Pendahuluan



Yüklə 0,98 Mb.
səhifə2/4
tarix08.09.2018
ölçüsü0,98 Mb.
#67641
1   2   3   4

B. Kerangka Pikir


Musik Nasyid
Berdasarkan uraian dari tinjauan pustaka, kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut:


Grup nasyid Launun Makassar



Pengelolaan sumber daya manusia (sdm) grup nasyid Launun

Manajemen grup nasyid Launun Makassar

Skema 1: Kerangka Pikir




21
BAB III
METODE PENELITIAN

  1. Variabel dan Desain Penelitian

  1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini meliputi segala sesuatu yang terkait dengan manajemen Grup nasyid Launun. Adapun unsur-unsur yang menjadi topik utama dalam penelitian ini adalah:

  1. Manajemen grup nasyid Launun Makassar.

  2. Pengelolaan sumber daya manusia pada grup nasyid Launun Makassar.




  1. Desain Penelitian


Grup nasyid Launun
Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:


Manajemen grup nasyid Launun Makassar

Pengelolaan SDM pada grup nasyid Launun Makassar



Pengolahan dan Analisis data



Kesimpulan



Skripsi

Skema 2. Desain Penelitian



  1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Manajemen grup nasyid Launun Makassar adalah keseluruhan struktur, sistem organisasi dan pembagian kerja di setiap unit yang terdapat pada grup nasyid Launun Makassar.



2. Bentuk pengelolaan sumber daya manusia pada grup nasyid Launun Makassar adalah segala upaya pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam grup nasyid Launun Makassar guna memajukan dan mengelola grup nasyid Launun Makassar.



  1. Sasaran dan Informan

  1. Sasaran

Sasaran adalah keseluruhan dari obyek penelitian. Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat dalam manajemen grup nasyid Launun Makassar.

  1. Informan

Informan yang berfungsi sebagai subjek penelitian, sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Dari Informan inilah kemudian akan didapatkan data-data yang menunjang penelitian. Informan yang diambil yaitu anggota dari grup nasyid Launun Makassar sebagai narasumber adalah saudari Rahma Faturrahman selaku manajer grup nasyid Launun makassar dan saudara Faqih Faturrahman serta Rukhman Rahman sebagai anggota yang menangani bidang produksi dan humas Launun.

  1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1. Wawancara

Peneliti dalam hal ini menggunakan wawancara tidak terstruktur dan terbuka. Wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan (Arikunto,1983). Sementara wawancara terbuka sendiri dimaksudkan agar subyek dapat mengetahui bahwa dirinya sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dari diadakannya wawancara tersebut. Pedoman wawancara yang dilakukan dengan grup nasyid Launun Makassar adalah jenis wawancara tidak terstruktur pada awalnya, dimana yang ditanyakan adalah garis-garis besar yang akan ditanyakan. Pada penelitian berikutnya, peneliti lebih banyak mempergunakan wawancara terstruktur dibarengi dengan wawancara tidak terstruktur agar data yang didapat bisa lebih maksimal. Wawancara dilaksanakan di lokasi penelitian, tepatnya di jalan Maccini Sawah no. 49 Makassar. Wawancara ini dilakukan dengan beberapa orang narasumber yakni: a). personal manajer grup nasyid Launun Makassar, saudari Rahma Faturrahman; dan b). anggota dari grup nasyid Launun Makassar, saudara Faqih Faturrahman dan Muh. Rukhman Rahman.


  1. Observasi

Observasi adalah pengamatan, atau peninjauan (Badudu Zain, 1994). Observasi disini artinya penulis melakukan pengamatan terhadap obyek yang ingin diteliti. Peneliti mengamati kegiatan dari obyek yang ingin diamati dan melakukan pencatatan data. Observasi dilakukan dengan mendatangi lokasi tempat Grup nasyid Launun berada.

  1. Dokumentasi

Salah satu teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah melalui dokumentasi. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal yang variabel (Arikunto,1983). Pengumpulan data pun dilakukan. Data yang dikumpulkan dapat berupa foto, video, dan sebagainya. Media yang dipergunakan dalam usaha mendokumentasikan penelitian ini yaitu:

Foto dan video:

1. Kamera Sony DSC S950/BC E37

Serial number SO1-4043381-9

Production 2009

2. Handphone Nokia 5230

Serial Number 359351031201175

Versi perangkat lunak

V 51.0.0002

Versi kustom

51.0.002.C02.01


  1. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah dengan cara mengklasifikasikan data yang diperoleh baik dari hasil observasi maupun wawancara. Dalam penelitian ini digunakan data kualitatif dengan analisis non statistik, sebab data yang diuraikan bersifat deskriptif, yakni dengan menggambarkan apa yang ada di lapangan. Penulis mengumpulkan gambar dalam bentu dokumentasi dan wawancara, setelah itu diklasifikasikan menurut jenisnya dan ditempatkan pada tempat yang tepat dan sesuai.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Manajemen Grup nasyid Launun Makassar

a. Manajemen grup nasyid Launun pada awal terbentuk

Grup nasyid Launun Makassar terbentuk pada tanggal 29 Maret 2002. Grup ini pada awalnya merupakan gabungan dari anggota grup nasyid Baiturrahman voice dan grup nasyid Biduk yang berasal dari SMA Negeri 5 Makassar. Nama Launun pertama kali digunakan ketika personil gabungan dari grup nasyid Biduk dan Baiturrahman voice ini mengikuti even pada tanggal 29 maret 2002 (wawancara dengan saudara Rukhman Rahman, 20 Maret 2012).




25
Pada awal terbentuknya, grup nasyid ini beranggotakan Budi Prasetya, Lutfi (kemudian digantikan oleh Aswad), Amsar, Mustain Ruddin, Muh. Rukhman Rahman dan Afif Ridha. Pada awal pembentukannya ini, Grup nasyid Launun belum memiliki manajemen yang mengatur dan menangani kebutuhan grup mereka. Manajemen Grup nasyid Launun Makassar pada masa itu dipercayakan kepada Budi Prasetya, sebagai pimpinan grup nasyid Launun Makassar. Manajemen Grup nasyid Launun Makassar pada masa ini merujuk pada sistem kerja secara team work. Panggilan pekerjaan untuk pementasan diserahkan pada ketua grup nasyid ini. Ketua grup nasyid ini juga memiliki tanggung jawab mengkoordinir anggotanya dalam hal latihan dan pementasan. Pengambilan keputusan dalam grup tetap dilaksanakan dengan cara musyawarah. Pembagian tugas sebagai bentuk kerja tim dalam grup pun mulai ada namun kebanyakan ditangani oleh pimpinan grup nasyid itu sendiri. Ketua grup dapat memberikan tanggung jawab kepada anggota grup untuk mengurusi bagian yang berkaitan dengan pelaksanaan pertunjukan grup ini. Ketua grup dapat mempercayakan keperluan pementasan mereka misalnya urusan kostum, kepada salah satu anggota grupnya. Dalam hal keperluan dan perlengkapan untuk pementasan, semua anggota grup pun memiliki peranan. Segala keperluan pementasan mulai dari latihan hingga perlengkapan kostum, dapat pula disiapkan bersama-sama oleh anggota Grup nasyid Launun Makassar (wawancara dengan saudara Rukhman Rahman).

b. Bentuk manajemen grup nasyid Launun pada tahun 2003

Grup nasyid Launun Makassar mulai memiliki manajer yang bertanggung jawab memanajemeni grup ini pada tahun 2003. Manajer yang pada saat itu menangani grup nasyid Launun Makassar adalah Nismah Muliati. Bentuk manajemen Grup nasyid Launun pada tahun 2003 dapat kita lihat sebagai berikut:




Manajer Grup nasyid Launun Makassar/ Nismah Muliati



Leader/Ketua Grup nasyid Launun Makassar/ Budi Prasetya



Anggota Grup nasyid Launun Makassar

Skema 3: Struktur manajemen grup nasyid Launun Makassar tahun 2003.

Manajer ini dipilih ketika ketua dan anggota dari Grup nasyid Launun Makassar ini merasa perlu memiliki seorang manajer yang dapat memanajemeni grup mereka hingga dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Lalu pada tahun 2003, ditetapkanlah saudari Nismah Muliati sebagai manajer dari Grup nasyid Launun Makassar.

Manajemen Grup nasyid Launun pada waktu itu bertugas mengurusi panggilan pementasan dan sekaligus menginformasikan kepada seluruh anggota grup tentang tawaran pementasan. Ketua grup bertugas mengkoordinir anggotanya dalam melaksanakan latihan dan pementasan. Dengan format seorang manajer, Grup nasyid Launun Makassar juga menerapkan sistem team work (kerja tim) untuk keperluan pengadaan perlengkapan pementasan seperti kostum. Dalam hal kostum ini manajer dan anggota sepakat menyiapkannya bersama-sama ataupun menunjuk salah satu dari anggota grup untuk mempersiapkan keperluan pementasan itu. Personil yang ditunjuk adalah personil yang dianggap mampu dalam hal yang dipercayakan tersebut dalam hal ini adalah saudara Rukhman Rahman.

Pembicaraan mengenai teknis pementasan seperti kostum yang akan dikenakan, format penampilan, dan lagu yang akan dilaksanakan biasa dibicarakan pada saat Grup nasyid Launun Makassar melakukan latihan bersama.

c. Bentuk manajemen grup nasyid Launun Makassar tahun 2004

Pada tahun 2004, manajemen grup nasyid Launun Makassar pun semakin berkembang. Dari yang awalnya hanya seorang manajer, kemudian diubah menjadi 1 orang general manager/ manajer umum, dan 4 orang manajer membawahi berbagai bidang yang lebih spesifik lagi yaitu root manager, personal manager, production manager, dan fans manager. General manajer dijabat oleh Budi Praetya, Fitri Rahman sebagai root manajer,Mustain Ruddin sebagai production manajer, Nismah Muliati sebagai personal manager, Suarni Jafar sebagai fans manager. Struktur manajemen grup nasyid Launun pada tahun 2004 dapat kita lihat sebagai berikut:




General Manager

Budi Prasetya





Personal Manager
Nismah M.

Production

Manager

Mustain R.



Fans Manager

Suarni Jafar



Root Manager

Fitri Rahman





Leader

Budi Prasetya





Anggota grup nasyid Launun

Skema 4 : Struktur manajemen Grup nasyid Launun Makassar tahun 2004

1). General Manager

General manager atau manajer umum Grup nasyid Launun Makassar ini dipercayakan kepada saudara Budi Prasetya. Selain sebagai general manajer, Budi Prasetya juga merangkap sebagai leader atau ketua Grup nasyid Launun Makassar. General manager ini bertugas memantau keempat manajer lainnya dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
2). Root manager

Root manajer yang dipercayakan kepada saudari Fitri Rahman, bertugas mendampingi Grup nasyid Launun. Root manajer ini bertugas mendampingi grup nasyid Launun pada saat pelaksanaan pementasan. Root manajer ini juga menjadi penghubung dan bertugas mengadakan kesepakatan antara panitia dan grup nasyid Launun dalam sebuah event misalnya berapa banyak lagu yang akan dibawakan, dsb. Root manager ini juga menangani dan mempersiapkan segala keperluan Launun yang berhubungan dengan panitia pelaksana event dan pementasannya.

3). Fans manager



Fans manager dari Grup nasyid Launun Makassar pada saat itu dipercayakan kepada saudari Suarni Jafar. Fans manajer bertugas menangani fans atau penggemar dari Grup nasyid Launun Makassar. Fans manajer ini bertugas menangani dan mengelola fans club dari grup nasyid Launun, seperti menangani persuratan, komunikasi dan hubungan dengan fans. Fans dari grup nasyid Launun ini tersebar di seluruh indonesia yang populer disapa “Sohib Launun”.

4). Production manager



Production manajer atau manajer produksi dari Grup nasyid Launun Makassar dipercayakan kepada saudara Mustain Ruddin. Production manajer ini bertugas menangani konsep dari Grup nasyid Launun, administrasi, dokumentasi, publikasi dari Grup Launun. Production manajer inilah yang menangani konsep “kemasan” dari Grup nasyid Launun. Dari wawancara yang dilakukan bersama anggota Grup nasyid Launun Makassar, saudara Faqih dan Rukhman, diketahui Grup nasyid Launun Makassar telah beberapa kali berganti konsep hingga akhirnya menemukan konsep Launun yang sebenarnya pada tahun 2004.

Selain mengurus konsep Launun, Production Manajer juga merencanakan publikasi dan dokumentasi Launun. Konsep publikasi dari Launun termasuk juga sampul album, dan album.

5). Personal Manajer

Personal manajer atau manajer personal dari Grup nasyid Launun dipercayakan kepada saudari Nismah Muliati. Personal manajer ini bertugas menangani keperluan personil dari Grup nasyid Launun Makassar. Personal manajer ini lebih banyak berhubungan dengan personil dari Grup nasyid Launun itu sendiri.
6). Leader

Leader/ketua grup launun Makassar bertugas mengkoordinir semua anggotanya pada saat pelaksanaan latihan rutin dan pada saat pementasan

d. Bentuk manajemen grup nasyid Launun Makassar tahun 2008 hingga sekarang

Pada Tahun 2008, manajemen dari Grup nasyid Launun ini mengalami perubahan yang cukup signifikan. Dari yang semula berjumlah lima orang manajer, kemudian berubah menjadi dua orang manajer yang menangani semua kebutuhan dari Grup nasyid Launun dibantu oleh anggota dari grup tersebut. Personal manajer dari Grup nasyid Launun ini kemudian dipercayakan kepada saudari Rahma Faturrahman dan production manajer dari Grup nasyid Launun Makassar dipercayakan kepada saudara Mustain Ruddin. Manajemen Grup nasyid Launun Makassar pada tahun 2008 hingga sekarang dapat kita lihat sebagai berikut:




Personal Manager

Rahma Faturrahman



Production manajer

Mustain Ruddin





Leader grup nasyid Launun

Zijey




Anggota grup nasyid Launun Makassar

Skema 5 : Struktur manajemen grup nasyid Launun Makassar tahun 2008-sekarang

1). Personal manajer

Personal manajer Grup nasyid Launun ini menangani segala keperluan Grup nasyid Launun. Mulai dari kebutuhan pra hingga pasca pementasan. Personal manajer ini juga bertanggung jawab dalam hal keuangan grup, dimana manajer personal bertugas mengelola keuangan dan memberikan fee pada segenap personil grup.

2). Production manajer

Bertugas mengurus konsep dan kemasan dari Grup nasyid Launun Makassar dan segala yang berhubungan dengan bidang produksi Launun, seperti lagu, promosi, dan album.


3). Leader

Leader Grup nasyid Launun Makassar ini memiliki tanggungjawab dalam mengkoordinir anggota grup lainnya dalam pelaksanaan latihan rutin. Leader ini yang bertugas menghubungi personil menginformasikan jadwal latihan, memberikan informasi apabila terjadi perubahan jadwal latihan, dan tempat penyelenggaraan latihan.

Dari wawancara dengan saudara Faqih, diketahui bahwa untuk mendapatkan manajer baru bagi Grup nasyid Launun Makassar pun tidak mudah dikarenakan manajemen ini tidak hanya membutuhkan orang yang mau bekerja saja, namun juga seorang yang dapat memahami tujuan dari Grup nasyid Launun berupa dakwah, bukan hanya semata-mata demi materi.

Dengan format 2 orang manajer seperti ini, segala keperluan yang berhubungan dengan Launun ditangani langsung oleh manajer yang dipercayakan. Namun tidak jarang pula grup nasyid ini menerapkan pembagian kerja. Ini berdasar dari setiap anggota memiliki peran yang sama dalam memajukan grup ini. Kesemuanya saling melengkapi dalam menyelenggarakan pertunjukan. Tidak mutlak bahwa manajer umumlah yang harus menangani semua hal yang berkenaan dengan grup nasyid Launun Makassar ini. Namun tiap anggota juga dapat membantu peran manajer dalam pelaksanaan pertunjukan.

Masalah keuangan grup sepenuhnya menjadi wewenang bagi personal manajer dari Grup nasyid Launun Makassar. Keuangan Grup Launun Makassar dapat dijelaskan sebagai berikut:


1) Pemasukan

Pemasukan dari grup nasyid Launun Makassar tentunya didapatkan dari job/event yang sebelumnya telah ditentukan targetnya dalam rapat kerja tahunan serta hasil penjualan album. Grup nasyid Launun Makassar ini menggolongkan event mereka berdasarkan tingkatannya yakni:

a) Event Komersil

Adalah event yang sepenuhnya bersifat komersil dan pihak penyelenggaranya dari event organizer maupun instansi. Dalam event komersil ini, Launun mematok harga sebesar Rp. 2.500.000,00-Rp. 3.000.000,00 dengan jumlah lagu yang dibawakan sebanyak 6 lagu.

b) Event Amal

Adalah event yang bertujuan utamanya mengajak orang lain berpartisipasi dalam beramal membantu daerah yang sedang mengalami bencana alam dsb. Launun tidak mematok harga dalam event ini. fee yang mereka terima gratis atau hanya berupa fee transportasi.

c) Event Negosiasi

Adalah event yang penentuan fee-nya dinegosiasikan terlebih dahulu antara penyelenggara event dan Launun. Event ini biasanya berupa acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan yang dilaksanakan oleh pelajar, mahasiswa, dan lembaga dakwah kampus (wawancara dengan saudara Faqih Faturrahman).

Pemasukan lainnya adalah melalui penjualan album. Pendistribusian penjualan album dan promosi ini umumnya dilaksanakan melalui jalur indie. pendistribusian album Launun dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Pendistribusian melalui anggota grup

Album grup nasyid Launun bisa diorder/dipesan melalui aggotanya.

b) Pendistribusian melalui ANN (Asosiasi Musik Nusantara)

Pendistribusian ini dilakukan dengan menawarkan album ke seluruh ANN yang tersebar di seluruh nusantara.

c) Melalui lembaga dakwah kampus dan event.

Pendistribusian album Launun juga dilakukan melalui lembaga dakwah kampus dan penjualan album ini juga dilakukan pada saat Launun mengisi event (wawancara dengan Faqih Faturrahman).

Pendapatan dari Grup nasyid Launun Makassar ini kemudian dibagi. Ada pendapatan yang digunakan untuk membiayai kebutuhan Launun, seperti pembelian property, operasional, dan fee untuk anggota perbulan, ada pula yang di saving/disimpan kedalam kas Launun. untuk dipergunakan sebagai dana operasional grup.

2) Pengeluaran

Pengeluaran dalam Grup nasyid Launun biasanya berupa hal-hal yang menyangkut pementasan bagi Grup nasyid Launun ini. Pengeluaran ini seperti property, operasional, latihan, dll. Pengeluaran Grup nasyid Launun lebih banyak pada property, seperti setelan baju, sepatu, operasional, dan fee tiap anggota dan manajemen tiap bulannya.

3) Fee

Fee/ honor bagi anggota grup Launun diberikan pada anggota setiap awal bulan. Besarnya fee bagi anggota Grup Launun tidak sama. Besarnya honor ini mengacu pada lama dan tidaknya seorang anggota bergabung dalam Grup nasyid Launun. Anggota lama dan telah berkeluarga dalam Grup nasyid Launun mendapatkan honor/fee yang lebih banyak dari anggota yang baru.

2. Bentuk pengelolaan sumber daya manusia pada grup nasyid Launun Makassar

Berbicara masalah pengelolaan sumber daya manusia dalam Grup nasyid Launun Makassar, ada beberapa hal yang sangat berkaitan erat dengan hal tersebut. Diantaranya adalah :

a. Perekrutan

Pengelolaan sumber daya manusia pada grup nasyid Launun Makassar dimulai dari proses perekrutan anggota grup yang baru. Sebelum melakukan perekrutan anggota baru, terlebih dahulu grup nasyid Launun Makassar telah menetapkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh calon anggota baru. Diantaranya yaitu:

1) Komitmen

Komitmen menempati urutan teratas dalam penetapan kriteria bagi anggota baru Launun. Komitmen yang dimaksud disini adalah komitmen untuk terus berjalan bersama-sama dalam Launun. Komitmen ini sangat penting mengingat sebuah grup tanpa adanya komitmen yang baik dari anggotanya, perlahan-lahan dapat mengakibatkan bubarnya/pecahnya suatu grup.

2) Attitude

Attitude atau sikap adalah kriteria kedua yang harus dipenuhi oleh calon anggota grup nasyid Launun Makassar. Sikap disini mendapat perhatian yang penting. Seorang anggota grup yang tidak memiliki attitude/sikap yang baik dapat membawa dampak yang buruk bagi sebuah grup. Dampak ini bisa bersifat internal atau ke dalam grup maupun eksternal atau keluar grup. Dari wawancara yang dilakukan bersama Faqih Faturrahman, diketahui bahwa seorang calon anggota grup, walaupun memiliki skill yang baik namun tidak memiliki attitude atau sikap yang baik tidak akan menjadi pilihan dari Launun.

3) Skill



Skill menempati urutan ketiga dalam kriteria penetapan anggota baru Launun. Skill yang dimaksud disini adalah keahlian menyanyi secara baik dan benar. Menyanyi disini dikhususkan pada nasyid secara acapella. Bagaimana mereka menyanyi dengan baik dan benar.

Proses perekrutan anggota grup sendiri dilakukan dengan dua macam cara, yakni:

1). Perekrutan melalui jalur audisi

Perekrutan melalui jalur audisi pernah diterapkan oleh Grup nasyid Launun pada tahun 2004. Pelaksanaan audisi ini dilaksanakan dengan tujuan menjaring anggota baru yang kemudian akan menjadi personil Launun. Audisi pertama berhasil menjaring saudara Zuljalaly, anggota yang memilki skill dan kemauan dalam bernasyid. Audisi kedua dilaksanakan namun dianggap tidak berhasil dikarenakan tidak ada satupun yang terjaring didalamnya. Lokasi audisi ini bertempat di Mesjid Baiturrahman Makassar.

2). Perekrutan langsung

Perekrutan langsung dilakukan oleh Grup nasyid Launun Makassar dengan merekrut langsung anggota yang telah diketahui kemampuan mereka dalam bernasyid untuk mengisi posisi personil Launun. Perekrutan ini dilaksanakan dengan menunjuk langsung calon personil yang dimaksud tentunya dengan persetujuan dan sepengetahuan dari calon personil tersebut. Perekrutan langsung ini telah berhasil menjaring banyak anggota, diantaranya adalah anggota baru Grup nasyid Launun Makassar saat ini, yaitu Imam Fadhila, Ariyanto Idris, dan Ihsan Sandira.

b. Keanggotaan

Dalam grup nasyid Launun Makassar terdapat dua macam keanggotaan, yakni:

a). Anggota lama

Adalah anggota Grup nasyid Launun Makassar yang sudah lama tergabung dalam Grup nasyid Launun Makassar. Anggota lama ini telah menyandang status sebagai anggota tetap pada Grup nasyid Launun Makassar dengan masa keanggotaan yang lebih lama dari anggota baru. Anggota lama ini diantaranya adalah Muh. Rukhman Rahman, Faqih Faturrahman, dan Zuljalaly.

b). Anggota baru

Adalah anggota yang baru bergabung ke dalam keanggotaan Grup nasyid Launun Makassar. Anggota baru ini dalam beberapa waktu masih menyandang status sebagai anggota baru. Selama beberapa waktu itu, anggota baru terus dipantau perkembangan dan komitmen serta loyalitasnya sebagai anggota grup. Status anggota baru dapat berubah menjadi anggota tetap apabila telah disahkan oleh anggota lama dan pihak manajemennya. Lamanya waktu penetapan anggota baru menjadi anggota tetap bervariasi, bergantung dari loyalitas dan kesepakatan anggota tetap dan manajemen. Anggota baru ini diantaranya Imam Fadhila, Ihsan Sandira, dan Ariyanto Idris.

c. Pembinaan

Pembinaan anggota dilakukan oleh Grup nasyid Launun Makassar pada saat latihan. latihan ini dilaksanakan dua kali dalam sepekan, yakni pada hari Selasa dan Jum’at malam. Latihan yang dilaksanakan anggota grup ini bertujuan mengasah kemampuan dan harmonisasi dalam bernasyid. Latihan ini wajib diikuti oleh segenap anggota. Pelaksanaannya pertama-tama dengan menentukan lagu apa yang hendak dilatihankan, kemudian melakukan pembagian suara dilanjutkan dengan latihan bersama. Apabila lagu yang dilatihankan merupakan lagu dengan iringan minus one, digunakanlah laptop atau handphone yang disambungkan dengan speaker aktif sebagai media untuk menunjang pelaksanaan latihan.

Apabila lagu yang hendak dilatih merupakan lagu baru atau lagu yang diaransemen kedalam bentuk acapella, terlebih dahulu grup nasyid Launun Makassar melakukan pembagian suara, lalu dilanjutkan dengan melatih bait lagu dan iringannya dalam bentuk acapella. Setelah semua anggota telah menguasai bagiannya masing-masing, barulah mereka latihan bersama-sama.

d. Pembagian Honor

Pemberian honor sebagai bentuk kompensasi bagi anggota Grup nasyid Launun Makassar sepenuhnya menjadi tanggungjawab personal manajer. Honor yang dibagikan kepada anggota berasal dari even atau tawaran pementasan yang diterima Launun. Honor ini tidak dibagikan setelah pementasan usai dilakukan, namun dibagikan tiap bulannya. Pembagian honor ini mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh manajer. Apabila Grup nasyid Launun Makassar dalam satu bulan mendapatkan tawaran pekerjaan yang kurang dari target yang telah ditetapkan perbulan, maka honor pekerjaan yang didapatkan bulan itu ditahan oleh manajer hingga bulan berikutnya. Pembagian honor kemudian dilakukan bulan berikutnya setelah jumlah honor yang ditahan bulan lalu, diakumulasikan dengan pendapatan bulan berikutnya. Nominal honor pun berbeda. Anggota yang lebih lama di dalam grup, dan memiliki tanggungan keluarga, mendapatkan nominal yang lebih dari anggota baru. Keseluruhan honor anggota baru nominalnya sama.

e. Pemberhentian

Seluruh anggota grup nasyid Launun Makassar tunduk pada peraturan yang berlaku di dalam grup nasyid Launun Makassar. Ada berbagai aturan yang berlaku dalam grup nasyid Launun Makassar yang apabila dilanggar oleh anggota grup, dapat mendatangkan teguran atau bahkan pemberhentian dari Grup nasyid Launun Makassar yakni: 1) anggota grup nasyid Launun Makassar tidak dibenarkan merokok; 2) anggota grup nasyid Launun Makassar tidak dibenarkan berpacaran; dan 3) anggota grup nasyid Launun Makassar tidak memiliki komitmen dan loyalitas lagi dalam grupnya.

Keseluruhan peraturan tersebut apabila dilanggar oleh anggota grup, dapat memdatangkan sanksi bagi pelanggarnya. Sanksi yang paling ringan berupa teguran dari manajemen. Apabila masih berlanjut, maka sanksi ini akan meningkat menjadi skorsing atau istirahat (tidak diikutkan) sebanyak tiga kali pementasan. Apabila pelanggarannya masih berlanjut juga, maka anggota tersebut telah kehilangan keanggotaannya dalam Grup nasyid Launun Makassar.



Yüklə 0,98 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə