__________________________________________________________
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
21
Tuberkulosis di Indonesia
•
Kalsifikasi atau fibrotik
•
Kompleks ranke
•
Fibrotoraks/
Fibrosis parenkim paru
dan atau penebalan pleura
Luluh Paru (Destroyed Lung ) :
•
Gambaran radiologik yang menunjukkan kerusakan jaringan
paru yang berat, biasanya secara klinis disebut luluh paru .
Gambaran radiologik luluh paru terdiri dari atelektasis,
multikaviti dan fibrosis parenkim paru.
Sulit untuk menilai
aktiviti lesi atau penyakit hanya berdasarkan gambaran
radiologik tersebut.
•
Perlu dilakukan pemeriksaan bakteriologik untuk memastikan
aktiviti proses penyakit
Luas lesi yang tampak pada foto toraks
untuk kepentingan
pengobatan
dapat dinyatakan sbb
(terutama pada kasus BTA
dahak negatif) :
•
Lesi minimal
, bila proses mengenai sebagian dari satu atau
dua paru dengan luas tidak lebih dari volume paru yang
terletak di atas chondrostemal junction dari iga kedua
depan
dan prosesus spinosus dari vertebra torakalis 4 atau korpus
vertebra torakalis 5 (sela iga 2)
dan tidak dijumpai kaviti
•
Lesi luas
Bila proses lebih luas dari lesi minimal.
Pemeriksaan Penunjang
Salah satu masalah dalam mendiagnosis pasti tuberkulosis adalah
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pembiakan kuman
tuberkulosis secara konvensional. Dalam perkembangan kini ada
beberapa teknik baru yang dapat mengidentifikasi kuman
tuberkulosis secara lebih cepat.
1.
Polymerase chain reaction (PCR):
Pemeriksaan PCR adalah teknologi canggih yang dapat
mendeteksi DNA, termasuk DNA M.tuberculosis. Salah satu
__________________________________________________________
22
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
Tuberkulosis di Indonesia
masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan
kontaminasi. Cara pemeriksaan ini telah cukup banyak
dipakai, kendati masih memerlukan ketelitian dalam
pelaksanaannya.
Hasil pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan
diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut dikerjakan dengan
cara yang benar dan sesuai standar.
Apabila hasil pemeriksaan PCR positif sedangkan data lain
tidak ada yang
menunjang kearah diagnosis TB, maka hasil
tersebut tidak dapat dipakai sebagai pegangan untuk
diagnosis TB ?
Pada pemeriksaan deteksi M.tb tersebut diatas, bahan /
spesimen pemeriksaan dapat berasal dari paru maupun luar
paru sesuai dengan organ yang terlibat.
2.
Pemeriksaan serologi, dengan berbagai metoda a.1:
a.
Enzym linked immunosorbent assay (ELISA)
Teknik ini merupakan salah satu uji serologi yang
dapat mendeteksi respon humoral berupa proses
antigen-antibodi yang terjadi. Beberapa masalah
dalam teknik ini antara lain adalah kemungkinan
antibodi menetap dalam waktu yang cukup lama.
b.
Mycodot
Uji ini mendeteksi antibodi antimikobakterial di dalam
tubuh manusia. Uji ini menggunakan antigen
lipoarabinomannan (LAM) yang direkatkan pada suatu
alat yang berbentuk sisir plastik. Sisir plastik ini
kemudian dicelupkan ke dalam serum penderita, dan
bila di dalam serum tersebut terdapat antibodi spesifik
anti LAM dalam jumlah yang memadai yang sesuai
dengan aktiviti penyakit, maka akan timbul perubahan
warna pada sisir yang dapat dideteksi dengan mudah
__________________________________________________________
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
23
Tuberkulosis di Indonesia
c.
Uji peroksidase anti peroksidase (PAP)
Uji ini merupakan salah satu jenis uji yang mendeteksi
reaksi serologi yang terjadi
d.
ICT
Uji Immunochromatographic tuberculosis (ICT
tuberculosis) adalah uji serologik untuk mendeteksi
antibodi M.tuberculosis dalam serum. Uji ICT
tuberculosis merupakan uji diagnostik TB yang
menggunakan 5 antigen spesifik yang berasal dari
membran sitoplasma M.tuberculosis, diantaranya
antigen M.tb 38 kDa. Ke 5 antigen tersebut
diendapkan dalam bentuk 4 garis melintang pada
membran immunokromatografik (2 antigen
diantaranya digabung dalam 1 garis) dismaping garis
kontrol. Serum yang akan diperiksa sebanyak 30
µl
diteteskan ke bantalan warna biru, kemudian serum
akan berdifusi melewati garis antigen. Apabila serum
mengandung antibodi IgG terhadap M.tuberculosis,
maka antibodi akan berikatan dengan antigen dan
membentuk garis warna merah muda. Uji dinyatakan
positif bila setelah 15 menit terbentuk garis kontrol
dan minimal satu dari empat garis antigen pada
membran.
Dalam menginterpretasi hasil pemeriksaan serologi
yang diperoleh, para klinisi harus hati hati karena
banyak variabel yang mempengaruhi kadar antibodi
yang terdeteksi.
Saat ini pemeriksaan serologi belum bisa dipakai
sebagai pegangan untuk diagnosis
3.
Pemeriksaan BACTEC
Dasar teknik pemeriksaan biakan dengan BACTEC ini
adalah metode radiometrik. M tuberculosis memetabolisme
asam lemak yang kemudian menghasilkan CO
2
yang akan
dideteksi
growth indexnya oleh mesin ini. Sistem ini dapat