Problem Epistemologis tentang ilmu Problem metafisis



Yüklə 452 b.
səhifə1/10
tarix22.05.2018
ölçüsü452 b.
#45538
  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10







  • Philosophy of Science in-general (Filsafat Ilmu umum). Membahas permasalahan/prinsip ilmu pengetahuan secara umum

  • Filsafat Ilmu Pengetahuan umum, bisa dibedakan atas:

  • Filsafat Ilmu Pengetahuan alam dan Filsafat Ilmu sosial & Humaniora

  • Philosopies of Specific Sciences (Filsafat Ilmu Pengetahuan khusus: Filsafat matematik, fisika, teknologi, fisafat ilmu pengetahuan sosial, dll.)



  • 1. Persepsi (Perception).

  • 2. Reason (rasio): Deduction, induction, abduction; dialectic

  • 3. Introspection

  • 4. Sumber lain: Intuition, telepathy, clairfoyance, precognition.



  • Sense experience (pengalaman indrawi)

  • Reason

  • Authority

  • Intition

  • Relevation (Wahyu)

  • Faith (kepercayaan)



  • 1. Fenomena/gejala alam fisis (External world)

  • 2. Masa lalu (the Past)

  • 3. Masa depan (The future)

  • 4. Values (etis, estetis, religius)

  • 5. Abstraksi

  • 6. Mind (dimensi dalam/psikis)



  • 1. Obyektivisme (subyek pasif)

  • 2. Subyektivisme (subyek aktif)

  • 3. Relativisme

  • 4. Fenomenalisme

  • 5. Konstruktivisme



F. Bacon (1561-1626) menyebut filsafat sebagai “the great mother of the sciences” (ibu agung dari ilmu-ilmu)

  • F. Bacon (1561-1626) menyebut filsafat sebagai “the great mother of the sciences” (ibu agung dari ilmu-ilmu)

  • “The queen of all sciences” (ratu dari ilmu-ilmu

  • Hrndry Sidwick (1839-1900) Scientia Scientiarum” (ilmu dari Ilmu-ilmu)



Pengetahuan prailmiah = commonsense = pengetahuan eksistensial

  • Pengetahuan prailmiah = commonsense = pengetahuan eksistensial

  • Filsuf Sophis (yang mempermasalahkan segala sesuatu, mempertanyakan pengetahuan; pendiri epistemologi)

  • Relativisme (Protagoras): manusia individu ukuran segalanya

  • Epistemology : episteme (pengetahuan) + logos (teori, ilmu) = pengetahuan sistematis mengenai pengetahuan (Theory of knowledge)

  • Plato dan Aristoteles menanggapi pandangan para sofis (ada pengetahuan yang tetap dan abadi)



Filsafat & pengetahuan awalnya menyatu

  • Filsafat & pengetahuan awalnya menyatu

  • Filsafat disebut induk ilmu (matter scientarum)

  • Ilmu memisahkan diri dari filsafat dengan tuntutan jastifikasi ilmiah dapat ditingkatkan menjadi ilmu



Teori Kebenaran:

  • Teori Kebenaran:

  • T. Korespondensi (the correspondence theory of truth). Aristoteles “Veritas est adequatio intellectus et rhei”

  • T. Konsistensi atau koherensi (the Concistence theory of truth)

  • T. Pragmatis (The Pragmatic theory of truth). Tokoh pragmatisme Amerika Charles Sander Pierce (1834-1914);m William James (1842-1920); John Dewey (1859-19 ), Kemanfaatan, kegunaan, efekltivitas yang menetukan kebenaran. James “Something is true it is works”. Ilmu dilihat sebagai problem solving. Ilmu sebagai instrumen(talisme).

  • T. Performatif atau tindak bahasa (John Langshaw Austin (1911-1960)

  • T. Paradigmatis (berdasarkan aturan paradigma yang digunakan)



Batas Pengetahuan

  • Batas Pengetahuan

  • Batas pengetahuan tergantung pada jenis pengetahuan:

  • 1.Pengetahuan biasa

  • 2.Pengetahuan ilmiah

  • 3.Pengetahuan filosofis

  • 4.Pengetahuan teologis



  • Ilmu pengetahuan modern didasarkan atas paradigma Newtonian yang memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut;

  • Alam semesta adalah sebuah mesin yang mengikuti hukum-hukum sebab-akibat (cause-effect);

  • Ruang dan waktu adalah realitas yang obyektif yang keberadaannya terlepas dari pengamat;

  • Atom adalah unit terdasar dari materi (ingat penemuan sub-atomik dan quantum makanik);

  • Manusia seperti mesin, panas tubuh adalah akibat gelombang radio yang bergerak kontinyu;

  • Ilmu pengetahuan pada akhirnya dapat membawa pengetahuan yang sempurna (obyektif) tentang universe ( bandingkan dengan tentative theory dari Popper dan Kritik Thomas Kuhn dan postmodernis)



Stephen Korner, Fundamental Questions in Philosophy: One Philosopher’s Answer, 1971,278-280 (Philosophical replection will cease only when non-philosophical reflection too is at its end” (pemikiran filsafat berhenti hanya bilamana pemikiran no-filsafat juga tiba pada akhir (kematiannya)”

  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə