Microsoft Word Pedoman Penatalaksanaan Tb Isi Buku doc



Yüklə 407,86 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə11/15
tarix01.11.2017
ölçüsü407,86 Kb.
#7685
1   ...   7   8   9   10   11   12   13   14   15

__________________________________________________________ 

              Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan 

 

33

 

              Tuberkulosis di Indonesia 

 

Tabel 2, Efek samping berat dari OAT 



Efek samping 

Penyebab Penanganan 

Gatal dan kemerahan 

pada kulit 

Semua 


jenis 

OAT  Beri antihistamin & 

dievaluasi ketat 

Tuli Streptomisin 

Streptomisin 

dihentikan 

Gangguan keseimbangan 

Streptomisin 

Streptomisin 

dihentikan 

Ikterik  

Hampir 


semua 

OAT 


Hentikan semua OAT 

sampai ikterik 

menghilang 

Bingung dan muntah 2 

Hampir 

semua 


obat 

Hentikan semua OAT 

& lakukan uji fungsi 

hati 


Gangguan penglihatan 

Ethambutol 

Hentikan ethambutol  

Purpura dan renjatan 

(syok) 

Rifampisin Hentikan 



Rifampisin 

 

 

Penanganan efek samping obat: 

 



Efek samping yang ringan seperti gangguan lambung yang 

dapat diatasi secara simptomatik 

 

Gangguan sendi karena pirazinamid dapat diatasi dengan 



pemberian salisilat /  allopurinol 

 



Efek samping yang serius adalah hepatits imbas obat.  

Penanganan seperti tertulis di  atas 

 

Penderita dengan reaksi hipersensitif seperti timbulnya rash 



pada kulit yang umumnya disebabkan oleh INH dan 

rifampisin, dapat dilakukan pemberian dosis rendah dan 

desensitsasi dengan pemberian dosis yang ditingkatkan 

perlahan-lahan dengan pengawasan yang ketat. 

 

Desensitisasi ini tidak bisa dilakukan terhadap obat lainnya 



 

Kelainan yang harus dihentikan pengobatannya adalah 



trombositopenia, syok atau gagal ginjal karena rifampisin, 

gangguan penglihatan karena etambutol, gangguan nervus 




__________________________________________________________ 

34

 

        Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan 

                         

  

                                Tuberkulosis di Indonesia

 

VIll karena streptomisin dan dermatitis exfoliative dan 



agranulositosis karena thiacetazon 

 



Bila sesuatu obat harus diganti maka paduan obat harus 

diubah hingga jangka waktu pengobatan perlu 

dipertimbangkan kembali dengan baik. 

 

B. 



PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS 

 

Pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi: 

 

TB paru (kasus baru), BTA positif atau lesi luas 



Paduan obat yang diberikan    

2 RHZE / 4 RH 



Alternatf        

                        

2 RHZE / 4R3H3   



atau  

 

       (program 



P2TB) 

  

2 RHZE/ 6HE 



Paduan ini dianjurkan untuk 

a.  TB paru BTA (+), kasus baru  

b.  TB paru BTA (-), dengan gambaran radiologik lesi luas 

(termasuk luluh paru)  

c. 

TB di luar paru kasus berat 



 

Pengobatan fase lanjutan, bila diperlukan dapat diberikan 

selama 7 bulan, dengan paduan 2RHZE / 7 RH, dan 

alternatif 2RHZE/ 7R3H3, seperti pada keadaan: 

a.

 

TB dengan lesi luas 



b.

 

Disertai penyakit komorbid (Diabetes Melitus, 



Pemakaian obat imunosupresi / kortikosteroid) 

c.

 



TB kasus berat (milier, dll) 

 

Bila ada fasiliti biakan dan uji resistensi, pengobatan 



disesuaikan dengan hasil uji resistensi

 

 




__________________________________________________________ 

              Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan 

 

35

 

              Tuberkulosis di Indonesia 

 



 

TB Paru (kasus baru), BTA negatif  

Paduan obat yang diberikan : 2 RHZ / 4 RH 

Alternatif   

 

:  2 RHZ/ 4R3H3 



atau 

   6 RHE 

Paduan ini dianjurkan untuk : 

a.

 



TB paru BTA negatif dengan gambaran radiologik lesi 

minimal 


b.

 

TB di luar paru kasus ringan



 

 



 

TB paru kasus kambuh 

Pada TB paru kasus kambuh minimal menggunakan 4 

macam OAT pada fase intensif selama 3 bulan (bila ada 

hasil uji  resistensi dapat diberikan obat sesuai hasil uji 

resistensi).  Lama pengobatan fase lanjutan 6 bulan atau 

lebih lama dari pengobatan sebelumnya, sehingga paduan 

obat yang diberikan : 3 RHZE / 6 RH 

 

Bila tidak ada / tidak dilakukan uji resistensi, maka 



alternatif diberikan paduan obat : 2 RHZES/1 RHZE/5 

R3H3E3 


(Program P2TB) 

 



 

TB Paru kasus gagal pengobatan 

Pengobatan sebaiknya berdasarkan hasil uji resistensi, 

dengan minimal menggunakan 4 -5 OAT dengan minimal 2 

OAT yang masih sensitif ( seandainya H resisten, tetap 

diberikan).  Dengan lama pengobatan minimal selama 1 - 2 

tahun . Menunggu hasil uji resistensi dapat diberikan dahulu 

2 RHZES , untuk kemudian dilanjutkan sesuai uji resistensi 

-

 

Bila tidak ada / tidak dilakukan uji resistensi, maka 



alternatif diberikan paduan obat : 2 RHZES/1 RHZE/5 

H3R3E3 


(Program P2TB) 

-

 



Dapat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk 

mendapatkan hasil yang optimal 

-

 

Sebaiknya kasus gagal pengobatan dirujuk ke ahli paru 



 


Yüklə 407,86 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   7   8   9   10   11   12   13   14   15




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə