Problem Epistemologis tentang ilmu Problem metafisis


Karena dalam upaya emansipasi tekanan fungsi kesadaran bersifat primer, maka bidang produksi tidak lagi memiliki kedudukan sentral, Akibatnya skema basis- bangunan atas dianggap tidak berlaku lagi



Yüklə 452 b.
səhifə6/10
tarix22.05.2018
ölçüsü452 b.
#45538
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10

Karena dalam upaya emansipasi tekanan fungsi kesadaran bersifat primer, maka bidang produksi tidak lagi memiliki kedudukan sentral, Akibatnya skema basis- bangunan atas dianggap tidak berlaku lagi.

  • Atas dasar itu ajaran (dogma) inti Marxisme tentang hukum perkembangan ekonomi umat manusia yang niscaya menuju penghapusan masyarakat berkelas dan ke arah kebebasan manusia, juga tertolak. (Magnis, 1992; 167-68).



  • Upaya untuk membebaskan diri dari dogmatisme ajaran Marx telah memunculkan berbagai pandangan baru yang berkembang seperti:

    • Upaya untuk membebaskan diri dari dogmatisme ajaran Marx telah memunculkan berbagai pandangan baru yang berkembang seperti:

    • bukan kebutuhan manusia yang menentukan proses produksi melainkan kebutuhan itu sendiri diciptakan, agar hasil-hasil produksi bisa laku; perkembangan teknologi ternyata menuruti hukum-hukumnya sendiri dan lepas dari kontrol manusia;

    • kebahagiaan yang ditawarkan industri konsumsi ternyata kebahagiaan semu, karena ternyata membuatnya semakin tergantung pada benda-benda (pemilikan) dan menghilangkan nilai pada dirinya sendiri;

    • bekerja bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengembangan diri, akan tetapi merupakan keterpaksaan untuk memenuhi kebutuhan yang diciptakan;

    • teknologi modern ternyata bukan memanusiakan manusia akan tetapi sebaliknya semakin memperbudaknya;

    • kemajuan sarana komunikasi ternyata mengisiolosi manusia dan bukan meningkatkan interaksi dan komunikasi individu (Magnis. 1992; 169).





    Ada tiga faktor yang membantu terciptanya gelombang aktivitas feminis akhir-akhir ini antara lain:

    • Ada tiga faktor yang membantu terciptanya gelombang aktivitas feminis akhir-akhir ini antara lain:

      • Berkembangnya pemikiran kritis pada tahun 1960-/1970an.
      • Kemarahan aktivis perempuan yang terhimpun dalam gerakan anti perang, penegakan hak-hak sipil, gerakan mahasiswa yang hanya bertujuan menentang menentang sikap seksis dan liberal di dalam gerakan tersebut.
      • Pengalaman kaum perempuan dalam menghadapi prasangka dan diskriminasi yang mereka alihkan menjadi tuntutan upah dan pendidikan yang lebih tinggi (Ritzer dan Goodman, 2004: 98).


    Jika diteliti secara rinci dapat dilihat ciri utama teori sosiologi feminis dalam upaya membangun sosiologi yang prefosional anatara lain:

    • Jika diteliti secara rinci dapat dilihat ciri utama teori sosiologi feminis dalam upaya membangun sosiologi yang prefosional anatara lain:

    • 1. Menekankan bahwa pengalaman, pekerjaan, dan kehidupan perempuan sama pentingnya dengan, pengalaman, pekerjaan dan kehidupan kaum laki-laki.

    • 2. Penekanan itu diiringi oleh kesadaran bahwa ,mereka berbicara dari pendirian hendak diwujudkan bukan dengan nada keangkuhan obyektivisme, karena mereka ingin menjadikan teori sosiologi laki-laki sebagai patner bagi teori yang mereka bangun.

    • 3. Kesadaran bahwa sosiologi bertujuan untuk mereformasi kehidupan sosial, di mana tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia melalui kehidupan.

    • 4. Kesadaran bahwa ketimpangan sosial sebagai masalah utama dalam upaya mencapai kemajuan, karena itu ketimpangan dan ketidak adilan itu harus diatasi .



    Dalam mengembangkan teorinya pendekatan feminis tidak menerima pendekatan positivis atau fungsionalis karena pertimbangan berikut:

    • Dalam mengembangkan teorinya pendekatan feminis tidak menerima pendekatan positivis atau fungsionalis karena pertimbangan berikut:

    • 1. Karena pendekatan positivis menekankan pada penemuam kebenaran universal dengan metode verifikasi.

    • 2. Komitmennya pada obyektivitas dan netralitas peneliti.

    • 3. Klasifikasinya yang dikotomis serta penekanannya pada prinsip kausalitas.

    • 4. Pandangan-pandangannya yang ahistoris.

    • 5. Tidak melihat pemakaian bahasa sebagai medium untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran, konsep-konsep dan teori-teori (Ollenburger & Helen A. Moore, 1996: 46).



    Janet Chavetz mengemukakan beberapa unsur yang terdapat dalam teori sosiologi feminis sebagai berikut:

    • Janet Chavetz mengemukakan beberapa unsur yang terdapat dalam teori sosiologi feminis sebagai berikut:

    • 1. Masalah jenis kelamin sentral dalam semua teori

    • 2. Hubungan jenis kelamin tidak dipandang sebagai masalah

    • 3. Hubungan jenis kelamin tidak dipandang sebagai alamiah dan kekal

    • 4. Kriteria teori sosiologi feminis dapat digunakan untuk menentang, meniadakan atau mengubah suatu status quo yang merugikan atau merendahkan derajat perempuan (Olenburger & Helen A. Moore, 1996: 45).



    Sandra Harding merumuskan metode (epistemologi) feminis sebagai alternatif. Ia merumuskan lima macam kecenderungan penelitian interdisipliner yang perlu dikembangkan oleh kaum feminis:

    • Sandra Harding merumuskan metode (epistemologi) feminis sebagai alternatif. Ia merumuskan lima macam kecenderungan penelitian interdisipliner yang perlu dikembangkan oleh kaum feminis:

    • 1. Suatu penelitian yang adil didorong oleh politik reformis liberal untuk menguji perlawanan dan diskriminasi terhadap wanita di dalam dunia ilmiah. Pendidikan serta proses sosialisasinya menanamkan minat dan bakat dalam ilmu pengetahuan.

    • 2. Penelitian terhadap penyalahgunaan ilmu-ilmu sosial, bilogi dan teknologi diperlukan untuk menunjukkan adanya proyek-proyek sosial yang bersifat sexist, racist dan homophobic


    • Yüklə 452 b.

      Dostları ilə paylaş:
    1   2   3   4   5   6   7   8   9   10




    Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
    rəhbərliyinə müraciət

        Ana səhifə