Cara mempertahankan diri dari penyakit



Yüklə 460 b.
tarix17.01.2018
ölçüsü460 b.
#21461



Sistem kekebalan tubuh (sistem imun)  sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit.

  • Sistem kekebalan tubuh (sistem imun)  sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit.

  • Perlindungan terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh





Cara mempertahankan diri dari penyakit

  • Cara mempertahankan diri dari penyakit

  • Sistem pertahanan tubuh non spesifik  Tidak membedakan mikrobia patogen yang satu dengan yang lainnya.

  • Sistem pertahanan tubuh spesifik  Pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk dalam tubuh

  • Cara memperoleh

  • Kekebalan aktif  dihasilkan oleh tubuh itu sendiri.

  • Kekebalan pasif  diperoleh setelah menerima antibodi dari luar tubuh.

  • Mekanisme kerja

  • Kekebalan humoral  Melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam aliran darah.

  • Kekebalan seluler  Melibatkan sel T yang berfungsi menyerang sel-sel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung.



Pertahanan yg trdapat di permukaan tubuh

  • Pertahanan yg trdapat di permukaan tubuh

  • Fisik

  • Mekanis

  • Kimiawi

  • Biologi

  • Respon peradangan (inflamasi)

  • Fagositosis

  • Protein Antimikrobia



Fisik  lapisan terluar kulit (jaringan epitel) dan membran mukosa

  • Fisik  lapisan terluar kulit (jaringan epitel) dan membran mukosa

  • Mekanis  rambut hidung dan silia pada trakea

  • Kimiawi  minyak & keringat di kulit, air mata, saliva, mukosa (menghidrolisis dinding sel bakteri)

  • Biologis  populasi bakteri tidak berbahaya



Respons tubuh terhadap kerusakan jaringan, misalnya akibat tergores atau benturan keras.

  • Respons tubuh terhadap kerusakan jaringan, misalnya akibat tergores atau benturan keras.

  • Kumpulan dari empat gejala: dolor (nyeri), rubor (kemerahan), calor (panas), dan tumor (bengkak).

  • Mencegah penyebaran infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.

  • Sbg sinyal bahaya dan perintah agar neutrofil dan monosit melakukan fagositosis.



Mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan cara mencerna mikrobia/partikel asing.

  • Mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan cara mencerna mikrobia/partikel asing.

  • fagosit mononuklear  monosit (di dalam darah) dan jika bermigrasi ke jaringan akan berperan sebagai makrofag.

  • fagosit polimorfonuklear  granulosit, yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, dan cell mast (mastosit)



Protein komplemen dan interferon.

  • Protein komplemen dan interferon.

  • Protein komplemen membunuh patogen dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut.

  • Interferon dihasilkan oleh sel yang terinfeksi virus  mencegah replikasi virus.



















Kekebalan Aktif Alami  diperoleh seseorang setelah mengalami sakit akibat infeksi suatu kuman penyakit. Contoh: Campak, Cacar

  • Kekebalan Aktif Alami  diperoleh seseorang setelah mengalami sakit akibat infeksi suatu kuman penyakit. Contoh: Campak, Cacar

  • Kekebalan Aktif buatan  vaksin atau imunisasi.

  • Vaksin dapat berupa suspensi mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan.

  • Vaksin juga dapat berupa toksoid atau ekstrak antigen dari suatu patogen yang telah dilemahkan.





Kekebalan Pasif Alami  bayi menerima antibodi dari ibunya melalui plasenta saat masih dalam kandungan, pemberian ASI pertama (kolostrum) yang mengandung banyak antibodi.

  • Kekebalan Pasif Alami  bayi menerima antibodi dari ibunya melalui plasenta saat masih dalam kandungan, pemberian ASI pertama (kolostrum) yang mengandung banyak antibodi.

  • Kekebalan Pasif Buatan  menyuntikkan antibodi yang diekstrak dari suatu individu ke tubuh orang lain sebagai serum. Contoh: pemberian serum antibisa ular kepada orang yang dipatuk ular berbisa.



Melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe.

  • Melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe.

  • Ketika antigen masuk ke dalam tubuh untuk pertama kali, sel B pembelah akan membentuk sel B pengingat dan sel B plasma.

  • Sel B plasma akan menghasilkan antibodi yang mengikat antigen sehingga makrofag akan mudah menangkap dan menghancurkan patogen. Setelah infeksi berakhir, sel B pengingat akan tetap hidup dalam waktu lama.

  • Serangkaian respons ini disebut respons kekebalan primer.





Presipitasi, yaitu antigen dan antibodi yang mengendap ketika bertemu. Hal ini dapat terjadi jika antigen bersifat larut air.

  • Presipitasi, yaitu antigen dan antibodi yang mengendap ketika bertemu. Hal ini dapat terjadi jika antigen bersifat larut air.

  • Aglutinasi, yaitu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat lalu membentuk gumpalan. Terjadi apabila antigen bersifat karier, contohnya eritrosit.

  • Netralisasi, yaitu antibodi yang menghalangi antigen untuk berikatan dengan sel lain sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan.



Presipitasi adalah salah satu metode yang paling sederhana untuk mendeteksi adanya reaksi antigen-antibodi, karena sebagian besar antigen adalah multivalen sehingga memiliki kemampuan untuk membentuk agregat jika ditambahkan suatu antibodi yang sesuai

  • Presipitasi adalah salah satu metode yang paling sederhana untuk mendeteksi adanya reaksi antigen-antibodi, karena sebagian besar antigen adalah multivalen sehingga memiliki kemampuan untuk membentuk agregat jika ditambahkan suatu antibodi yang sesuai

  • Pada prinsipnya reaksi presipitasi adalah reaksi antara antigen (larut) dengan antibodi (pasti larut), menghasilkan suatu agregat yang terlihat dengan mata telanjang







Berbeda dengan presipitasi, reaksi aglutinasi adalah reaksi antara antigen yang tidak larut dengan antibodi yang larut

  • Berbeda dengan presipitasi, reaksi aglutinasi adalah reaksi antara antigen yang tidak larut dengan antibodi yang larut

  • Dapat juga antigen yang bereaksi adalah antigen larut, tetapi diikat oleh suatu pembawa (carrier) yang tidak larut, misalnya: sel darah merah, butiran latex dll









  • Di dalam reaksi netralisasi, efek toksik dari eksotoksin bakterial atau viral dieliminasi oleh antibodi spesifik atau toxoid

  • Virus umumnya dapat menyebabkan hemaglutinasi jika ditambah dengan sel darah merah.

  • Jika terdapat antibodi terhadap virus tersebut, maka hemaglutinasi tidak terjadi. Antibodi tersebut menetralisasi virus, sehingga tidak terjadi hemaglutinasi









Yüklə 460 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə