31
Menghapus Pekerja Anak Secara Efektif
(Prinsip Global Compact PBB 5)
Apa itu pekerja anak?
Konvensi-konvensi ILO (Konvensi ILO No. 138 tentang Usia Minimum dan
Konvensi ILO No. 182 tentang Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak)
menyediakan kerangka hukum nasional untuk menerapkan usia minimum untuk
memasuki dunia kerja yang tidak boleh kurang dari usia setelah menyelesaikan
wajib belajar, dan dalam hal apapun tidak kurang dari 15 tahun. Usia yang lebih
muda diperbolehkan untuk masa transisi – umumnya di negara dimana fasilitas
ekonomi dan pendidikannya kurang berkembang, usia minimumnya adalah 14
tahun dan 12 tahun untuk jenis “pekerjaan ringan”. Di sisi lain, usia minimum
untuk melakukan pekerjaan berbahaya adalah lebih tinggi, yaitu 18 tahun untuk
semua negara.
Kotak 5
Usia Minimum untuk Bekerja
Negara maju
Negara yang
sedang
berkembang
Pekerjaan biasa
15 tahun
14 tahun
Pekerjaan berbahaya
18 tahun
18 tahun
Pekerjaan ringan
13 tahun
12 tahun
Istilah “pekerja anak” tidak boleh dicampur adukkan dengan “pekerjaan kaum
muda atau youth employmen atau “pekerjaan pelajar”. Pekerja anak adalah
bentuk eksploitasi yang merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Ia diakui
dan ditetapkan oleh instrumen-instrumen internasional. Kebijakan masyarakat
internasional dan hampir semua pemerintahan adalah menghapus pekerja anak.
32
Ada beberapa jenis pekerja anak, seperti yang dikategorikan dalam Konvensi ILO
no. 182, yang meminta pemerintah untuk mengambil langkah segera dan mendesak
jika pekerjaan-pekerjaan tersebut dilakukan oleh anak-anak yang berusia di bawah
18 tahun. Jenis pekerja anak ini adalah sebagai berikut:
•
segala bentuk perbudakan – termasuk perdagangan anak-anak, perbudakan
untuk membayar hutang, kerja paksa dan kerja wajib, dan pemakaian anak-
anak dalam konfl ik bersenjata;
•
pemakaian, pengadaan atau penawaran anak-anak untuk kegiatan prostitusi,
produksi pornografi atau untuk tujuan-tujuan pornografi ;
•
pemakaian, pengadaan atau penawaran anak-anak untuk kegiatan-kegiatan
yang melanggar hukum, terutama produksi dan perdagangan narkoba; dan
•
pekerjaan yang kemungkinan besar akan mengganggu kesehatan, keselamatan
dan moral anak sebagai konsekuensi dari sifat dan kondisi dimana pekerjaan
tersebut dilakukan.
Perusahaan perlu berupaya menghapus segala bentuk pekerja anak. Upaya untuk
menghapus bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak tidak boleh digunakan
untuk membenarkan bentuk-bentuk pekerja anak lainnya.
Mengapa perusahaan-perusahaan perlu peduli terhadap pekerja anak?
Pekerja anak mengganggu pertumbuhan fi sik, sosial, mental, psikologis dan spiritual
anak. Pekerja anak membuat anak-anak kehilangan masa kecil dan martabat
mereka. Mereka kehilangan pendidikan dan mungkin dipisahkan dari keluarga
mereka. Anak-anak yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar kemungkinan
besar akan tetap buta huruf dan tidak pernah memperoleh keterampilan yang
dibutuhkan untuk memperoleh pekerjaan dan memberikan kontribusi bagi
perkembangan ekonomi modern. Akibatnya, pekerja anak menimbulkan tenaga
kerja yang tidak berketerampilan, tidak memenuhi syarat sehingga mengganggu
peningkatan keterampilan tenaga kerja di masa mendatang.
Anak-anak menikmati hak asasi yang tidak kurang dari hak orang dewasa. Namun,
dikarenakan usia mereka dan fakta bahwa mereka masih tumbuh berkembang
dan memperoleh pengetahuan dan pengalaman, maka mereka punya beberapa
hak lain sebagai anak. Hak-hak ini mencakup perlindungan dari eksploitasi
ekonomi dan pekerjaan yang dapat mengganggu kesehatan, keselamatan atau
moral mereka, sehingga menghambat perkembangan mereka serta menghalangi
akses mereka ke pendidikan. Kompleksitas masalah pekerja anak berarti bahwa
perusahaan perlu mengatasi masalah ini secara sensitif, dan tidak mengambil
tindakan yang dapat mendorong anak-anak masuk ke bentuk-bentuk pekerjaan
33
yang lebih eksploitatif. Meskipun demikian, seperti yang tercantum dalam Prinsip
5, target semua perusahaan adalah menghapus pekerja anak di ranah-ranah yang
masih di bawah pengaruh perusahaan.
Keterlibatan perusahaan dengan pekerja anak kemungkinan besar akan
mengganggu reputasi perusahaan tersebut. Hal ini benar adanya untuk perusahaan
transnasional yang punya rantai pasokan dan layanan yang luas, dimana eksploitasi
ekonomi anak-anak, bahkan oleh seorang mitra usaha, dapat merusak citra merek
dan berdampak besar secara tak langsung terhadap keuntungan dan nilai saham
perusahaan tersebut.
Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghapus pekerja anak
secara efektif?
Pekerja anak harus menjadi kepedulian setiap perusahaan. Ini adalah masalah yang
serius di beberapa negara yang sedang berkembang; namun ia juga ada di negara
yang sudah maju walaupun tidak begitu terlihat misalnya di beberapa komunitas
pendatang.
Membangun kesadaran dan memahami faktor penyebab dan konsekuensi pekerja
anak adalah langkah pertama yang dapat diambil perusahaan. Langkah ini berarti
mengidentifi kasi persoalan tersebut serta menentukan apakah pekerja anak menjadi
satu masalah dalam bisnis ini atau tidak. Perusahaan yang bergerak dalam sektor-
sektor industri tertentu dengan rantai pasokan yang jauh secara geografi s perlu
ekstra hati-hati. Bagian dari kehati-hatian ini harus mencakup kajian penelitian
ILO dan lainnya untuk mengetahui sektor-sektor yang rentan terhadap masalah
pekerja anak di wilayah-wilayah dimana perusahaan beroperasi.
Di tempat kerja:
• Mematuhi undang-undang dan peraturan nasional tentang usia minimum,
dan jika peraturan nasional kurang memadai, maka mempertimbangkan
peraturan internasional.
• Menggunakan mekanisme yang memadai dan dapat dibuktikan untuk
melakukan verifi kasi usia.
• Apabila anak-anak di bawah usia kerja yang sah dijumpai di tempat kerja,
mengambil langkah untuk menyelamatkan mereka dari tempat kerja.
• Sebisa mungkin, membantu mengeluarkan anak-anak tersebut dari tempat
kerja dan membantu keluarganya agar dapat memperoleh akses yang
memadai serta alternatif yang lebih berkelanjutan.