|
 Litosfer (Litos Spaira): Lapisan kulit bumi. Lapisan bumi terdiri dari
|
tarix | 07.04.2018 | ölçüsü | 18,86 Kb. | | #36316 |
| -
Litosfer (Litos Spaira): Lapisan kulit bumi.
-
Lapisan bumi terdiri dari:
-
Barisfer (inti dalam dan luar) Terdiri dari nikel dan besi
-
Pengantara/mantel/astenosfer Terdiri dari nikel dan besi
-
Litosfer, Terdiri dari 2 lapisan:
-
Lapisan Sial Tersusun dari silicon dan aluminium dibagi menjadi 2, yaitu kerak benua dan kerak samudra
-
Lapisan Sima Tersusun dari silicon dan magnesium
-
Batuan beku terdiri dari:
-
Beku Dalam: pendinginan lambat sehingga kristalnya besar” (Granit, Diorit, Gabro)
-
Beku Gang: pendinginan lebih cepat sehingga Kristal besar dan kecil (Profirit Granit, P.Diorit, P.Gabro)
-
Beku Luar: pendinginan sangat cepat sehingga Kristal sangat kecil (Andesit, Basalt, Apung)
-
Batuan sedimen dibedakan berdasarkan tenaganya:
-
Aeolis (angin), pengangkutnya adalah angin. Contohnya: Tanah Loess, Tanah tuf, Tanah pasir di gurun
-
Glasial (tenaga gletser), pengangkutnya adalah es. Contohnya adalah Morena
-
Aquatis (tenaga air), pengangkutnya adlah air. Contohnya: Breksi, Konglomerat, dan Batu Pasir
-
Batuan sedimen dibedakan berdasarkan tempat pengendapannya:
-
Batuan sedimen Limnis : di danau / rawa”
-
Batuan sedimen Marine : di laut
-
Batuan sedimen Teristris : di darat
-
Batuan sedimen Glasial : di daerah es
-
Batuan sedimen Fluvial : di sungai
-
Batuan sedimen dibedakan berdasarkan prosesnya:
-
Sedimen Klastik: tanpa berubah unsur kimia.
-
Sedimen Kimiawi: mengalami perubahan unsur.
-
Sedimen Organik: berasal dari makhluk hidup.
-
Batuan Malihan (Metamorf): bisa terbentuk dari batuan sedimen maupun batuan beku.
Terjadi karena suhu dan tekanan yang tinggi.
Dibedakan menjadi:
-
Metamorf Kontak: penambahan suhu yang tinggi (eg: Pualam)
-
Metamorf Dinamo: penambahan tekanan yang tinggi (eg: Batu Sabak)
-
Pneumatolitis Kontak: masuknya unsure magma ke dalam batuan (eg: Topas, Turmalin)
-
Vulkanisme: proses bergeraknya magma menuju permukaan bumi, dibagi menjadi intrusi dan ekstrusi.
-
Intrusi magma: magma bergerak menuju permukaan bumi namun tidak sampai permukaan bumi.
-
Batolit: magma yang membeku di dalam dapur magma.
-
Lakolit: magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas sehingga bagian atasnya cembung dan bagian bawahnya datar.
-
Diatrema: magma yang membeku di saluran utama magma.
-
Intrusi korok: cabang jalur utama.
-
Gunung api:
-
Gunung api Maar: bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi hanya karena letusan. Bahannya terdiri atas eflata. Eg: Gunung Lamongan (Jatim), Pegunungan Eifel (Jerman), dan dataran tinggi Prancis Tengah.
-
Gunung api Strato (kerucut): bentuknya kerucut. Terjadi karena letusan dan lelehan (efusif) secara bergantian. Bahannya berlapis”, sehingga disebut lava gunung api strato. Gunung api di Indonesia umumnya berjenis strato.
-
Gunung api Perisai: bentuknya seperti perisai. Terjadi Karena lelehan maupun cairan yang keluar membentuk lereng yang sangat landai. Lavanya bersifat cair sekali. Sudut kemiringan lereng gunung ini berkisar antara 1O-10O. Eg: Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii.
-
Ciri gejala pravulkanik:
-
Suhu kawah meningkat
-
Tumbuhan layu dan mengering
-
Sumber air mengering
-
Adanya suara gemuruh dari dalam bumi
-
Adanya gempa vulkanik
-
Hewan turun dari atas (gunung, bukan langit)
-
Gejala pasca vulkanik:
-
Adanya gejala eskalasi terus menerus.
-
Adanya mata air panas.
-
Makdani
-
Adanya geyser
-
Erupsi berdasarkan lubang keluarnya dibagi menjadi:
-
Erupsi Linier: memanjang mengikuti retakan, eg: pegunungan di Islandia.
-
Erupsi Areal: masih pro dan kontra, ada yang berpendapat di Yellowstone.
-
Erupsi Sentral: hanya satu lubang saja. Banyak di Indonesia.
-
Erupsi berdasarkan kekentalan magma:
-
Erupsi Efusif: cair, tekanan gas lemah, eg: di Hawaii.
-
Erupsi Eksplosif: kental, tekanan gas kuat, adanya ledakan.
-
Erupsi Campuran: campuran dari Efusif dan Eksplosif.
-
Bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme:
-
Efflata (bahan padat)
-
Bahan cair: Lahar panas dan lahar dingin
-
Gas: terbagi menjadi Sulfator, Fumarol, dan Mofet.
-
Bahaya vulkanisme: banjir lahar, awan panas, gelombang pasang di laut, hujan abu
-
Dampak positif vulkanisme:
-
Tanah menjadi subur untuk pertanian.
-
Sebagai tempat wisata
-
Penangkap hujan.
-
Tenaga panas bumi
-
Sumber mineral/bahan tambang.
-
Seisme (gempa bumi) berdasarkan kekuatannya dibagi menjadi mikroseisme (gempa yang kekuatannya lemah, tidak dapat dirasakan, dapat diketahui melalui Skala Richter) dan makroseisme (kekuatan besar, dapat dirasakan langsung).
-
Ilmu yang mempelajari tentang seisme disebut seismologi
-
Lipatan: gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut dan melipat, eg: pegunungan tua Ural dan Allegani. Bagian bawah disebut sinklinal, bagian atas disebut antiklinal.
-
Mengetahui letak episentrum:
Selisih waktu gelombang Sekunder dan Primer dikurangi 1 (menit), kemudian dikalikan 1000 km.
((S-P)-01.00) x 1000
-
Pelapukan: perusakan akibat pengaruh cuaca, temperatur air, atau organisme.
-
Terdapat 3 jenis pelapukan:
-
Pelapukan Fisik/Mekanis: terjadi karena perbedaan suhu, membekunya air tanah dalam pori batuan, mengkristalnya air garam.
-
Pelapukan Kimiawi: hancurnya batuan yang disertai dengan perubahan susunan kimia. (paling banyak di Indonesia)
-
Pelapukan Organik (oleh makhluk hidup):
-
Sedimentasi: Peristiwa pengendapan oleh tenaga dari luar bumi.
-
Hasil sedimentasi yaitu Delta: pengendapan yang ada di muara sungai.
-
Syarat terbentuknya Delta:
-
Cukup bahan yang diangkut aliran sungai
-
Gelombang dan arus tidak besar
-
Pantainya landai dan dangkal
-
Tidak terjadi penurunan pantai
-
Dataran Banjir (Flood Plain): daerah di sekitar sungai yang sering tergenang pada waktu banjir dan berupa daratan ketika surut.
-
Meander: aliran sungai yang berkelok. Putusnya aliran sungai akan membentuk Oxbow Lake (Danau tapal kuda)
-
Sedimentasi air laut memiliki beberapa bentuk:
-
Beting: onggokan pasir yang Nampak pada waktu surut dan digenangi air laut pada waktu pasang naik.
-
Nehrung: bukit pasir panjang yang terletak dekat pantai
-
Tombolo: endapan yang menghubungkan antara daratan dengan pulau di dekatnya.
-
Sedimentasi oleh angin hasilnya:
-
Beach: pengendapan material di sepanjang pantai, terbentuk di daerah yang terlindungi oleh teluk
-
Sand Dune: bukit pasir rendah yang terbentuk karena embusan angin membawa butir pasir
-
Barchan: bukit pasir yang berbentuk bulan sabit
-
Penyebab erosi:
-
Tanah gundul
-
Tanah miring tidak dibuat berteras
-
Tidak membuat tanggul pasangan
-
Hutan yang rusak
-
Penggembalaan liar
-
Dampak erosi:
-
Terhadap batuan yang diangkut: batu pecah dan makin bulat serta makin kecil apabila dibenturkan, jika digeserkan akan makin menipis.
-
Terhadap sungai: bagian hulu menjadi dalam dengan dasar membentuk huruf “V”, bagian tengah menjadi berkelok”, bagian hilir terbentuk delta.
-
Terhadap relief: gunung menjadi rendah, puncak yang tajam menjadi bulat, jurang menjadi lebih dangkal, serta terbentuk peneplain.
-
Terhadap pertanian: buruk, bila tanah yang tererosi lebih banyak dari pelapukan sehingga menjadi tandus, baik bila yang lapuk dan yang tererosi seimbang.
-
Menurut Davis ada lime sistem lahan yaitu : kawasan laut, kawasan muara, kawasan rawa, kawasan danau, kawasan sungai.
-
Jenis” tanah:
-
Tanah Podsolik Merah Kuning: terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada daerah iklim basah. Peka terhadap erosi. Umumnya digunakan untuk perkebunan dan perladangan.
-
Tanah Organosol: disebut tanah gambut, umumnya terdapat di hutan rawa misalnya di Pantai Pasang Surut Sumatera, Kalimantan, dan Papua bagian Barat dan Selatan. Tidak cocok untuk pertanian.
-
Tanah Aluvial: berasal dari endapan lumpur yang dibawa aliran sungai sehingga bersifat subur dan cocok untuk pertanian.
-
Tanah Kapur: berasal dari batuan kapur dan berasal dari pegunungan kapur, sifatnya tidak subur. Umumnya ditanami Jati (di Jawa)
-
Tanah Vulkanis: berasal dari pelapukan vulkanis. Sifatnya sangat subur.
-
Tanah Laterit: banyak mengandung zat besi dan alumunium. Berwarna merah muda dan tidak subur karena merupakan tanah tua.
-
Tanah Pasir: berasal dari batu pasir yang melapuk, sangat miskin unsur hara sehingga tidak cocok untuk pertanian.
-
Tanah Humus: terbentuk dari tumbuhan yang membusuk, sifatnya subur dan berwarna hitam.
-
Fungsi tanah:
-
Tempat tinggal dan melakukan kegiatan
-
Pertanian
-
Sumber mineral dan tambang
-
Untuk peternakan
-
Warna tanah berbeda: T. Limonit (kuning), T. Organik lapuk sebagian (coklat), T. Kapur dan mineral silikat (putih), T. Organik yang hancur (hitam), T. Hermatit (merah), Oksida besi (hijau), T. Lilianit (biru)
-
Ciri tanah subur:
-
Tekstur dan struktur tanah baik (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil)
-
Banyak mengandung garam mineral
-
Banyak mengandung air
-
Macam tanah berdasarkan kesuburannya:
-
Tanah muda: unsur hara belum banyak sehingga belum subur.
-
Tanah dewasa: unsur hara banyak dan subur.
-
Tanah tua: unsur hara mulai berkurang.
-
Tanah sangat tua: unsur hara sudah sangat sedikit sehingga tidak subur.
-
Komponen tanah: Mineral (45%), Bahan Organik (5%), Air (20%-30%), Udara (20%-30%)
-
Usaha menjaga kesuburan tanah:
-
Pemupukan
-
Membuat bendungan
-
Membuat hutan cadangan di lereng gunung
-
Menanami lereng yang gundul
-
Melakukan pertanian lahan miring dengan benar
-
Usaha mengurangi erosi tanah:
-
Terasering
-
Contour farming
-
Contour plowing
-
Contour strip cropping
-
Crop rotation
-
Reboisasi
Belajar Juga Paket, khususnya halaman 120-127
SEKALI LAGI DIINGATKAN TIDAK DIJAMIN KELENGKAPANNYA
Dostları ilə paylaş: |
|
|