Peran Pihak Ketiga



Yüklə 11,53 Kb.
tarix26.05.2018
ölçüsü11,53 Kb.
#46310

Peran Pihak Ketiga

Gambar di atas, yang menunjukkan lima peran ketiga dalam situasi konflik, diambil dari buah pikiran Laue&Cormick, dua juru runding dari AS. Di bawah ini akan dijelaskan pengertian masing-masing peran beserta beberapa keterampilan yang terkait dengan peran tersebut. Keterampilan-keterampilan pihak ketiga ini diambil dari C.R. Mitchell, pakar studi-studi pihak ketiga dari Inggris.

Aktivis


Seorang aktivis bekerja dekat dengan salah satu pihak dalam konflik, biasanya pihak yang tidak mapan dan tidak berdaya. Varian lain peran ini, yaitu reaktivis, bisa muncul dan bersekutu dengan pihak yang mapan dan kuat. Ada kemungkinan identitas aktivis sepenuhnya bercampur dan menyatu dengan identitas pihak yang lemah.

Keterampilan-keterampilan yang diperlukan aktivis adalah:



  • Berorganisasi, berpidato, merancang strategi, dan mengerahkan dukungan.

  • Pemersatu, agregator, konsolidator. Aktivis memperbaiki perpecahan di dalam tubuh pihak yang lemah sehingga seluruh faksi dapat meyepakati kepentingan, nilai, dan jalan keluar yang paling tepat bagi mereka.

  • Pelatih keterampilan dan pemberdaya. Aktivis mengembangkan dan meratakan keterampilan dan kompetensi yang diperlukan supaya pihak yang berkonflik dapat meraih jalan keluar yang optimal.



Pendamping atau Advokat


Advokat bukan unsur atau anggota dalam pihak yang bertikai, melainkan sekedar penasihat atau konsultan mereka. Advokat mendukung tujuan dan kepentingan pihak tersebut dan berusaha menyampaikannya kepada pihak lawan dan masyarakat luas. Keterampilan yang diperlukan advokat serupa dengan yang diperlukan aktivis. Tambahannya adalah kemampuan menggagas, merintis usaha-usaha penghentian konflik, dan mengusahakan hal-hal lain yang sangat diperlukan supaya konflik selesai sesuai dengan kepentingan pihak yang dibantu.

Mediator


Mediator tidak memiliki basis di antara pihak-pihak yang bertikai dan karenanya memiliki pandangan yang lebih umum dan tidak memihak mengenai konflik tersebut. Mediator membantu pihak-pihak yang bertikai mencapai penyelesaian yang memuaskan semua pihak. Beberapa keterampilan yang diperlukan mediator:

  • Mendorong dan meyakinkan pihak-pihak yang bertikai bahwa pihak lawan tidak sepenuhnya menginginkan kemenangan mutlak. Mediator juga dapat mengajak pihak-pihak yang bertikai menemukan alternatif-alternatif jalan keluar.

  • Pemisah. Mediator membantu patron dan pendukung eksternal menarik diri dari keterlibatan mereka di dalam konflik dan menarik dukungannya kepada salah satu pihak yang bertikai. Selain itu, ia mengajak supaya patron tersebut mendukung dan membela penyelesaian damai.

  • Inisiator. Merintis proses perdamaian dengan mengajak dialog, diskusi, dan gencatan senjata. Inisiator juga dapat melakukan berbagai hal supaya pihak-pihak yang bertikai ikut serta dalam proses penyelesaian. Selain itu, ia bertugas meyakinkan pihak-pihak bahwa kesepakatan yang memuaskan mereka mungkin dicapai; dan bahwa proses mediasi dan keterlibatan penengah diperlukan untuk membantu mencapai kesepakatan tersebut. Inisiator juga dapat bertugas menyiapkan tempat dan dukungan logistik. Selain itu, ia perlu hadir sebagai pendukung proses. Kadang-kadang, inisiator dapat berperan sebagai fasilitator.

  • Fasilitator atau moderator pertemuan. Beberapa fungsi yang dapat dijalankan adalah memimpin rapat, menafsirkan posisi dan respon pihak-pihak, serta menjembatani kesalahpahaman.

  • Legitimator. Membantu pihak-pihak yang bertikai supaya dapat menerima proses dan hasil proses melalui kehadiran dan perannya sebagai mediator.

  • Membantu menyediakan sumberdaya tambahan supaya pihak-pihak yang bertikai dapat mencapai jalan keluar yang diterima bersama.

  • Rekonsiliator. Mengambil tindakan jangka panjang supaya sikap, stereotip, dan gambaran negatif yang digunakan selama ini berubah. Rekonsiliator juga membangun suasana dan hubungan baru menggantikan perpecahan-perpecahan lama.


Peneliti

Peneliti bisa jadi ilmuan sosial, analis kebijakan, wakil media, atau pengamat terlatih yang menyediakan evaluasi independen mengenai situasi konflik tertentu. Dalam hal ini, peneliti dapat menyediakan data, ide, teori, dan pilihan baru yang dapat dimanfaatkan pihak-pihak yang berkonflik. Peneliti juga dapat mengembangkan cara pandang dan cara pikir baru yang memungkinkan pihak-pihak menemukan alternatif pilihan dan hasil yang dapat mengarah kepada pemecahan dan jalan keluar.


Intervenor atau Penegak Hukum


Intervenor biasanya mewakili pihak yang memiliki kekuasan menegakkan dan mendesakkan kondisi tertentu kepada para pihak yang bertikai terlepas dari keinginan mereka. Penegak seringkali berupa lembaga kontrol sosial, seperti polisi dan pengadilan, badan penyandang dana, atau arbitrator. Beberapa keterampilan yang sejalan dengan fungsi ini adalah:

  • Memonitor. Meyakinkan pihak-pihak yang bertikai supaya mematuhi kesepakatan yang dicapai atau sebaliknya, menyakinkan mereka mengapa kesepakatan tidak dapat dipatuhi.

  • Penjamin. Menjamin bahwa pihak-pihak yang bertikai tidak akan menanggung biaya besar sekali sebagai akibat kesediaan mereka mengikuti proses perdamaian. Ia juga menjamin bagaimana supaya proses tidak gagal, dan menjamin penyelesaian yang dicapai.

  • Implementor. Memolisii prilaku pascakesepakatan serta menerapkan sanksi bagi yang tidak mematuhi kesepakatan.



Rizal Panggabean
Yüklə 11,53 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə