Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 16
c. Ciri-ciri Gnetophyta
Di Indonesia dikenal tumbuhan melinjo (
Gnetum gnemon) yang
merupakan anggota dari kelompok ini (Gambar 3). Daunnya tunggal, duduknya
berhadapan. Batangnya berkayu tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk
bulir, keluar dari ketiak daun. Buah dan daun muda melinjo dapat disayur, bijinya
dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Ciri khas
Gnetaceae
adalah tumbuhan berumah dua, strobilus jantan dan betina tersusun berlingkar
dalam bentuk bulir. Benang sari tersusun dalam spiral, jumlahnya banyak, dan
terdapat di bawah lingkaran bakal biji yang mandul. Strobilus betina mempunyai
bakal biji tersusun dalam lingkaran, bakal biji yang fertil dibungkus oleh dua lapis
integumen. Kelompok tumbuhan
Gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang
tersusun majemuk, daun-daun berhadapan atau berlingkar, dan tidak
mempunyai saluran resin. Gnetophyta terdiri dari dua kelas yaitu
Ephedraceae
dan
Gnetaceae.
Ephedraceae merupakan semak dengan tinggi sekitar 2 meter
yang tumbuh tegak,
menjalar, atau merambat dengan percabangan yang banyak.
Contoh dari
Ephedra sp. dan
Welwitschia sp. kebanyakan hidup di daerah tropis
dan subtropis di belahan bumi utara, umumnya ditanam sebagai tanaman hias.
Gnetaceae mempunyai anggota satu genus saja yaitu Gnetum yang jenis-jenisnya
banyak ditemukan di Indonesia.
Gambar 3.
Melinjo (
Gnetum gnemon)
d. Ciri-ciri Coniferophyta
Divisi ini memiliki jumlah sekitar 550 spesies. Divisi ini memiliki ciri, yaitu
pada daunnya memiliki bentuk khas seperti jarum. Selain itu, divisi ini
menghasilkan strobilus (
cone). Anggota yang dominan pada divisio ini adalah
pinus (Gambar 4). Proses reproduksi pada
Coniferophyta dibantu oleh angin,