Potensi likopen dalam tomat untuk kesehatan



Yüklə 0,58 Mb.
səhifə3/3
tarix11.06.2018
ölçüsü0,58 Mb.
#47832
1   2   3

Likopen telah terbukti cenderung terkonsentrasi di jaringan prostat. Dari semua karotenoid yang ada di kelenjar prostat, kadar likopen merupakan yang tertinggi. Penelitian Universitas Toronto menemukan bahwa pasien kanker prostat memiliki level likopen serum dan jaringan prostat lebih rendah dibandingkan responden yang sehat. Pada penelitian kultur sel, likopen, jika dikombinasikan dengan vitamin E, mampu mencegah pertumbuhan sel-sel kanker prostat (Rao et al., 1999). Data-data ini menunjukkan bukti lebih lanjut bahwa konsumsi lebih banyak produk olahan tomat dan makanan lain yang mengandung likopen dapat menurunkan risiko kanker prostat.


2. Likopen dan Kesehatan Wanita
Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk memastikan pengaruh likopen terhadap resiko perkembangan berbagai penyakit kronis dan keluhan kesehatan pada wanita. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan terhadap pertumbuhan kanker payudara, kanker ovarium, kanker serviks, penyakit kardiovaskuler, dan preeklamsia.

Kanker payudara, kanker serviks (mulut rahim) dan kanker ovarium adalah jenis kanker yang paling sering ditemui pada wanita dan merupakan penyebab kematian karena kanker tertinggi pada wanita di seluruh dunia. Di Amerika, 1 dari 8 orang wanita didiagnosa mengidap kanker payudara. Pada 2002 ada 205.000 kasus kanker payudara, 23.300 kasus kanker ovarium, dan 13.000 kasus kanker serviks di Amerika (Anonymous, 2002c).

Ada tiga hasil penelitian berbeda yang menjadi bukti peran protektif likopen dalam penurunan resiko kanker payudara, yaitu dari penelitian kultur sel, percobaan terhadap hewan, dan penelitian epidemiologis. Dalam penelitian kultur sel, aktivitas

tinggi mengidap kanker, ditemukan bahwa tumor pada tikus yang diberi likopen dapat ditekan dan ditunda pertumbuhannya. Penelitian lain menunjukkan bahwa tikus yang disuntik likopen memiliki tumor kanker lebih sedikit dan lebih kecil dibandingkan tikus yang tidak diberi suntikan likopen. Dalam penelitian ini, beta-karoten tidak memberikan proteksi terhadap kanker payudara (Dorgan et al., 1998).

Penelitian-penelitian lain juga telah menemukan adanya hubungan antara jaringan likopen pada payudara dengan risiko kanker payudara. Sebuah penelitian dengan sampel dari Bank Serum Kanker Payudara, Columbia, Missouri, menganalisis sampel- sampel tersebut untuk mengevaluasi hubungan antara jumlah karotenoid (termasuk likopen), selenium, dan retinol dengan kanker payudara. Hanya likopen yang ditemukan mampu menurunkan resiko perkembangan kanker payudara. Karotenoid lain tidak menunjukkan hubungan dengan penurunan risiko kanker payudara (Zhang et al., 1997).

Peng et al. (1998) menyebutkan bahwa penelitian-penelitian terbaru mengindikasikan wanita yang memiliki level likopen rendah lebih rentan terkena kanker serviks dan kanker ovarium dibandingkan yang memiliki level likopen tinggi. Berbagai karotenoid, termasuk likopen, telah diteliti untuk melihat hubungannya dengan kanker serviks. Hanya likopen yang menunjukkan adanya efek protektif. Dalam penelitian dilakukan pengujian terhadap level berbagai karotenoid, termasuk likopen, vitamin A dan E dalam plasma dan jaringan serviks yang diambil dari 87 responden wanita (27 orang mengidap kanker, 33 orang beresiko tinggi, dan 27 orang orang bebas kanker). Wanita yang mengidap kanker memiliki level plasma likopen dan karotenoid lainnya lebih rendah daripada responden lainnya. Dalam penelitian lainnya, melibatkan 147 pasien positif mengidap kanker serviks dan 191 responden bebas kanker, hanya likopen yang ditemukan lebih rendah secara signifikan pada pasien kanker serviks. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wanita yang memiliki level tinggi likopen dan vitamin A dalam darah, resikonya untuk terkena kanker serviks turun hingga 33%.

Antioksidan juga diketahui memiliki pengaruh terhadap preeklamsia (tekanan darah tinggi pada wanita hamil). Dalam suatu penelitian dilakukan pembandingan jaringan plasenta, serum maternal, dan kadar darah pembuluh vena dari empat macam

Tabel 5. Beberapa hasil penelitian pengaruh likopen terhadap risiko kanker

Table 5. Research results on influence of lycopene to cancer risks


likopen dalam menghambat tumor pada kanker

payudara dibandingkan dengan aktivitas alfa dan beta- karoten. Kultur sel yang diberi likopen menunjukkan

Porsi produk olahan

tomat


1 porsi per hari

50%, kanker saluran pencernaan




Franceschi et. al. (1994)

1 portion per day

50%, digestion tract cancer







10 porsi per minggu

35%, kanker prostat




Davies (2000)

10 portions per week

35%, prostate cancer







-

33%, kanker serviks




Peng et al. (1998)




33%, cervix cancer









Portion of tomato
Penurunan Resiko Kanker

Reduction of Cancer Risks


Sumber

Source


adanya hambatan pada pertumbuhan sel kanker payudara (MCF-7), sedangkan alfa dan beta-karoten menunjukkan efektivitas yang jauh lebih rendah dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Ketika likopen

diberikan pada tikus yang secara genetik beresiko



products

karotenoid (termasuk likopen) antara 22 wanita hamil normal dengan 19 wanita hamil dengan preeklamsia. Level beta-karoten, kantaxantin, dan likopen pada plasenta wanita preeklamsia lebih rendah dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan normal. Demikian pula dengan level beta-karoten dan likopen pada serum maternal. Penemuan ini menunjukkan bahwa makanan dengan antioksidan memiliki pengaruh terhadap preeklamsia (Palan et al.,

2001).


Likopen juga ditengarai dapat memperpanjang usia wanita. Dalam suatu penelitian yang memeriksa likopen plasma dan kesempatan hidup pada wanita, likopen dan karotenoid lainnya diukur pada 94 responden berusia 77-99 tahun, tinggal di lingkungan yang sama. Setelah 6 tahun pengamatan, hanya 13% yang memiliki plasma likopen rendah yang masih hidup, sedangkan 48% dari mereka yang memiliki level likopen sedang masih hidup, dan 70% dengan likopen tinggi masih hidup. Analisis life table menunjukkan bahwa ada kesempatan hidup 11 tahun lebih lama pada mereka yang memiliki likopen plasma tinggi (Gross dan Snowdon, 2001).

Kesimpulan dari beberapa penelitian di atas adalah, likopen, sebagai antioksidan, dapat mengurangi stres oksidatif. Likopen diketahui memainkan peran penting dalam berbagai masalah penting kesehatan wanita, termasuk kanker payudara, kanker serviks, kanker ovarium, penyakit kardiovaskuler dan preeklamsia. Selain itu, level serum likopen pada wanita juga berpengaruh terhadap kesempatan hidup. Karena itu sangat dianjurkan bagi wanita untuk memasukkan makanan sumber likopen dalam menu makanannya sehari-hari.

3. Likopen dan Osteoporosis
Tulang adalah jaringan dinamis yang secara kontinu diperbarui seumur hidup dengan proses remodelling tulang, yang melibatkan dua kejadian yaitu pembuangan tulang tua oleh osteoclasts dan pembentukan tulang baru oleh osteoblasts . Osteoporosis, dikenal sebagai “silent disease”, merupakan penyakit tulang metabolik berat yang disebabkan oleh massa tulang yang rendah dan kerusakan mikroarsitektural pada jaringan tulang, yang menyebabkan meningkatnya kerapuhan tulang dan resiko patah atau retak, saat ini diketahui menyerang satu dari empat wanita serta satu dari delapan pria. Osteoporosis terutama menyerang wanita menopause berusia di atas 50 tahun karena terjadinya kehilangan estrogen (Chan dan Duque,

2002).


Penelitian-penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa jumlah kasus osteoporosis tergolong rendah di negara-negara yang banyak mengkonsumsi tomat dan produk tomat dan bahwa stres oksidatif telah terbukti memiliki pengaruh terhadap osteoporosis.

Selain faktor resiko seperti faktor keturunan, gaya hidup, gizi dan konsumsi kalsium rendah, stres oksidatif juga telah dihubungkan dengan penyakit ini. Faktor resiko inilah yang dipelajari oleh Rao dan Rao (2003). Rao dan Rao (2003) menyatakan bahwa makanan yang mengandung antioksidan, seperti likopen, merupakan strategi yang efektif untuk mencegah kerusakan oksidatif dan dengan demikian dapat mencegah penurunan kualitas tulang. Penelitian Rao dan Rao (2003) mengindikasikan bahwa likopen menstimulasi parameter-parameter dalam sel-sel yang penting untuk pembentukan tulang dan mencegah sel-sel berperan dalam pemenuhan fungsinya dalam penyerapan tulang. Penemuan ini membuktikan bahwa perawatan dan pencegahan melalui diet seperti konsumsi tomat dan produk tomat yang kaya likopen dapat menjadi alternatif pengobatan yang layak.

Rao et al. (2003) melakukan penelitian dengan membiakkan sel dari sumsum tulang yang diambil dari tulang paha tikus. Berbagai konsentrasi likopen ditambahkan pada awal pembiakan dan pada setiap media berubah setiap 48 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likopen menghambat pembentukan ROS pada osteoclasts.

Salah satu tujuan penelitian klinis yang dilakukan di St. Michael’s Hospital ini adalah untuk menguji apakah likopen serum memiliki hubungan berbanding terbalik dengan parameter-parameter stres oksidatif dan bone turnover markers pada wanita posmenopause yang beresiko osteoporosis. 33 wanita berusia 50-60 tahun dilibatkan sebagai responden dan diminta untuk menyelesaikan program tujuh hari dimana konsumsi makanannya selalu dicatat untuk kemudian dilakukan pengambilan sampel darah puasa.

Parameter-parameter stres oksidatif, kapasitas antioksidan total, likopen serum dan bone turnover markers (pembentukan tulang dan penyerapan tulang) diukur dari sampel serum. Para responden dikelompokkan menjadi empat grup sesuai likopen serum per kg berat badan (nM/kg) dan analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan Newman- Keuls post test. Penemuan yang terpenting dan paling menarik adalah adanya penurunan yang signifikan pada oksidasi protein dan penyerapan tulang pada saat level likopen serum meningkat.

PENUTUP


Likopen merupakan pigmen utama dalam buah tomat. Suhu yang tinggi seperti proses evaporasi, blanching dan pengeringan akan mendorong terbentuknya likopen. Oleh karena itu, likopen akan lebih mudah diserap oleh tubuh bila dalam bentuk olahan. Likopen dalam buah yang belum diproses tersedia dalam bentuk trans sehingga tidak mudah diserap oleh tubuh. Setelah melalui proses pengolahan akan berubah menjadi cis yang lebih mudah diserap tubuh.
Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian telah melakukan pengamatan terhadap perubahan kandungan likopen sepanjang proses pengolahan pasta tomat dan dirasa perlu untuk memberikan rekomendasi kondisi teknologi yang terbaik untuk menghasilkan produk pasta tomat dengan kandungan nutrisi, khususnya likopen, optimal.. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa likopen sebagai antioksidan sangat bermanfaat untuk kesehatan yaitu menurunkan resiko terserang berbagai penyakit kronis seperti kanker prostat, kanker payudara dan mulut rahim, serta mencegah osteoporosis.

DAFTAR PUSTAKA


Agarwal, S. and A. V. Rao. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health and Chronic Diseases. Canadian Medical Association Journal.

163(6) : 739-744.

Agustinisari, I. dan Sunarmani. 2006. Perubahan Mutu Pasta Tomat Medium Selama Penyimpanan. Makalah disampaikan pada Diklat Fungsional Peneliti Angkatan XXX tanggal 31 Agustus 2006.

Ames, B. N., L. S. Gold, W. C. Willet. 1995. Causes and Prevention of Cancer. Proceeding of National Academy of Science. USA. 92 : 5258-5265.

Anonymous. 1989. The United State Department of

Agriculture.

Anonymous. 2001a. USDA Nutrient Database for

Standard Reference.

Anonymous. 2001b. Cancer Facts and Figures.

American Cancer Society.

Anonymous. 2002c. Cancer Facts and Figures.

American Cancer Society.

Anonymous. 2005a. Tomato and Tomato Processing System. Intermediate Technology Development Group. http://www.itdg.org.

Anonymous. 2005b. Lycopene for Prevention.

Prostate Cancer Foundation. http://www.pcf.com.

Arab, L. and S. Steck. 2000. Lycopene and Cardiovaskular Disease. American Journal of Clinical Nutrition. 71 : 1691-1695.

Chan, G. K. and G. Duque. 2002. Age-related bone loss : old bone, new facts. Gerontology. 48 : 62-

71.

Davies, J. 2000. Tomatoes and Health. Journal of



Social Health. June : 120(2) : 81-82.

Dorgan, J. F., A. Sowell, C. A. Swanson, N.

Potischman, and R. Miller . 1998. Relationship of Serum Carotenoids, Retinol, â-tocopherol and Selenium with Breast Cancer Risk, Cancer Causes

Control. 9. 89-97.

Franceschi, S., E. Bidoli, C. LaVeccia. R. Talamini, B. D’Avanzo, and E. Negri. 1994. Tomatoes and Risk of Digestive-tract Cancers. International Journal of Cancer. 59: 181-184.

Fraser, P. D., M. R. Truesdale, C. R. Bird, W. Schurch, P. M. Bramley. 1994. Carotenoid Biosynthesis during Tomato Fruit Development. Plant Physiology Journal. 105 : 405-413.

Gann, P. H., J. Ma, E. Giovannucci, W. Willett, F. M.

Sacks, C. H. Hennekens,and M. J. Stampfer.

1999. Lower Prostate Cancer Risk in Men with Elevated Plasma Lycopene Levels : Results of A Prospective Analysis. Cancer Research Journal.

59(6) : 1225-1230.

Giovannucci, E. 1999. Tomatoes, Tomato-based Products, Lycopene, and Cancer. Journal of The National Cancer Institute. 91 : 317-331.

Gross, M. D. and D. A. Snowdon. 2001. Plasma Lycopene and Longevity : Findings from The Nun Study. FASEB Journal.

Harris, R. S. dan E. Karmas. 1989. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB. Bandung. dalam Bella, DS. 2002. Pengaruh Varietas dan Waktu Evaporasi terhadap Mutu Pasta Tomat. Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fateta. IPB.

Johnson, E. J., J. Qin, N. I. Krinsky, and R. M. Russell.

1997. Ingestion by Men of a Combined Dose of â- carotene and Lycopene Does Not Affect The Absorption of â-carotene But Improves That of

Lycopene. Journal of Nutrition. 127 : 1833-1837.

Loft, S. and H. E. Poulson. 1996. Cancer Risk and Oxidative DNA Damage in Man. Journal of Molecular Medicine. 74. 297-312.

Norrish, A. E., R. T. Jackson, S. J. Sharpe, and C. M.

Skeaff. 2000. Prostate Cancer and Dietary

Carotenoids. American Journal of Epidemiology.

151(2) : 119-123.

Palan, P. R., M. S. Mikhail, and S. L. Romney. 2001.

Placental and Serum Levels of Carotenoids in

Preeclampsia. Obstetrics and Gynecology. 98 :

459-462.


Peng, Y. M., Y. S. Peng, J. M. Childers, K. D.

Hatch,and D. J. Roe. et. al. 1998. Concentrations of Carotenoids, Tocopherols, and Retinol in Paired Plasma and Cervical Tissue of Patients with

Cervical Cancer, Precancer and Noncancerous

Diseases. Cancer Epidemiology Biomarkers and

Prevention. Vol 7. 347-350.

Pincemail, J. 1995. Free Radicals and Antioxidants in Human Disease. Birkhauser Verlag. 83-98.

Rao, AV. 1997. Antioxidant Lycopene Works Better When Tomatoes are Processed. http:// www.lycopene.org.

Rao, A. V. and L. G. Rao. 2003. Lycopene and Human Health. Nutritional Geromics and Functional Foods. 1 : 35-44.

Rao, A. V., N. Fleshner, and S. Agarwal. 1999. Serum and Tissue Lycopene and Biomarkers of Oxidation in Prostate Cancer Patients : A Case-control Study. Journal of Nutrition and Cancer. 32 : 159-164.

Rao, A. V. and S. Agarwal. 1998. Tomato Juice Protects Against Atherosclerosis and Coronary Heart Disease. Lipids Journal. October 1998.

Rao, L. G., N. Krishnadev, K. Banasikowska, and A.

V. Rao. 2003. Lycopene I – Effect on Osteoclasts.

J. Med. Food. 6(2) : 69-78.

Sanjiv, A. and AV. Rao. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health and Chronic Disease. Canadian Medical Association Journal. Vol. 163(6)

: 739-744.

Shi, J. and M. LeMaguer. 2000. Lycopene in Tomatoes

: Chemical and Physical Properties Affected by Food Processing. Critical Review of Food Science and Nutrition. 40(1) : 1-42.

Stahl, W. and H. Sies. 1992. Uptake of Lycopene and Its Geometric Isomers is Greater from Heat- Processed than from Unprocessed Tomato Juice in Humans. Journal of Nutrition. 122 : 2161-2166.

Syarief, R. dan A. Irawati. 1988. Pengetahuan Bahan untuk Industri Pertanian. dalam Kertati, I. Pengaruh Varietas, Penambahan Tepung Maizena dan Lama Pengentalan terhadap Mutu Pasta Tomat. Skripsi. Fateta. IPB. Bogor.

Thompson, K. A., M. R. Marshall, C. A. Sims, C. I.

Wei, S. A. Sargent, J. W. Scott. 2000. Cultivar, Maturity, and Heat Treatment on Lycopene Content in Tomatoes. Journal of Food Science. Vol. 65,

No. 5.


Tsang, G. 2005. Lycopene in Tomatoes and Prostate

Cancer. http://www.healthcastle.com.

Winarno, F. G. 1986. Kimia Pangan dan Gizi. dalam Kertati, I. Pengaruh Varietas, Penambahan Tepung Maizena dan Lama Pengentalan terhadap Mutu Pasta Tomat. Skripsi. Fateta. IPB. Bogor.

Winarno, F. G. dan M. Aman. 1979. Fisiologi Lepas Panen. dalam Kertati, I. Pengaruh Varietas, Penambahan Tepung Maizena dan Lama Pengentalan terhadap Mutu Pasta Tomat. Skripsi. Fateta. IPB. Bogor.

Wirakartakusumah, A. 1989. Prinsip Teknik Pangan. dalam Bella, DS. 2002. Pengaruh Varietas dan Waktu Evaporasi terhadap Mutu Pasta Tomat. Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fateta. IPB.

Zhang, S., G. Tang, R. M. Russell, K. A. Mayzel, M.

J. Stampfer. 1997. Measurement of Retinoids and Carotenoids in Breast Adipose Tissue and A Comparison of Concentrations in Breast Cancer

Cases and ontrol Subjects. . American Journal of



Clinical Nutrition. 66 : 626-632.


Yüklə 0,58 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə