Makalah virologi “ Reproduksi Virus”



Yüklə 0,57 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə4/6
tarix26.10.2023
ölçüsü0,57 Mb.
#131556
1   2   3   4   5   6
scribd.vdownloaders.com makalah-reproduksi-virus

Flavivirus 
(virus dengue) yang merupakan virus 
penyebab penyakit demam kuning atau demam berdarah pada manusia, virus ini 
membutuhkan vektor nyamuk 
Aedes aegypt
i; 
Togavirus 
yang merupakan 
penyebab penyakit ensefalitis (peradangan otak) juga ditularkan oleh nyamuk. 
Beberapa virus yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman umumnya 
menular melalui vektor serangga. (Wesley, 1990). 
C. Reproduksi Virus 
1. Siklus Litik (Lisis) 
Siklus litik adalah siklus reproduksi atau replikasi virus yang menyebabkan kematian sel 
inang pada akhir prosesnya. Istilah litik mengacu pada fase pelepasan virus di akhir 
proses replikasi yang membuat sel inang pecah dan hancur.Virus-virus yang 
hanya dapat mereplikasi dirinya melalui siklus litik disebut virus virulen. Berikut 
ini penjelasan dari tahapan reproduksi virus yang dilakukan melalui siklus litik. 
a.
Fase Adsorbsi 
Di fase ini, ekor virus melalui serabut yang dimilikinya mulai menempel 
pada dinding sel bakteri. Penempelan virus dapat terjadi karena ia memiliki 
daerah tertentu pada ujung ekornya yang disebut reseptor. Penempelan virus 
pada sel bakteri bersifat khas, artinya hanya dapat dilakukan oleh virus 
tertentu sehingga jenis virus lain tidak dapat melakukannya. Adapun setelah 
menempel, enzim lisozim kemudian akan dikeluarkan virus untuk 
menghancurkan dinding sel sehingga virus dapat masuk ke dalam sel 
tersebut. (Istamar, 2007). 
b. Fase Penetrasi 
Fase penetrasi dilakukan setelah dinding sel inang hancur. DNA virus 
akan masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, 
kontraksi, dan penusukan pasak.bagian tubuh virus yang masuk ke dalam 
sel inang hanyalah asam nukleatnya saja. Kapsid akan tetap ada di luar 


dinding sel dan akan terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi. 
(Istamar,2007). 
c. Fase Sintesis 
Enzim lisozim yang disintesis virus selain dapat menghancurkan 
dinding sel, juga dapat menghancurkan DNA sel inang. Proses ini membuat 
sintesis DNA bakteri berhenti. DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA 
virus, sehingga DNA virus mengendalikan secara penuh kehidupan dari sel 
bakteri. Pada fase inilah virus mereplikasi dirinya secara berulang. DNA virus 
mengendalikan sintesis DNA dan protein sel inang untuk kemudian 
dijadikan kapsid virus baru. (Istamar, 2007) 
d. Fase Perakitan 
Di fase ini, bagian tubuh virus antara kepala, ekor, dan serabut ekor 
yang masih terpisah- pisah akan mengalami perakitan menjadi sebuah kapsid 
yang utuh. Kapsid utuh yang terbentuk kemudian diisi oleh DNA atau RNA 
virus sehingga proses reproduksi virus berhasil menciptakan virus baru. Pada 
fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah. (Istamar, 2007) 
e. Fase Lisis 
Kerja enzim lisosom bukan hanya untuk melubangi dinding sel 
inang saja. Secara simultan, enzim ini juga membuat dinding sel akan 
mengalami perpecahan di akhir fase reproduksi virus. Pecahnya dinding sel 
kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap melakukan 
replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru. Proses pelepasan virus baru 
dalam fase ini dapat kita amati menggunakan mikroskop gelap. (Istamar, 2007) 


2.Siklus Lisogenik 
Siklus lisogenik adalah siklus reproduksi atau replikasi virus yang tidak 
menyebabkan kematian sel inang pada akhir prosesnya. Setelah adsorbsi dan injeksi, 
DNA virus akan berintegrasi dengan kromosom bakteri secara profage. Sintesis DNA 
bakteri tidak dapat langsung dilakukan virus karena bakteri masih mempunyai 
imunitas. Setelah imunitas bakteri hilang, DNA virus barulah dapat mengendalikan 
DNA bakteri. Pada tahapan ini, proses replikasi virus akan terjadi seperti siklus litik. 
Secara lebih lengkap, berikut ini 7 tahapan proses reproduksi virus melalui siklus 
lisogenik. (Istamar, 2007) 
1. Fase absorpsi dan infeksi : Terjadi dimana virus menempel pada dinding sel 
inang. 
2. Fase penetrasi atau injeksi : Terjadi dimana fag virus masuk ke dalam sel bakteri. 
3. Fase penggabungan : Terjadi saat DNA virus dan DNA bakteri bergabung 
membentuk suatu profag. Dalam bentuk ini, hanya terdapat minimal 1 gen aktif 
yang berfungsi mengkodekan protein reseptor. 
4. Fase replikasi : Terjadi saat profag membelah. Sel bakteri yang membelah akan 
menghasilkan 2 sel bakteri yang masing-masing mengandung profag. Semakin 
sering bakteri melakukan pembelahan sel, maka akan semakin banyak pula virus 
yang dihasilkan. 
5. Fase sintesis : Enzim lisozim yang disintesis virus selain dapat menghancurkan 
dinding sel, juga dapat menghancurkan DNA sel inang. Proses ini membuat 
sintesis DNA bakteri berhenti. DNA bakteri kemudian digantikan oleh DNA virus, 
sehingga DNA virus mengendalikan secara penuh kehidupan dari sel bakteri. Pada 
fase inilah virus mereplikasi dirinya secara berulang. DNA virus mengendalikan 


sintesis DNA dan protein sel inang untuk kemudian dijadikan kapsid virus baru. 
6. Fase perakitan : Di fase ini, bagian tubuh virus antara kepala, ekor, dan serabut 
ekor yang masih terpisah-pisah akan mengalami perakitan menjadi sebuah kapsid 
yang utuh. Kapsid utuh yang terbentuk kemudian diisi oleh DNA atau RNA virus 
sehingga proses reproduksi virus berhasil menciptakan virus baru. Pada fase 
ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah. 
7. Fase lisis : Kerja enzim lisosom bukan hanya untuk melubangi dinding sel 
inang saja. Secara simultan, enzim ini juga membuat dinding sel akan 
mengalami perpecahan di akhir fase reproduksi virus. Pecahnya dinding sel 
kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap melakukan 
replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru. Proses pelepasan virus baru 
dalam fase ini dapat kita amati menggunakan mikroskop gelap. (Istamar, 
2007). 
D. Klasifikasi virus 
Virus dikelompokkan berdasar sifat mereka bukan sel-sel indukan yang 
diinfeksi. Kriteria utama pada klasifikasi jenis asam nukleat DNA atau RNA. 
Klasifikasi dengan mekanisme sintesis mRNA dikenal sebagai klasifikasi 
Baltimore, seseorang yang memenangkan nobel Nobel 
Menurut Baltimore semua virus memiliki mRNA strain positif dari 
genomnya untuk memproduksi protein dan bereplikasi. Klasifikasi ini terbagi 
menjadi tujuh kelas. Virus yang 
tegolong pada kelas I sampai kelas V melakukan reproduksi secara replikasi, 
sedangkan virus kelas VI melakukan secara transkripsi balik. 
Kelompok 1 

Virus 
DNA 
rantai 
ganda. 
Kelompok 2 

Virus 
DNA 
rantai 
tunggal. 
Kelompok 3 

Virus 


RNA 
rantai 
ganda. 
Kelompok 4 

Virus 
RNA rantai tunggal positif. 
Kelompok 5 

Virus 
RNA rantai tunggal negatif. 
Kelompok 6 

Virus 
RNA transkripsi balik. 
Kelompok 7 
: Virus DNA transkripsi balik. (Istamar, 2007) 
Kelas 
Asam Nukleat 
Cara Reproduksi 
Contoh 

DNAug 
Replikasi 
Virus herpes, adenovirus 
II 
DNAut (+) 
Replikasi 
Virus MVM, M13 
III 
RNAug 
Replikasi 
Reovirus 
IV 
RNAut(+) 
Replikasi 
Virus Polio, Pengakit 
kuku dan nulut ternak 

RNAut (-) 
Replikasi 
Virus rabies
VI 
RNAut (+) 
Transkripsi Balik 
Virus tetelo, virus 
leukimia, virus AIDS 
VII 
DNAug 
Transkripsi Balik
Hepadna virus
E. Peranan Virus Dalam Kehidupan 
Banyak yang tidak kita ketahui mengenai peranan virus yang dapat 
menguntungkan serta merugikan manusia, pada umumnya banyak yang 
mengetahui bahwa virus hanya akan merugikan manusia saja. Berikut adalah 
penjelasan mengenai peranan virus yang menguntungkan dan merugikan 


makhluk hidup : 
a. Virus yang Menguntungkan 
Banyak yang tidak mengetahui bahwa virus yang masuk kedalam organ tubuh 
makhlukhidup ternyata dapat menguntungkan di dalam tubuh manusia yang dapat 
menghindari kerusakan pada organ tubuh manusia dan tidak memberikan 
pengaruh efek samping yang dapat merugikanmanusia. Berikut adalah penjelasan 
mengenai virus yang menguntungkan bagi manusia : 
1.
Membuat Vaksin 
Patogen di dalam vaksin yang sudah dilemahkan membuatnya tidak 
berbahaya lagi ketika menyerang manusia. Pemberian vaksin ke dalam tubuh 
manusia, akan membuat tubuh kita menghasilkan antibodi terhadap patogen 
yang kemungkinan akan menyerang tubuh. Sehingga ketika bakteri tersebut 
benar-benar muncul dan hendak menyerang, tubuh sudah memiliki benteng 
berupa kekebalan terhadap patogen itu. Beberapa contoh vaksin itu antara lain : 

Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) berfungsi sebagai pencegah 
penyakit cacar air, gondongan, campak jerman; 

OPV (Oral Polio Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit polio; 

HZV (Varicella Zoster Vaccine) berfungsi mencegah penyakit cacar air; 

HBV (Hepatitis B Vaccine) berfungsi sebagai pencegah sakit kuning. 
2. Pembuatan Pelawan Racun (Anti toksin) 
Upaya menggabungkan DNA virus dengan DNA lain yang menguntungkan, akan 
mempengaruhi bakteri yang nantinya akan diinfeksi. Dalam hal ini DNA virus akan 
digabungkan dengan DNA manusia yang mengawasi sintetis pelawan racun. 
Selanjutnya, DNA itu oleh virus lisogenik disambungkan ke sel bakteri sehingga 
bakteri tersebut akan mengandung gen penghasil zat pelawan racun (anti toksin). 
Bakteri yang mengandung anti toksin akan membelah diri dan menghasilkan 
bakteri-bakteri lainnya sehingga memiliki sifat dan gen yang sama (anti toksin). 
3. Pelemahan Bakteri 
DNA dari virus lisogenik yang kemudian memasuki bakteri patogen, 
membuat bakteri itu jadi tak berbahaya jika masuk kedalam organ tubuh 
manusia. 
4. Pemanfaatan virus dalan dunia kedokteran 


Virus dapat dimanfaatkan untuk membuat peta kromosom yang penting 
dalam dunia kedokteran yang dapat membantu kedokteran dalam menjalankan 
tugasnya menganalisa dan membuat terobosan terbaru dalam bidang kedokteran. 
(Nugroho, 2003). 
b. Virus yang Merugikan 
Nah, setelah kita membahas mengenai virus yang menguntungkan 
bagi manusia, sekarang adalah mengenai virus yang merugikan bagi manusia 
yang dapat merusak organ tubuh manusia serta akan mengakibatkan fatal bagi 
kesehatan manusia jika tidak segera di lakukan pengobatan dan pencegahan. 
Berikut adalah penjelasan mengenai virus yang merugikan bagi manusia : 
1.
Influenza 
Hampir sebagian besar orang pasti pernah terjangkit virus yang satu ini. 
Ya, virus influenza yang menyebabkan penyakit flu. Ketika seseorang terkena flu 
maka badan terasa nyeri, suhu tubuh naik (demam), keluar ingus atau pilek, 
batuk, dan selera makan akan berkurang. Sekali terjangkit virus ini, akan dapat 
terjangkit lagi. Hal ini karena penyakit flu tidak memunculkan kekebalan 
terhadap tubuh penderita. Hingga saat ini sudah lebih dari 200 virus penyebab 
penyakit influenza yang terdeteksi. Upaya pencegahan agar tidak terserang 
virus flu yaitu makan makanan yang bergizi tinggi untuk menambah kekebalan 
tubuh dan jangan lupa istirahat yang cukup. (Nugroho, 2003) 
2.
Demam Berdarah 
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (genus flavivirus) dan 
tersebar lewat gigitan nyamuk 

Yüklə 0,57 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə