Pengembangan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran simulasi digital untuk siswa kelas X studi kasus di smk negeri



Yüklə 6,03 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə8/113
tarix20.05.2022
ölçüsü6,03 Mb.
#87451
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   ...   113
REVIEW JURNAL SUCI PRATIWI

 
 
Untuk presentase keseluruhan subyek 
dapat dihitung dengan menggunakan 
persamaan 2. 
 
………(2) 
 
Hasil penilaian dari uji perorangan, uji 
kelompok 
kecil 
dan 
respon 
siswa 
dikonversikan 
dengan 
menggunakan 
pedoman seperti yang disajikan pada 
Tabel 4. 
Tabel 4. Konversi Tingkat Pencapaian (Sumber : Kirna dan Tegeh, 2012) 
Tingkat Pencapaian
Kualifikasi 
Keterangan 
90% - 100% 
Sangat Baik 
Tidak perlu direvisi 
75% - 89% 
Baik 
Sedikit Direvisi
65% - 74% 
Cukup 
Direvisi Secukupnya 
55% - 64% 
Kurang 
Banyak Hal yang Direvisi
0 - 54% 
Sangat Kurang 
Diulang Membuat Produk 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
Pengembangan 
e-modul 
mata 
pelajaran Simulasi Digital dimaksudkan 
untuk meningkatkan pemahaman siswa 
dan mempermudah siswa dalam proses 
belajar baik di rumah maupun disekolah. 
Dari hasil analisis sumber belajar yang 
dilakukan, siswa belum menggunakan 
media pembelajaran berupa e-modul 
dalam proses pembelajaran. Dengan 
demikian 
pengembangan 
e-modul 
simulasi digital sangat diperlukan untuk 
siswa kelas X di SMK Negeri 2 Singaraja. 
Tujuan dari pengembangan e-modul 
simulasi digital adalah untuk membantu 
siswa 
dalam 
memahami 
materi 
pembelajaran. Pada pengembangan e-
modul 
ini 
menggunakan 
model 
pembelajaran 
project based learning
agar 
proses pembelajaran tidak hanya berpusat 
kepada guru melainkan kepada siswa 
sehingga siswa menjadi lebih aktif dan 
mandiri.
Tahapan yang dilakukan penulis 
ketika 
mengembangkan 
e-modul 
disesuaikan 
dengan 
tahapan 
model 
ADDIE.
Tahap analisis (
analysis
) meliputi 
kegiatan analisis modul yaitu analisis 
terkait 
dengan 
kebutuhan-kebutuhan 
untuk mengembangkan e-modul simulasi 
digital.


Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 
Vol.13, No.2, Juli 2016, Hal:193 
ISSN 0216-3241 
Tahap kedua adalah perancangan 
(
design
) yaitu peneliti melakukan desain 
pembelajaran yang meliputi penyusunan 
draft
modul yang disesuaikan dengan 
tahapan-tahapan 
model 
pembelajaran 
project based learning. 
Tahap ketiga 
adalah 
pengembangan 
(
development

yang meliputi kegiatan penyusunan modul, 
pengembangan e
-
modul dan integrasi 
modul ke 
moodle
. Kegiatan penyusunan 
modul meliputi penyusunan materi/bahan 
ajar, 
pembuatan 
video 
tutorial, 
penyusunan proyek dan penyusunan soal-
soal 
untuk 
tes 
formatif. 
Kegiatan 
pengembangan 
e
-
modul 
meliputi 
pengembangan rancangan antarmuka, 
mengatur hak akses pengguna yaitu 
administrator, guru dan siswa ketika 
masuk ke halaman mata pelajaran, 
menyusun 
tampilan 
masing-masing 
pengguna, mengatur tampilan kegiatan 
pembelajaran, serta menerapkan modul 
ke sistem 
e-
modul. Sedangkan kegiatan 
pengembangan integrasi modul ke 
moodle 
meliputi penerapan isi dalam modul ke 
moodle.
Pada tahap pengembangan ini 
juga dilakukan uji oleh para ahli yaitu ahli 
isi, ahli desain pembelajaran dan ahli 
media. Tujuan dilakukannya pengujian 
oleh 
para 
ahli 
ini 
adalah 
untuk 
penyempurnaan 
e-modul 
pada 
mata 
pelajaran simulasi digital.
 
Hasil penilaian ahli isi berdasarkan 
angket sudah dinyatakan “SESUAI”, hal 
tersebut mengindikasikan bahwa materi 
yang diimplementasikan pada e-modul 
sudah relevan untuk digunakan dalam 
pembelajaran simulasi digital. Dari uji ahli 
isi, terdapat bagian-bagian modul yang 
masih perlu direvisi. Beberapa masukan 
dari ahli isi yaitu perlu ditambahkan 
powerpoint pada masing-masing kegiatan 
pembelajaran 
dan 
tambahkan 
video 
tentang sejarah internet pada kegiatan 
pembelajaran 

disertakan 
dengan 
sumber pengambilan video.
Hasil 
penilaian 
ahli 
desain 
pembelajaran berdasarkan angket sudah 
dinyatakan 
“SESUAI”, 
hal 
tersebut 
mengindikasikan bahwa penerapan model 
pembelajaran 
project based learning 
dalam e
-
modul sudah sesuai, namun 
terdapat beberapa masukan dari ahli 
desain seperti tambahkan rubrik untuk 
penilaian sikap, 
project
dan tes formatif, 
tambahkan 
manual book
e-modul untuk 
guru dan siswa, tahapan model 
project 
based learning
agar bisa disesuaikan 
dengan materi pembelajaran dan evaluasi 
harus dilaksanakan per tahapan.
Hasil 
penilaian 
ahli 
media 
berdasarkan angket sudah dinyatakan 
“SESUAI”. Dari evaluasi ahli media, ada 
beberapa masukan yang diberikan seperti 
penulisan daftar pustaka untuk materi dan 
gambar 
agar 
di 
diuraikan 
dengan 
menggunakan 
resource
label
, dan siswa 
tidak perlu men-
download
, perjelas lagi 
untuk video tutorial seperti penambahan 
suara atau teks pada setiap langkahnya 
agar siswa mudah mengikuti video tutorial 
yang disediakan, dan perjelas warna 
tulisan untuk menu dan linknya agar 
mudah dilihat.
Tahap keempat yaitu implementasi. 
Tahap ini meliputi uji perorangan, uji 
kelompok kecil dan uji lapangan (respon 
siswa).
Uji perorangan dilakukan terhadap 3 orang 
siswa dari kelas X Tata Boga 5. 
Berdasarkan angket yang disebarkan, 
hasil penilaian atau tanggapan yang 
diminta adalah memberikan skor 1 sampai 

pada 
masing-masing 
pernyataan. 
Persentase untuk uji coba perorangan 
diperoleh hasil yaitu sebagai berikut.
Persentase tingkat pencapaian isi e-modul 
yaitu 88,3 % berada pada kualifiasi baik. 
Jika dilihat dari hasil pencapaian, masih 
terdapat 11,7 % perlu dilakukan revisi. 
Peneliti melakukan revisi melalui masukan 
dan saran dari masing-masing responden.


Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 
Vol.13, No.2, Juli 2016, Hal:194 
ISSN 0216-3241 
Tabel 5. Rekapitulasi Penilaian pada Uji Perorangan

Yüklə 6,03 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   4   5   6   7   8   9   10   11   ...   113




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə