Semiotika adalah ilmu tanda yang berasal dari kata semion



Yüklə 0,83 Mb.
tarix31.10.2018
ölçüsü0,83 Mb.
#77421















Semiotika adalah ilmu tanda yang berasal dari kata semion (Yunani).

  • Semiotika adalah ilmu tanda yang berasal dari kata semion (Yunani).

  • Tanda terdapat di mana-mana; gerak, isyarat, lalu lintas, bendera, nyanyian, tarian, pasien, sampai teriakan mahasiswa yang melakukan demontrasi.

  • Tokoh Semiotika Moderen: Charles Sanders Pierce (1857-1913) semiotika dan Ferdinand de Saussure (1857-1913) semiologi





Semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.

  • Semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.

  • Klasifikasi Semiotika Menurut Kajian:

    • Semantik semiotik: studi yang menonjolkan hubungan tanda-tanda dengan acuannya dan dengan interpretasi yang dihasilkan
    • Sintaks semiotik: jika studi diarahkan pada penggolongannya, pada hubungannya dengan tanda-tanda lain, dan pada caranya bekerja sama dalam menjalankan fungsinya.
    • Pragmatik semiotik: studi yang menonjolkan hubungan antara tanda dengan dengan pengirim dan penerimanya.


Semiotika: sebuah cara menganalisis artefak-artefak budaya yang berasal dari linguistik.

  • Semiotika: sebuah cara menganalisis artefak-artefak budaya yang berasal dari linguistik.

  • Tujuan dari strukturalisme adalah merekonstruksi sebuah objek begitu rupa untuk memanifestasikan aturan-aturan dari penggunaan-penggunaanya.

  • Dengan kerangka pikir strukturalisme, terdapat dua prinsip:

    • Entitas penadaan tak memiliki esensi, tetapi dibatasi oleh jaringan relasi, baik internal maupun eksternal.
    • Penandaan dilakukan dengan melukiskan sistem norma-norma yang membuat mereka mungkin


Sistem Denotasi: rantai hubungan penanda-petanda, yakni hubungan materialitas penanda dan konsep abstrak yang ada dibaliknya. Pada tingkat denotasi bahasa menghadirkan konvensi: kode-kode yang maknanya segera tampak ke permukaan berdasarkan relasi pananda dan petanda.

  • Sistem Denotasi: rantai hubungan penanda-petanda, yakni hubungan materialitas penanda dan konsep abstrak yang ada dibaliknya. Pada tingkat denotasi bahasa menghadirkan konvensi: kode-kode yang maknanya segera tampak ke permukaan berdasarkan relasi pananda dan petanda.

  • Sistem Konotasi: hubungan penanda-petanda pada rantai pertandaan yang lebih tinggi. Pada tingkat konotasi: bahasa menghadirkan kode-kode yang makna tandanya bersifat implisit; sistem kode yang bermuatan makna tersembunyi makna wawasan dari ideologi dan mitos



Seikat Mawar  Gairah

  • Seikat Mawar  Gairah

  • Seikat mawar  penanda

  • Gairah petanda

  • Seikat mawar merupakan sebuah tanda

  • Kesimpulan: seikat mawar sebagai sebuah tanda sungguh berbeda dengan seikat mawar sebagai penanda. Sebagai penanda seikat mawar adalah kosong, hanya tanaman biasa. Sebagai petanda, seikat mawar adalah penuh, sebagai gairah, cinta, dan ketulusan.





Denotasi (the first order signification),

  • Denotasi (the first order signification),

    • hubungan signifier dan signified di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal.
    • Makna paling nyata dari tanda sebagai representasi utama (self contained) makna harafiah
    • Bagi orang dalam satu rumpun budaya yang sama maknanya tidak berbeda secara signifikan
  • Konotasi (the second order signification),

    • Menunjukkan hubungan tanda dan emosi dari pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya
    • Makna subjektif atau bahkan intersubjektif
    • Berbeda karena gender, seks, usia, kelas sosial, nasionalitas, etnis, dll.
    • Konotasi identik dengan ideologi dan mitos


Mitos

  • Mitos

    • Bagaimana kebudayaan menjelaskan beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.
    • Mitos diproduksi oleh kelas sosial yang mempunyai dominasi
  • Ideologi

    • Ideologi sebagai sistem keyakinan yang menandai sebuah kelompok/kelas
    • Ideologi sebagai ilusioner atau gagasan palsu yang diperlawankan dengan pengetahuan ilmiah
    • Ideologi sebagai produksi makna dan gagasan, bukan sesuatu yang statis tetapi praksis, dalam tataran ini seseorang telah mampu merespon secara tepat terhadap tanda , mitos dan konotasi seseorang menjadi konotator




Yüklə 0,83 Mb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə