Pendahuluan



Yüklə 0,98 Mb.
səhifə1/4
tarix08.09.2018
ölçüsü0,98 Mb.
#67641
  1   2   3   4

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah

Manajemen pada masa sekarang ini, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manajemen pada dasarnya adalah kegiatan mengatur dan mengorganisir segala apa yang dibutuhkan dalam melaksanakan dan menjalankan sesuatu. Ricky W. Griffin dalam buku Pengantar Manajemen yang ditulis oleh Irham Fahmi, (2011: 2) mengemukakan tentang manajemen yaitu:

“Manajemen merupakan suatu rangkaian aktivitas (termasuk perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien”.


Manajemen tidak hanya berlaku di dunia ekonomi saja, namun telah merambah pada hal-hal yang lebih luas dan diaplikasikan pada hal yang lebih spesifik lagi, seperti dalam sebuah grup musik. Penerapan Manajemen pada suatu grup musik pada dasarnya bertujuan untuk mengorganisir segala keperluan suatu grup dalam menjalankan segala perencanaan dan target yang akan dicapai grup tersebut.

Manajemen saat ini diterapkan dan diaplikasikan pada grup nasyid. Nasyid dalam format kesenian islam adalah senandung yang berisi syair-syair keagamaan (Hardian, Panduan Nasyid tulisan Ikhsan Snada, http://bncbogor. multiply .com, online tanggal 6 Oktober 2011). Nasyid pada umumnya dibawakan secara acapella oleh suatu grup yang beranggotakan tiga sampai dengan enam orang. Acapella adalah paduan suara dengan tidak mempergunakan iringan alat musik (Banoe, 2003: 10). Syair lagu nasyid yang dibawakan sarat oleh nilai-nilai Islami yang kental. Mengingatkan manusia pada Tuhan, menceritakan kisah-kisah nabi, ayat dan surah dalam Al Qur’an, syair yang membangkitkan semangat juang, mengajak pada kebaikan serta memperingatkan manusia dari godaan dunia.

Grup nasyid Launun merupakan salah satu grup nasyid yang berada di kota Makassar. Grup nasyid ini beranggotakan 6 orang personil yang mengusung bentuk musik acapella. Grup nasyid Launun ini telah berdiri sejak 29 Maret 2002. Nama Launun sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti warna. Launun atau warna dipilih disebabkan pada waktu itu, anggota grup nasyid Launun ini anggotanya berasal dari beragam universitas dan politeknik yang berada di kota Makassar. Nama Launun dianggap bisa mewakili perbedaan-perbedaan atau yang biasa diistilahkan warna dari grup nasyid Launun itu sendiri.

Hingga saat ini, Launun telah berdiri sebagai grup nasyid selama kurang lebih sepuluh tahun. Grup nasyid Launun Makassar telah memiliki 3 album. Satu album berjudul Warna-Warni dan dua album lainnya merupakan album kompilasi nasyid yang diluncurkan oleh ANN (Asosiasi Nasyid Nusantara) pusat. Selain album, Grup nasyid Launun Makassar juga memiliki prestasi yang cukup banyak. Diantara prestasi yang telah mereka raih yaitu menjadi Top 10 grup vokal dan band indie Makassar radio Pro2 RRI tahun 2010, dan menjadi grandfinalis ajang pencarian bakat “Suara Indonesia” yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional di Jakarta pada tahun 2011.

Bagi sebuah grup nasyid, meraih berbagai prestasi dan mempertahankan kebersamaan selama sepuluh tahun bukan hal yang mudah. Permas, Sedyono, Pranoto, dan Saputro (2003) mengemukakan bahwa saat ini banyak organisasi seni pertunjukan yang sangat bagus dari aspek artistik, namun karena tidak dimanajemeni dengan baik, akhirnya bubar.

Begitu pula dengan grup nasyid. Tidak sedikit grup nasyid yang berada di kota Makassar pada akhirnya bubar setelah berdiri selama kurang lebih satu hingga tiga tahun. Hal ini biasanya terjadi dikarenakan mereka kurang dapat memanajemeni grupnya dengan baik. Sangat disayangkan apabila sebuah grup nasyid sendiri kurang memperhatikan manajemen grupnya. Di sinilah letak pentingnya manajemen bagi sebuah grup atau kelompok pertunjukan, khusunya dalam kelompok nasyid. Grup nasyid Launun dapat berdiri selama kurang lebih sepuluh tahun dan meraih berbagai prestasi mungkin karena adanya manajemen yang solid dan baik. Bentuk manajemen yang berada dalam grup nasyid Launun inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan judul Manajemen Grup nasyid Launun Makassar.



B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini dapat disusun sebagai berikut:



  1. Bagaimanakah bentuk manajemen dari grup nasyid Launun Makassar?

  2. Bagaimanakah bentuk pengelolaan sumber daya manusia pada grup nasyid Launun Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas tentang:

1. Manajemen Grup nasyid Launun Makassar.

2. Bentuk pengelolaan sumber daya manusia pada Grup nasyid Launun Makassar.


D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Grup nasyid Launun Makassar sendiri sebagai pedoman dalam memanajemeni grupnya

2. Masyarakat yang membutuhkan sajian informasi yang tepat dan benar mengenai bentuk manajemen dari Grup nasyid Launun Makassar.

3. Peneliti selanjutnya apabila berminat untuk melanjutkan penelitian ini.

4. Diri penulis sendiri sebagai media belajar dalam usaha menyatakan ide atau gagasan tertulis dalam bentuk karya ilmiah.

5. Penelitian Ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi grup nasyid khususnya yang berada di kota Makassar dalam memanajemeni grupnya.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.Tinjauan Pustaka

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Menurut bahasa, manajemen berasal dari bahasa Yunani/Italia. Manajemen berasal dari kata maneggiare yang mempunyai arti melatih kuda. bahasa Perancis lalu menjadi management, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur (Saiman, 2002) Dalam Kamus Bahasa Indonesia, manajemen mempunyai arti ketatalaksanaan, pengelolaan dan pengurusan.

Jazuli, 2001 menyebutkan, manajemen berasal dari bahasa Inggris, to manage. Artinya, mengatur, mengelola, dan mengendalikan sesuatu. Manajemen dapat dimengerti sebagai kegiatan kepemimpinan atau proses bimbingan dan pengawasan dalam segala bentuk usaha pencapaian tujuan yang dilakukan oleh pejabat atau pimpinan.

Beberapa ahli telah mendefinisikan manajemen sebagai berikut:

1). Haiman, (Waworuntu, 1991) mengatakan bahwa manajemen sebagai suatu fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dengan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.

2). G.R.Torrig, (Waworuntu, 1991) mengatakan bahwa manajemen adalah suatu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan menggunakan kegiatan . Proses ini sangat berkaitan dengan orang lain.

3). Sondang P. Siagian (1982:14) mengatakan bahwa manajemen sebagai keterampilan memperoleh hasil melalui kegiatan orang lain.

4). Nickels, Mc Hugh dan Mc Hugh (1997) menyebutkan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. (Sule, Ernie Trisnawati, Saefullah Kurniawan, 2006).


  1. Tujuan Manajemen

Siswanto (2007:11-12) menyebutkan bahwa tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin dilaksanakan, yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha seorang manajer. Tujuan dari diterapkannya ilmu manajemen dapat dijabarkan sebagai berikut:

1). Mampu memberikan arah pencapaian kerja secara terukur dan sistematis sehingga diharapkan pekerjaan dapat dikerjakan berdasarkan time schedule.

2). Mampu menempatkan perusahaan dalam kerangka kerja yang mengedepankan konsep efisiensi dan efektifitas. Efisiensi dilihat dari pengelolaan alokasi anggaran. Bahkan jika memungkinkan, penggunaan dana dapat lebih rendah dari anggaran yang dialokasikan.

3). Membuat perusahaan telah menerapkan konsep manajemen yang memenuhi standar-standar aturan yang telah disepakati. Sehingga para klien dan mitra bisnis menaruh simpati serta kepercayaan pada perusahaan(Fahmi, 2011: 2).

c. Fungsi Dasar Manajemen

Henry Fayol, pada awal abad ke 20 pertama kali mengemukakan 5 fungsi manajemen yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi dan mengendalikan. Namun, kelima fungsi tersebut kini telah diringkas menjadi empat fungsi dasar manajemen (Adri Yedi, Pengantar Manajemen).



  1. Perencanaan

Joel G. Deigel dan Jae K Shim,1999 mendefinisikan perencanaan adalah pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta merencanakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

  1. Pengorganisasian

Bagaimana seorang manajer mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan untuk mengembangkan organisasi itu.

  1. Penggerakan

Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu organisasi bisa berjalan sehingga semua yang terlibat dalam organisasi harus berupaya ke arah sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial.

  1. Pengawasan

Kegiatan manajer atau pimpinan dalam mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan. (Dr. M. Jazuli, 2001).

  1. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tanaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Hasibuan, 2011). Definisi dari manajemen sumber daya manusia dapat kita lihat dari pendapat para ahli berikut ini.

1). Edwin B. Filippo

Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat.

2). Dale Yoder

Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.

3). Michel J. Jucius

Manajemen personalia adalah lapangan manajemen yang bertalian dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian bermacam-macam fungsi pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pemanfaatan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga: a). tujuan untuk apa perkumpulan didirikan dan dicapai secara efisien dan efektif; b). tujuan semua pegawai dilayani sampai dengan tingkat yang optimal; dan c). tujuan masyarakat diperhatikan dan dilayani dengan baik.

b. Fungsi manajemen sumber daya manusia

Fungsi dari manajemen sumber daya manusia terdiri dari beberapa aspek yakni:

1). Perencanaan

Perencanaan dalam hal ini adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

2). Pengorganisasian

Kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.

3). Pengarahan

Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

4). Pengendalian

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan- peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.

5). Pengadaan

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6). Pengembangan

Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

7). Kompensasi

Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan perusahaan.

8). Pengintegrasian

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.

9). Pemeliharaan

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan.

10). Kedisiplinan

Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma sosial.

11). Pemberhentian

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. (Hasibuan,2011:22).


3. Organisasi

Organisasi berasal dari kata organ, sebuah kata dalam Bahasa Yunani yang berarti alat (Swastha, 2002). Ada pula yang berpendapat organisasi berasal dari kata organize yang berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya. Robert V Prestus menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem dari struktur hubungan antar pribadi. Di dalam organisasi, hubungan kerja para anggotanya dapat diatur, sesuai dengan kewenangan, status, dan peranannya masing-masing. Pengaturan seperti itu akan menghilangkan atau minimal mengurangi kebingungan dan penampilan kepentingan pribadi anggota organisasi (Haedar Akib:2009).


4. Pengertian Grup

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, kata grup mengandung arti rombongan, kelompok, atau regu Badudu-Zain, Grup musik, atau band, atau ensembel musik merupakan kumpulan yang terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan alat musik ataupun bernyanyi. Tiap-tiap ragam jenis musik memiliki aturan yang berbeda atas jumlah dan komposisi atas sebuah penampilan ensembel, begitu pula halnya dengan lagu-lagu atau musik yang dibawakan pada permainan ensembel tersebut (http://id.wikipedia.org/wiki/Grup_musik, online tanggal 25 Oktober 2012).

Dalam musik, kita mengenal penyebutan grup musik berdasarkan banyaknya anggota dalam suatu grup tersebut. Berikut adalah penyebutan grup tersebut:


    1. Duo adalah grup musik yang jumlah personelnya sebanyak dua orang.

    2. Trio adalah grup musik yang jumlah personelnya sebanyak tiga orang

    3. Kwartet, penyebutan grup musik bila personelnya berjumlah empat orang.

    4. Kuintet, apabila jumlah personel suatu grup msik berjumlah lima orang.

e. Sextet apabila jumlah personel suatu grup musik berjumlah enam orang

f. Septet apabila jumlah personel suatu grup musik berjumlah tujuh orang.

g. Oktet apabila jumlah personel grup musik tersebut berjumlah delapan orang.

h. Nonet apabila jumlah personel grup musik tersebut sebanyak sembilan orang. (http://id.wikipedia.org, online tanggal 25 Oktober 2012).



5. Pengertian Acapella

Acapella adalah salah satu jenis musik yang tidak mempergunakan alat musik apapun. Secara harafiah, acapella dalam bahasa Indonesia berarti “sesuai gaya kapel” (http://id.wikipedia.org/wiki/A_capella, online tanggal 10 Oktober 2012). Acapella ini pada awalnya berasal dari imigran Afrika yang telah terbiasa bernyanyi dalam perayaan-perayaan pesta di suku-suku pedalaman. Pada zaman perbudakan, mereka meniru orang-orang kaukasia (kulit putih) yang bernyanyi di gereja-gereja dengan diiringi alat musik. Oleh karena tidak memiliki uang untuk membeli atau bahkan tidak diperkenankan memainkan alat musik seperti orang kulit putih tersebut, mereka menirukan suara berbagai jenis alat musik untuk mengiringi nyanyian di tenda-tenda tempat mereka berkumpul (http://bncbogor. multiply.com/ reviews/ item/ 30?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem, online tanggal 10 Oktober 2012).

Acapella pada masa itu selain dilakukan dengan pembagian suara, juga dilakukan dengan meniru suara alat musik sehingga lebih lengkap. Lambat laun, acapella ini kemudian ditiru juga oleh bangsa Spanyol yang kemudian meninggalkan cara bernyanyi acapella hingga sampai di Filipina (http://bncbogor .multiply. com/reviews/item/30?& show_ interstitial=1&u=%2 Freviews%2 Fitem, online tanggal 10 Oktober 2012).

Musik Acapella ini kian berkembang pada tahun 60 hingga 80-an dengan beraliran gospel (rohani nasrani) Susunan teknik acapella yang muncul pada era tahun 80-an dapat kita lihat sebagai berikut:

1. Lead I (tennor)
2. Lead II (tennor)
3. Rhythm I (tennor)
4. Rhythm II (tennor)
5. Rhythm III (Barithon)
6. Bass
6. Pengertian Nasyid

a. Pengertian musik nasyid

Musik dalam bahasa Arab disebut ma’azif, yang berasal dari kata ‘azafa yang berarti berpaling. Ma’azif adalah jamak dari mi’zaf, dan disebut juga ‘azfun. Mi’zaf adalah sejenis alat musik yang dipakai oleh penduduk Yaman dan selainnya, terbuat dari kayu dan dijadikan sebagai alat musik. Al-‘Azif adalah orang yang bermain dengan alat musik tersebut.(Abu Karimah Askari bin Jamal al Bugisi, 2009)

Pada zaman dahulu, istilah nasyid belum dikenal oleh kalangan bangsa Arab. Bangsa Arab sendiri pada masa itu lebih mengenalnya dengan syair. Bangsa Arab pada zaman dahulu telah hidup dengan tradisi syair (Nasyid Riwayatmu Kini, http:// rudirudoz.blog.com /2011/04/29/ nasyid-riwayatmu-kini/ online tanggal 6 Oktober 2011). Syair digunakan sebagai ungkapan perasaan dan keinginan manusia. Mereka biasanya melantunkan syair-syair pada saat melakukan perjalanan seperti saat mereka melintasi padang pasir maupun ketika berperang sebagai cara membangkitkan semangat juang.

Nasyid berasal dari bahasa Arab, ansyada-yunsyidu, artinya bersenandung. (Nasyid Riwayatmu Kini, http://rudirudoz .blog.com/2011/04/29/ nasyid-riwayatmu-kini / online tanggal 6 Oktober 2011). Secara teknis, terdapat perbedaan dari NASYD dan NASYID. Drs. Hilman Farouq mengutip keterangan dari Al Farabi, ahli musik islam yang hidup antara 878-950 M menyatakan bahwa Nasyd yang dieja dengan N-A-S-Y-D sebagai sebuah Hymne. Kata nasyid sendiri yang kita kenal sekarang ini adalah sebuah jenis musik yang tidak terikat oleh suasana hymne. Nasyid yang kita kenal sekarang ini lebih fleksibel dalam penggunaan iringan dan bentuk musiknya (Poetra, 2004). Secara umum, nasyid dapat didefinisikan sebagai syair yang dibawakan berbentuk accapela yang berisi tentang kisah-kisah islami, kecintaan pada Allah dan Rasul, doa dan surah dalam Al Qur’an, syair yang meningkatkan semangat juang, serta pesan-pesan yang mendorong kita agar tidak terlena dengan kehidupan dunia dan tetap berpegang teguh pada tuntunan agama Islam. Acapella adalah cara atau teknik menyanyi dengan tidak menggunakan alat musik, namun hanya menggunakan suara bibir yang dibuat menyerupai alat musik. Metode ini muncul karena sebagian ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi (Nasyid, Wikipedia bahasa Indonesia, www.wikipedia.com, online tanggal 6 Oktober 2011).

Imam Al Mawardi mengatakan bahwa syair-syair yang diungkapkan oleh orang-orang Arab lebih disukai apabila syair itu mampu menumbuhkan rasa waspada terhadap tipuan atau rayuan dunia, cinta kepada akhirat, dan mendorong kepada akhlak yang mulia. Kesimpulannya, syair seperti ini boleh jika selamat atau bebas dari kekejian dan kebohongan (Nasyid Riwayatmu Kini, Rudirudoz.blogspot.com online tanggal 6 Oktober 2011).


b. Perkembangan Musik Nasyid di Indonesia

Nasyid mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1960-an. Pada masa itu di Sumatera Utara, seorang juara MTQ tingkat Internasional di Malaysia bernama Hj. Nur Aisyah Djamil pertama kali membentuk group Qasidah yang menyanyikan lagu-lagu yang syairnya disebut sebagai syair islami. Group Qasidah ini diberi nama Nasyid, diambil dari singkatan nama sang pemimpin, Nur Aisyah Djamil. Alat pengiring yang dipergunakan oleh grup ini kesemuanya adalah alat musik ritmis, hanya terdiri dari berbagai jenis gendang dan rebana saja (Poetra,2004). Namun ada juga yang mengemukakan awalnya, perkembangan musik nasyid di Indonesia ini dipelopori oleh para ustadz yang baru kembali dari menimba ilmu di Timur Tengah, menyebarkan pula pengaruh nasyid pada para binaannya, aktivis-aktivis kajian islam yang tumbuh di kampus-kampus pada masa itu. Syair yang dibawakan pun awalnya hanya berbahasa Arab. Lambat laun, syair nasyidnya sudah berbahasa Indonesia (http://gemanasyid .blogspot .com /2009/ 09/apa-itu-nasyid. html,online tanggal 6 Oktober 2011).

Perkembangan musik nasyid di Indonesia sendiri tidak lepas dari perkembangan nasyid di negara Malaysia (Nasyid Riwayatmu Kini, http://rudirudoz. blog.com/2011/04/29/nasyid-riwayatmu-kini/ online tanggal 6 Oktober 2011). Raihan, Saujana, dan grup nasyid lainnya yang berasal dari Malaysia yang sempat digemari pada tahun 90-an, memberi warna baru dalam musik nasyid Indonesia. Mereka membawakan lagu nasyid dengan bahasa Melayu yang lebih mudah dimengerti, setelah sebelumnya kebanyakan lagu nasyid berbahasa Arab yang bagi sebagian besar orang masih mengalami kesulitan dalam memahami isi nasyid tersebut. Hingga sekarang, grup nasyid baru semakin banyak bermunculan. Mulai dari grup nasyid umum, grup nasyid yang anggotanya adalah pelajar, mahasiswa, bahkan yang anggotanya berasal dari ikatan remaja mesjid.

c. Nasyid dan Nilai Spiritual

Nasyid memiliki nilai spiritual yang tinggi. (Novi Hardian, Panduan Nasyid tulisan Ikhsan Snada,http://bncbogor.multiply.com/reviews/item/1 online tanggal 6 Oktober 2011). Syair-syairnya yang khas berisi ajakan dan peringatan agar selalu mengikuti aturan dan ajaran Islam. Menyanyikan atau membawakan nasyid bisa dianggap sebagai salah satu media dakwah (Nasyid Riwayatmu Kini, http://rudirudoz. blog.com/2011/04/29/nasyid-riwayatmu-kini/ online tanggal 6 Oktober 2011). Metode dakwah dalam bentuk nasyid ini, didasarkan pada kewajiban dakwah bagi kaum muslimin. Berdakwah tidak selalu harus dengan berada di atas mimbar saja, karena tidak semua orang memiliki kapasitas untuk berdakwah dengan cara seperti itu. Berdakwah bisa dilakukan dengan media apa saja, tidak terkecuali melalui nasyid. Oleh karena itu, munsyid atau penyanyi nasyid haruslah memiliki kepribadian yang islami. Ibaratnya seorang munsyid sebagai seorang pendakwah, sebelum seorang munsyid bisa berdakwah pada orang lain, maka ia harus terlebih dahulu menerapkan apa yang akan ia dakwahkan pada dirinya sendiri dahulu. Mempelajari dan melaksanakan hal yang diajarkan Islam serta menjauhi larangan-larangan-Nya.

Adapun popularitas yang didapatkan sang munsyid dari kegiatan dakwah melalui nasyid ini dianggap sebagai bonus dari Allah. Munsyid ini menganggap, popularitas dan ketenaran yang didapatkan setelah mereka terjun di nasyid ini sebagai bonus, dikarenakan tujuan utama mereka adalah berdakwah, bukan mencari popularitas duniawi semata.


d. Penyajian Musik Nasyid

Musik nasyid pada awalnya dibawakan oleh kelompok grup nasyid yang beranggotakan lima sampai dengan tujuh orang pada suatu grup. Cara penyajian nasyid dengan menggunakan teknik bernyanyi acapella. Dalam menyajikan nasyid, suatu grup nasyid biasanya membagi vocal anggotanya ke dalam bagian-bagian tertentu. Pada masa sekarang ini, perubahan yang besar juga terjadi pada jenis musik nasyid. Jika pada awal kemunculannya musik nasyid iramanya lebih banyak bernuansa melayu, kini irama dari musik nasyid telah meluas. Irama nasyid kini hampir menyerupai irama pop, rap bahkan dangdut. Bentuk penyajian musiknya pun semakin beragam. Tidak hanya berupa Accapela saja, namun juga telah mempergunakan alat musik lainnya. Berikut ini beberapa bentuk penyajian musik nasyid :

1). Nasyid yang dibawakan dengan acapella yang berirama pop mengikuti trend musik yang tengah digandrungi. Pengusung nasyid ini adalah kelompok nasyid : Snada, Gradasi, Mupla, dll.

2). Nasyid yang dibawakan dengan Acapella dan musik yang minimalis (musik drum saja) dan berirama mars, dengan karakter semangat dan menyeru. Pengusungnya : Izzatul Islam, Ruhul Jadid, Shoutul Harakah

3). Nasyid yang dibawakan dengan perkusi dan kebanyakan berisi puji pujian. Pembawanya adalah : Snada, Raihan, The Fikr, Qatrunada, dll.

4). Nasyid yang dibawakan dengan alat musik lengkap seperti : Bimbo, Hadad Alwi, Saujana, Missile, Brother, Now See Heart, Opick dll. (Novi Hardian, Panduan Nasyid tulisan Ikhsan Snada, http:// bncbogor. multiply.com /reviews/item/1 online tanggal 6 Oktober 2011)

Nasyid ini dipentaskan terutama pada saat bulan Ramadhan, festival nasyid, hari-hari besar keagamaan, acara-acara tertentu, syukuran, hingga walimah (pesta pernikahan). Saat ini pun, di sekolah, kampus ataupun instansi lainnya, banyak pula yang mementaskan nasyid pada kegiatan-kegiatan yang bercorak islam dan kegiatan kemanusiaan.


Yüklə 0,98 Mb.

Dostları ilə paylaş:
  1   2   3   4




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə