lebih 
murah 
dibandingkan dengan modul cetak. 
Tidak diperlukan biaya tambahan 
Biaya produksinya jauh lebih mahal, 
terlebih 
lagi 
jika 
menggunakan 
banyak warna. Begitu juga dengan 


Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 
Vol.13, No.2, Juli 2016, Hal:188 
ISSN 0216-3241 
E-Modul 
Modul Cetak 
untuk 
memperbanyaknya, 
hanya 
dengan 
copy 
antara 
user 
satu 
dengan lainnya. Pengirirman atau 
proses distribusi pun bisa dilakukan 
dengan menggunakan 
e-mail. 
biaya untuk 
memperbanyak dan 
menyebarluaskannya 
(distribusi), 
diperlukan biaya tambahan. 
Menggunakan sumber daya berupa 
tenaga listrik dan komputer atau 
notebook 
untuk mengoperasikannya. 
Tahan lama dan tidak lapuk dimakan 
waktu. 
Cukup praktis, tidak membutuhkan 
sumber 
daya 
khusus 
untuk 
menggunakannya. Daya tahan kertas 
terbatas oleh waktu, semakin lama 
warna kertas akan memudar dan 
lapuk, selain itu juga kertas dapat 
dimakan rayap dan mudah sobek. 
Naskahnya dapat disusun secara 
linear maupun non linear. 
Naskahnya hanya dapat disusun 
secara linear. 
Dapat dilengkapi dengan audio dan 
video 
dalam 
satu 
bundle 
penyajiannya. 
Tidak dapat dilengkapi dengan audio 
dan 
video 
dalam 
satu 
bundle 
penyajiannya. Hanya dapat dilengkapi 
dengan ilustrasi dalam penyajiannya. 
Jika ditambah dengan video terpisah 
akan menjadi paket pembelajaran
bukan lagi hanya sekedar modul. 
Pada tiap kegiatan belajar dapat 
diberikan kata kunci atau 
password 
yang 
berguna 
untuk 
mengunci 
kegiatan belajar. Peserta didik harus 
menguasai satu kegiatan belajar 
sebelum melanjutkan ke kegiatan 
belajar selanjutnya. Dengan demikian 
peserta didik dapat menuntaskan 
kegiatan belajar secara berjenjang. 
Tidak dapat diberikan 
password, 
peserta didik bebas mempelajari 
setiap kegiatan belajar. Sehingga 
terdapat sedikit kelemahan dalam 
kontrol jenjang kompetensi yang 
harus diperoleh pebelajar. 

Yüklə 6,03 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   113




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə