|
Sifat gangguan: terus-menerus, berbagai jenis dan intensitas. Sifat gangguan: terus-menerus, berbagai jenis dan intensitas
|
tarix | 24.04.2018 | ölçüsü | 445 b. | | #39907 |
|
Sifat gangguan: terus-menerus, berbagai jenis dan intensitas. Sifat gangguan: terus-menerus, berbagai jenis dan intensitas. Manusia intensitas naik perubahan cepat struktur dan fungsi ekosistem kemampuan ekosistem berkurang/hilang.
Huston (1994): ekosistem terindah. Huston (1994): ekosistem terindah. Tersebar di tropik, sedikit di subtropik. Disusun oleh Colenterata, ikan, moluska, zooplankton, algae, dan zooplankton. Penyebaran: pantai sebelah Barat Sumatera, pantai Selatan Jawa, seluruh pantai di Sulawesi kecuali sisi Barat, sisi sebelah Utara Irian, dan sedikit di pulau lain. Syarat tumbuh: suhu di atas 22°C, jernih, kadar garam mendekati lautan normal. Ancaman: kenaikan suhu drastis, kekeruhan, kerusakan mekanis, surut ekstrim, dan gelombang kuat.
Pertemuan ekosistem air tawar dan lautan. Pertemuan ekosistem air tawar dan lautan. Dipengaruhi pasang surut. Ekoton: produktivitas dan keanekaragaman hayati tinggi. Muara sungai, teluk, rawa pasang surut, dan rawa di belakang pantai, juga lamun (sea grass). Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan sedikit di Sulawesi. Ancaman: konversi lamun menjadi pemukiman, kolam ikan, TPA.
Hutan bakau. Hutan bakau. Dominan : tumbuhan bakau-bakauan dan anggota asosiasinya (Rhizophora, Avicennia, Bruguirea, Sonnenratia). Tropik dan subtropik. Keragaman terbesar di Indomalaya. Indonesia: berlawanan dengan letak posisi ekosistem terumbu karang. Misal: pantai sebelah Timur dan Selatan Sumatera, pantai Utara Jawa, pantai Timur, Selatan, dan Baratdaya Kalimantan, pantai Selatan Irian Jaya, dan sedikit di pulau lain. Produktivitas tinggi salah satu pusat keragaman hayati penting.
Kepiting mangrove: penghancur serasah, meningkatkan aerasi tanah, dan penurunan sulfida. Kepiting mangrove: penghancur serasah, meningkatkan aerasi tanah, dan penurunan sulfida. Sasekumar (1993): angka kepunahan hutan mangrove kawasan Indomalaya; - Philipina: 80 %
- Indonesia: 50 %
- Malaysia: 32 %
Ancaman: - konversi lahan mangrove menjadi tambak, pemukiman, zona industri, pariwisata, dsb.
- Polutan: minyak, limbah industri dan RT.
- Pengambilan kayu bakau, tanin, dan akar.
Pantai Utara Jakarta dan Jawa: kritis (punah).
Ahli Botani: vegetasi gurun, padang rumput, hutan berdaun jarum, hutan ugahari, dan hutan tropik. Ahli Botani: vegetasi gurun, padang rumput, hutan berdaun jarum, hutan ugahari, dan hutan tropik.
Indonesia; Indonesia; Berdasarkan ketinggian: hutan hujan tropik, hutan hujan pegunungan, dan hutan hujan subalpin. Hutan dataran rendah: vegetasi tanah kuarsa dan berkapur. Musim: hutan munson dataran rendah dan hutan munson pegunungan.
Hutan hujan tropik bawah (0-1000) m dpl. Hutan hujan tropik bawah (0-1000) m dpl. - Famili Dipterocarpaceae, Palaquium, Diospyros, dan Agathis.
- Ancaman: penebangan sporadis.
Hutan monsoon atas (1000-4100) m dpl. Hutan monsoon atas (1000-4100) m dpl. - Eucalyptus, Casuarina junghuhniana.
- Ancaman: penebangan tinggi dan erosi.
Hutan rawa Hutan rawa - berbatasan dengan hutan gambut/mangrove.
- Kompassia dan Calophyllum spp.
Dostları ilə paylaş: |
|
|