Bab 1 pendahuluan latar belakang



Yüklə 184,6 Kb.
səhifə4/4
tarix22.07.2018
ölçüsü184,6 Kb.
#58434
1   2   3   4

Pembahasan

Untuk memperjelas hasil penelitian yang disajikan sebelumnya. Maka peneliti akan membahas data-data yang diperolehnya. Untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai berikut:

            1. Faktor Penghambat Motivasi Belajar siswa Pada mata pelajaran Sosiologi

  1. Faktor internal

Faktor internal adalah suatu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti: (1). kurangnya bakat dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran, sehingga mereka tidak termotivasi dalam belajar karena menurutnya sosiologi adalah suatu pelajaran yang cepat membosankan juga kita kebanyakan berteori, apalagi guru yang mengajar pada mata pelajaran sosiologi tidak berlatar belakang sebagai pendidikan sosiologi akhirnya dia tidak terlalu menvariasikan metode dan media mengajarnya, Dia berlatar belakang sejarah, kebetulan pada saat sertifikasi ada kemungkinan untuk masuk dibidang sosiologi akhirnya guru tersebut mengajar pada pelajaran sosiologi. (2). kurangnya dorongan dari dirinya sendiri untuk belajar sehingga motivasi mereka kurang. (3). Sikap, siswa dalam belajar dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan sekitarnya, jika mereka tidak senang terhadap semu itu maka motivasinya tidak bisa bertahan. Untuk itu, seorang guru harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang dapat membuat siswa memahami pelajaran atau memotivasi siswa sehingga tidak mengalami suatu kejenuhan.

Secara teoretis, Thabrany (1993: 35) mengemukakan bahwa para ahli pendidikan dan psikologi menempatkan motivasi sebagai faktor yang amat penting dalam menunjang keberhasilan belajar. Motivasi yang kuat membuat seseorang sanggup bekerja ekstra keras untuk mencapai sesuatu. Hal ini disebabkan oleh adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi yang terkandung dalam motivasi sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan kekuatan tertentu.

Motivasi belajar sosiologi di SMA Negeri 7 Pinrang masih perlu ditingkatkan, oleh karena itu menjadi kewajiban setiap guru sosiologi yang ada di lingkungan SMA Negeri 7 Pinrang untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menumbuhkan semangat untuk belajar, agar tertanam pada diri siswa tentang motivasi belajar. Motivasi sebagai suatu sistem kekuatan yang mendorong individu untuk melakukan sesuatu mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Eksistensi motivasi dalam belajar berfungsi menguatkan daya kemampuan dan daya keinginan individu untuk melakukan suatu aktivitas yang tepat dalam belajar.

Pada dasarnya, dorongan dari dalam diri seorang siswa itu dikatakan sangat penting, karena semakin besar kemauan dan rasa keingintahuan siswa terhadap pelajaran sosiologi, maka akan semakin tinggi pula motivasi belajarnya terhadap pelajaran sosiologi. Dengan kata lain semakin tinggi motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran sosiologi maka akan menciptakan siswa yang berkualitas dan memiliki nilai guna.




  1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Yaitu: lingkungan sekolah dalam hal ini guru, Dalam mengajar guru memerlukan metode yang cocok. Metode ini dimaksudkan agar materi yang disampaikan oleh guru terasa menarik dan siswa mudah menyerapnya, namun guru yang mengajar disini tidak menggunakan metode pengajaran dan media yang bervariasi karena keterbatasan media pengajaran yang dimiliki. Kemudian lingkungan keluarga misalnya orang tua, orang tua yang tidak berusaha memberikan dorongan kepada anaknya untuk belajar, tidak memberikan motivasi kepada anaknya. Selain itu teman sebaya juga akan mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Suasana Rumah juga dikatakan sebagai penghambat motivasi belajar karena Hubungan antar anggota keluarga yang kurang harmonis, akan menimbulkan suasana kaku, dan tegang dalam keluarga, yang menyebabkan anak kurang bersemangat untuk belajar, Keadaan Gedung juga sebagai penghambat, misalnya dengan banyaknya jumlah siswa yang membludak, keadaan gedung di SMA Negeri 7 juga masih sangat kurang. Mereka harus duduk berjejal-jejal di dalam kelas. Faktor ini tentu akan menghambat lancarnya kondisi belajar siswa apalagi jika cuaca yang tidak mendukung siswa untuk melangsungkan proses belajar mengajar. Kalaupun berlangsung, tentu kondisi belajar siswapun akan kurang optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Salam (2002: 111), bahwa pendidikan berlangsung dalam pergaulan antara pendidik dengan anak didik yang merupakan makhluk yang selalu saling berintegrasi, saling tolong menolong, ingin maju, hidup dalam kebersamaan dan lain sebagainya.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sardiman (2012: 83-84) yang mengatakan bahwa apabila seseorang memiliki ciri-ciri dibawah ini, tekun, mengahadapi tugas, ulet mengahadapi kesulitan, menunjukkan minat erhadap bermacam-macam masalah lebih senang bekerja mandiri, dapat mempertahankan pendapatnya, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, dan lain lain berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. ciri-ciri motivasi seperti ini akan sangat penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu rutinitas dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dan dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

Hasil penelitian ini ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan oleh Dina Fatihatul Faidah mengenai peranan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa (Jurnal pendidikan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penghambat motivasi belajar siswa itu berhubungan dengan Pemanfatan media pembelajaran, dimana dalam menggunakan media pembelajaran harus selalu dipertimbangkan dengan materi dan karakteristik siswa, sehingga siswa mempunyai rangsangan atau daya tarik untuk belajar secara otomatis siswa bisa memahami pelajaran yang diberikan guru dalam kelas akhirnya motivasi yang dimiliki siswa lebih meningkat lagi.

Begitupun dengan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa itu terbagi dua diantaranya motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik ini didasarkan pada teori bahwa dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan yang bertujuan untuk mencapai pemuasan. Dorongan-dorngan itu tidak dipelajari tetapi bekerja secara naluri. Teori ekstrinsik didasarkan pada teori pengaruh lingkungan atau proses belajar. Bahwa keinginan-keinginan itu tidak semuanya bersumber dari naluri, tetapi sebagian adalah hasil proses belajar atau pengaruh lingkungan.

Dimyanti & mudjiono, (2006: 34) Seiring dengan perkembangan pendidikan, penggunaan teknologi dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Penggunaan teknologi dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pembelajaran lebih mudah dan efektif. Dalam hal ini, guru dituntut mempunyai kemampuan dalam menggunakan teknologi dan menyajikan materi yang menarik melalui komputer. Sedangkan, guru sosiologi di SMA Negeri 7 Pinrang masih kurang dalam pemanfaatan teknologi yang digunakan dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Ini disebabkan karena berbagai faktor diantaranya kondisi sarana sekolah yang kurang memadai, guru yang kurang mampu menggunakan teknologi sehingga yang menjadi terkendala adalah siswa karena mereka cepat bosan untuk belajar tidak termotivasi dalam dirinya.



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


  1. Kesimpulan


83
Berdasarkan hasil analisis pembahasan penelitian ini, tentang faktor penghambat motivasi belajar Siswa pada Mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 7 Pinrang Kabupaten Pinrang, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: Faktor penghambat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 7 Pinrang Kabupaten Pinrang yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal itu sendiri adalah faktor yang muncul dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Misalnya kurangnya bakat dan minat siswa untuk mengikuti pelajaran sosiologi.karena menganggap bahwa pelajaran sosiologi adalah suatu pelajaran yang cepat membuat kita bosan karena kita harus berteori didalamnya, lebih banyak memahami dari makna teori tersebut. kurangnya dorongan dari dirinya sendiri, serta sikap siswa yang tidak tenang dalam belajar. Sedangkan faktor eksternalnya adalah faktor dari orang tua yang tidak memberikan motivasi belajar kepada anaknya, guru yang tidak menvariasikan cara mengajarnya, serta kurangnya buku pedoman yang di miliki, itulah akibatnya sehingga motivasi yang mereka miliki kurang.



  1. Saran


75
Berdasarkan kesimpulan dari hasil peelitian yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengajukan beerapa saran-saran yaitu:

  1. Bagi siswa: Diharapkan seorang siswa dapat terus lebih ditingkatkan lagi proses belajarnya agar motivasinya semakin bertambah.

  2. Bagi guru: Di harapkan seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran dikelas, karena saatnya guru untuk tidak lagi menjadi sumber satu-satunya dalam proses pebelajaran, tetapi guru harus menempatkan dirinya sebagai fasilitator, organisator, motivator belajar yang baik bagi siswa demi untuk meningkatkan motivasi belajarnya.

  3. Bagi kepala sekolah: Diharapkan agar lebih memperhatikan aspek ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran karena sangat menunjang keberhasilan proses pendidikan seorang siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Abraham,Maslow. 1943-1970. Teori Motivasi. Jakarta. Rineka Cipta.


Azwar, Meutiah. 2011. Teori motivasi dan pengukuranya. Yogyakarta. Bumi Aksara.
Buchori. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.
Chony, M. Djunaaidy dkk. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djaali. 1995. Pengaruh Kebiasaan Belajar, Motivasi Belajar, dan Kemampuan Dasar Terhadap Prestasi Belajar Matematika pada SLTP Di Kotamadya Ujung Pandang. Laporan Penelitian. Ujung Pandang: IKIP Uung Pandang.
Hamalik, Oemar. 2003. Didaktik azas-azas mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hudoyono. 1990. Staregi belajar mengajar. Malang: IKIP Malang.
Muhibbinsyah. 2002. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution, T. 2000. Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Yokyakarta: Konisius.
Purwanto. 1990. Teori motivasi dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Putra, Nusa. 2011. Penelitian Kualitatif: proses dan aplikasi. Jakarta: Indeks

Rusdiyanta, Syarbaini dan Syahrial. 2009. Dasar-dasar sosiologi. Yogyakarta: Graha ilmu.

Sabri, M. Alisuf. 2001. Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.

Sahabuddin. 2007. Mengajar dan Belajar Dua Aspek dari Suatu proses yang Disebut Pendidikan. Makassar: UNM.
Salam, Burhanuddin. 2002. Pengantar Pedagogik Dasar-Dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Salim, Peter. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta : Modern.


Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : C.V. Rajawali.
. 1990. psychology understanding of Human Behavior. Jakarta: C.V. Rajawali.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 1978. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan Keenam. Jakarta: Universitas Indonsia.
Sugiyono, 2013. Metode penelitian Pendidikan Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tadjab. 1994. Ilmu Jiwa Pendidikan. Surabaya : Karya Abitama
Thabrany. 1993. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : PT. Gramedia.
Tirtarahardja, Umar dan S. L. La Sulo. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Lampiran-lampiran
Yüklə 184,6 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə