Latar Belakang



Yüklə 475 b.
tarix11.01.2018
ölçüsü475 b.
#20452



Latar Belakang

  • Latar Belakang

    • Penyakit kusta mikroorganisme intraseluler
    • masalah kesehatan dunia.
    • monosit
    • Mycobacterium leprae makrofag
    • sel Scwhann
    • PGL-1 »« sel B sel plasma Ig.


MDT Bacteriostatic

  • MDT Bacteriostatic

  • Bacteriocide

  • Ekspresi Ag. Protein

  • M MHC Klas II

  • Limfosit T

  • Limfosit T Tc, Th, Ts dan Tr

  • Limfosit mensekresi beberapa sitokin



Limfosit T (Th0)

  • Limfosit T (Th0)

  • IFN-γ Limfosit T (Th1)

  • Limfosit T (Tc)

  • Sel NK

  • Limfosit T (Th2)

  • Monosit

  • IL-10 Makrofag

  • Limfosit B

  • IL-10 menginhibisi Th1 & sel NK sitokin







Kejadian reaksi tipe 1 ditemukan setelah 2 ~ 6 bulan pengobatan

  • Kejadian reaksi tipe 1 ditemukan setelah 2 ~ 6 bulan pengobatan

  • MDT-WHO mempunyai resiko terjadi reaktif sebanyak 23,5% lebih.

  • Reaksi Tipe 1 Delayed Type Hypersensitivity

  • Reaksi Tipe 2 Immune Complexs

  • CMI

  • Imunopatogenesis Reaksi Kusta Tipe 1 akibat MDT masih belum jelas







Daerah tropik & subtropik.

  • Daerah tropik & subtropik.

  • Jumlah kusta dunia 888.340 orang pada tahun 1977.

  • Sekarang 800.000 /th kasus baru

  • Di Indonesia (1 – 3 per 10.000) penduduk .

  • Frekuensi terbanyak terdapat pada kelompok umur produktif yaitu 15 ~ 29 tahun.



Kunjungan penderita kusta di RSU Dr Soetomo Surabaya baik di rawat jalan dan rawat inap sebanyak 3353 orang

  • Kunjungan penderita kusta di RSU Dr Soetomo Surabaya baik di rawat jalan dan rawat inap sebanyak 3353 orang



Pernyataan masalah

  • Pernyataan masalah

    • Aktivitas peran sub-set sel Th penderita kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT belum jelas
  • Pertanyaan masalah

    • Apakah terdapat aktivitas Th-1 pada tipe kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT ?
    • Apakah terdapat aktivitas Th-2 pada tipe kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT ?


Tujuan umum

  • Tujuan umum

    • Mengungkap perbedaan aktivitas peran sub-set sel Th penderita kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT.
  • Tujuan khusus

    • Membuktikan aktivitas Th-1 pada tipe kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT ?
    • Membuktikan aktivitas Th-2 pada tipe kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT ?
    • Membuktikan perbedaan aktivitas peran sub-set sel Th penderita kusta non-reaktif dan reaktif yang mendapatkan MDT.


Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

  • Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

    • Pemecahan masalah imunopatobiologi dari kusta reaktif yang mendapat MDT.
    • Menjadi dasar penentuan terapi kusta reaktif yang rasional
  • Pemecahan masalah pembangunan

    • Memberikan kontribusi terhadap pencegahan terjadinya kefatalan kusta reaktif yg mendapatkan MDT
    • Ditemukannya aktivitas peran masing-masing subset sel Th kusta reaktif sehingga memudahkan penentuan terapi secara pasti shg biaya dpt ditekan.
  • Pengembangan kelembagaan

    • Eksistensi divisi imunopatobiologi
    • Untuk pengembangan riset imunopatobiologi




. Non-MDT

  • . Non-MDT



Reaksi reversal

  • Reaksi reversal

  • Dikarenakan oleh reaksi hipersensitivitas tipe IV, maka rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-γ lebih banyak dibandingkan tipe non reaktif, sdgkn rerata proporsi limfosit T penghasil IL-10 tidak terdapat aktivitas pada tipe BL non-reaksi (71.61%) dg tipe BL reaktif ENL (69,96%).

  • Reaksi ENL

  • Merupakan hipersensitivitas humoral, dimana peran Ag-Ab kompleks dg aktivitas komplemen, shg disebut hipersensitivitas tipe III. Keadaan ini menunjukan aktivitas Th-1 dan Th-2 scr bersama dpt menimbulkan migrasi PMN dari arteriol, adanya sel edema, sweling serat elastis dan makrofag berkonsentrasi pada tempat tertentu.



Ilmu yang mempelajari fungsi yang berubah atau terganggu, sehingga timbul gejala dan tanda.

    • Ilmu yang mempelajari fungsi yang berubah atau terganggu, sehingga timbul gejala dan tanda.
  • Kondisi penyakit yg dpt menimbulkan fungsi tubuh terganggu / berubah

  • Proses penyakit :

    • Infeksi
    • Inflamasi
    • Neoplasia
    • Jejas / trauma
    • Kelelahan
  • Mekanisme kejadian munculnya gejala dan tanda penyakit secara spesifik



Penyakit

  • Penyakit

    • Penyimpangan dari keadaan normal
    • Perubahan dalam individu yg menyebabkan parameter kesehatan berubah / diluar batas normal
  • Tolok ukur biologis

    • Kemampuan individu untuk memenuhi tuntutan-tuntutan yg terdapat pada tubuhnya.
    • Kemampuan menyesuaikan tuntutan / perubahan dalam lingkungan eksternal dalam rangka mempertahankan lingkungan internal yg tetap


Merupakan suatu sistem (pernapasan, integumen, kardiovaskuler, persyarafan, dll)

  • Merupakan suatu sistem (pernapasan, integumen, kardiovaskuler, persyarafan, dll)

    • Sub sistemnya ada jaringan
    • Sub-sub sistem ada organ
    • Sub-sub-sub sistem ada sel
    • Didalam ada organel sel
  • Merupakan (Bio-Psiko-Sosio-Spiritual-Kultural)

    • Tidak ada unsur manusia tersebut yang berdiri sendiri.
    • Semua saling keterkaitan
  • Merupakan subyek mater keperawatan

  • Bagaimana sehat – sakit itu terjadi ?



Ciri Organisma :

  • Ciri Organisma :

    • Metabolisme
    • Tumbuh – kembang
    • Homeostasis
    • Reproduksi


Penetapan sebab atau alasan dari suatu fenomena deseases

  • Penetapan sebab atau alasan dari suatu fenomena deseases

  • Agent penyebab penyakit (deseases)

  • Contoh : Mikobakterium leprae

    • Adalah agent penyebab penyakit kusta
    • Faktor etiologi lain seperti :
      • Umur
      • Keadaan gizi
      • Pekerjaan
      • Kebiasaan yg mempermudah sakit yaitu merokok dll


Agaknya semua respon 3 faktor tersebut mempunyai potensi yang sama menimbulkan penyakit.

  • Agaknya semua respon 3 faktor tersebut mempunyai potensi yang sama menimbulkan penyakit.

  • Dilihat dari sisi manusia penyebab deseases :

    • Faktor Intrinsik (Endogen)
    • Faktor Ekstrinsik (Eksogen)


Analisa patogenesis

  • Analisa patogenesis

    • Mengkaitkan proliferasi dan penyebaran agen penyebab dg respon peradangan yg timbul
    • Mengkaitkan sistem ketahanan tubuh terhadap agen pengrusakan sel-sel jaringan yang sebenarnya.
  • Manifestasi klinis

    • Mengetahui pola dan taraf kerusakan yg diakibatkan shg menimbulkan gejala dan tanda spesifik


Formulasi

  • Formulasi

    • P + E + S
    • Problem + Etiologi + Sign/Symptom
  • Contoh

    • Resiko kerusakan integritas kulit r/t perubahan pd fungsi barier kulit dd eritema, krusta, skuamosa
    • Gangguan rasa nyaman (nyeri) r/t lesi kulit dd erosi epidermis dan dermis
    • Gangguan citra tubuh r/t penampilan kulit tidak bagus dd bercak, sikatrik, keloid.
    • Dll


Merupakan Kebutuhan Dasar Manusia (KDM)



Merupakan kerangka konsep dari agen penyebab penyakit sampai timbul gejala dan tanda yang diakhiri munculnya permasalahan keperawatan

  • Merupakan kerangka konsep dari agen penyebab penyakit sampai timbul gejala dan tanda yang diakhiri munculnya permasalahan keperawatan

  • Masalah keperawatan

    • Adalah problem dalan formulasi diagnose keperawatan yaitu gangguan/perubahan KDM
    • Bisa Aktual, Resiko, Potensial dan Perubahan


Resiko kerusakan integritas kulit r/t perubahan pd fungsi barier kulit dd mati rasa, krusta, skuamosa

    • Resiko kerusakan integritas kulit r/t perubahan pd fungsi barier kulit dd mati rasa, krusta, skuamosa
    • Gangguan rasa nyaman (nyeri) r/t lesi kulit dd erosi epidermis dan dermis
    • Gangguan citra tubuh r/t penampilan kulit tidak bagus dd bercak, sikatrik, keloid.
    • Gangguan pola tidur r/t reaksi tubuh thdp obat dd pusing, mual dan rasa terbakar
    • Kurang pengetahuan r/t program terapi


Tujuan :

  • Tujuan :

    • Klien dapat mencakup terpeliharanya integritas kulit.
    • Meredanya gangguan rasa nyaman
    • Berkembangnya sikap untuk dapat menerima keadaan diri
    • Diperolehnya pengetahuan tentang perawatan kulit dan tidak ada komplikasi


Mempertahankan integritas kulit

  • Mempertahankan integritas kulit

    • Bila kulit sangat sensitif, mandi atau mencuci harus menggunakan air sabun konsentrsi rendah
    • Pembilasan dg air hangat dan dikeringkan pakai handuk scr perlahan dg pemijatan
    • Preparat emolien dpt dioleskan utk menjaga kelembaban kulit
    • Bila tangan klien sangat sensitif, maka kita perlu mengenakan sarung tangan (cosmetic glove)
    • Menghindar dari cidera termal
    • Imunitas yg bermasalah akan resiko tjd infeksi kulit .


Meredakan ketidaknyamanan

  • Meredakan ketidaknyamanan

    • Klien yg sangat sensitif perlu menghindari penggunaan kain wol dan mandi air hangat
    • Untuk mengurangi gatal, bisa dg melembabkan udara lingkungan dan mempertahankan suhu kamar
    • Perlu memotong kuku krn ada resiko menggaruk
    • Pemberian air pd kompres akan menimbulkan rasa sejuk dan meredakan pruritus
    • Kolaborasi pemberian obat
    • Agar tdk tjd maserasi kulit, mandi dibatasi 20~30 menit saja
    • Terapi rendaman bisa 2 x sehari


Mencapai tidur nyenyak

  • Mencapai tidur nyenyak

    • Klien hrs mengikuti jadwal tidur yang teratur
    • Melaksanakan rutinitas atau ritual sebelum tidur utk memudahkan peralihan dr terjaga ke tidur
    • Menghindri minuman yg mengandung kafein
    • Melakukan latihan scr teratur
    • Jangan tidur bila tidak mengantuk
    • Segera bangun pada pagi hari
    • Jangan berupaya tidur sebentar


Tidak minum alkohol

  • Tidak minum alkohol

  • Tidak mengkonsumsi kafein

  • Tidak menggunakan nikotin

  • Latihan fisik rutin

  • Mengurangi snack mengandung karbohidrat

  • Lingkungan kondusif

  • Teknik relaksasi

  • Hipnoterapi

  • Medikasi

  • Stimulasi pendengaran

  • Terapi sirep



Meningkatkan penerimaan diri

  • Meningkatkan penerimaan diri

    • Perubahan tampilan diri akan berdampak pada citra diri dan akibatnya akan tjd perubahan sosial, bisnis dan aktivitas rekreasi
    • Membiarkan klien utk mengekspresikan dirinya
    • Berikan motivasi sewajarnya
    • Jelaskan keadaan yg sebenarnya dan prognosisnya
    • Berikan sikap saling percaya dan saling menghargai
    • Tingkatkan komunikasi


Memahami perawatan kulit

  • Memahami perawatan kulit

    • Berikan informasi ttg perawatan kulit dg sikap kooperatif dan tdk cemas
    • Penyampaian informasi perawatan dan pengobatan dpt membesarkan harapan dan menambah kemampuan menggunakan sumberdaya lebih efektif
    • Penggunaan preparat kosmetik yg tepat dpt membawa manfaat yg banyak
    • Bila klien deprasi dg penggunaan konseling efektif


Pendidikan klien dan pertimbangan perawatan di rumah

  • Pendidikan klien dan pertimbangan perawatan di rumah

    • Kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang
    • Prinsip nutrisi yg sehat utk kulit
    • Latihan fisik teratur
    • Istirahat dan tidur cukup
    • Program penyuluhan difokuskan pada perawatan kulit
    • Jelaskan ttg efek samping dan upaya penanggulangannya


Memantau dan menangani komplikasi

  • Memantau dan menangani komplikasi

    • Jaga kebersihan kulit
    • Jaga kelembaban kulit
    • Obat yg diresepkan harus di minum atau dioleskan sesuai dg program pengobatan
    • Gunakan balutan yg steril dan tdk terkontaminasi


Mempertahankan integritas kulit

  • Mempertahankan integritas kulit

  • Mencapai peredaan gangg rasa nyaman

    • Program terapi telah dijalankan
    • Klien nyaman dan tidak mengeluh gatal
  • Mencapai tidur yg lebih nyenyak

    • Menyatakan tidur lebih nyenyak
    • Terlihat wajah lebih segar
    • Menyatakan merasa lebih sehat


Memperlihatkan peningkatan sikap untuk menerima keadaan diri

  • Memperlihatkan peningkatan sikap untuk menerima keadaan diri

    • Lebih sedikit mengungkapkan kata-kata yang mencela diri
    • Tidak memberikan perhatian kepada penampilan diri
  • Mencapai pemahaman terhadap perawatan kulit

    • Mengucapkan kata-kata mengerti program pengobatan dan perawatan kulitnya
    • Memperlihatkan kemampuan utk melaksanakan terapi




Yüklə 475 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə