Bentuk muka bumi


Tips Menghadapi Gempa Bumi



Yüklə 179,49 Kb.
səhifə2/3
tarix11.04.2018
ölçüsü179,49 Kb.
#37331
1   2   3

Tips Menghadapi Gempa Bumi

1. Jika berada di dalam rumah: Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuhmu dari jatuhan benda-benda. Jika kamu tidak memiliki meja, lindungi kepalamu dengan bantal. Jika kamu sedang menyalakan kompor, matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.

2. Jika berada di luar rumah: Lindungi kepalamu dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bias muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepalamu dengan menggunakan tangan, tas atau apa pun yang kamu bawa.

3. Jika kamu berada di mall, bioskop, atau di lantai dasar gedung: Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

4. Jika kamu berada di dalam lift: Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika kamu merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika kamu terjebak dalam lift, hubungi petugas gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

5. Jika kamu berada di dalam kereta api: Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga kamu tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.

6. Jika kamu berada di dalam mobil: saat terjadi gempa bumi besar, kamu akan merasa seakan-akan roda mobil tersebut gundul. Sopir akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi, keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

7. Jika kamu berada di gunung/pantai: Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika kamu merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

8. Dengarkan informasi: Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Kamu dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

Tips Menghadapi Tsunami

1. Jika kamu berada di pantai dan secara mendadak melihat air laut yang surut melebihi dari biasanya, segeralah lari ke tempat yang tinggi.

2. Jika kamu berada di pantai dan dari kejauhan tampak garis memanjang kehitaman tinggi, itu adalah gelombang yang sangat tinggi. Segeralah lari ke tempat yang tinggi.

3. Panjatlah pohon yang cukup tinggi dan kuat, serta berpeganglah kuatkuat pada batang pohon tersebut.

4. Jika kamu berada di rumah tingkat, segeralah naik ke lantai (tingkat) yang lebih tinggi.

Sumber : http://merapi.vsi.esdm.go.id





Eksogen berasal dari kata ekso (luar) dan genus

(asal mula). Jadi, tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen bersifat merusak dan mengikis bagian kulit bumi yang tinggi dan mengisi bagian kulit bumi yang lebih rendah. Perwujudan tenaga eksogen dalam proses eksogenetik berupa pelapukan, pengikisan (erosi), sedimentasi, dan denudasi.




d:\walpaper\my family\hendra.jpg


Pelapukan adalah proses penghancuran massa suatu bahan dari ukuran yang besar menjadi kecil oleh tenaga eksogen. Pelapukan dapat di-pengaruhi oleh banyak hal. Menurut penyebab-nya dikenal tiga jenis pelapukan, yaitu pelapukan mekanik, pelapukan kimiawi,dan pelapukan organik.

Pelapukan organik terjadi oleh aktivitas manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya:

  • aktivitas berbagai binatang kecil seperti cacing yang tinggal di dalam tanah mempercepat rusaknya batuan;

  • humus dan lumut yang menempel pada batuan menyebabkan batuan menjadi melapuk.

Pelapukan mekanik terjadi karena adanya perubahan suhu yang mencolok antara siang dan malam. Pelapukan ini sangat terlihat di daerah gurun. Perubahan suhu yang mencolok mengakibatkan terjadinya pemuaian dan penyusutan/pengkerutan batu-batuan dengan cepat. Akibatnya lama kelamaan batu-batuan akan pecah. Pelapukan mekanik juga dapat terjadi karena adanya desakan akar pohon ke celah-celah batuan.




Pelapukan kimiawi adalah proses penghancuran batuan akibat perubahan susunan kimiawi batuan asal. Umumnya pelapukan kimiawi terjadi di daerah kapur beriklim tropis. Misalnya daerah pegunungan kapur Gunung Kidul (Yogyakarta).



Pengikisan (erosi) adalah gejala eksogenetik sebagai kelanjutan gejala pelapukan. Setelah batuan melapuk, tenaga aliran yang kuat akan mengikis dan membawa material hasil pelapukan tersebut ke tempat lain. Berdasarkan faktor penyebabnya erosi dibedakan menjadi empat macam
d:\walpaper\my family\hendra.jpg


Erosi oleh gletser (erosi glasial/

eksharasi)

Hasil erosi gletser misal-nya danau gletser dan berubahnya muka palung. Jika semula berbentuk

V menjadi berbentuk U.
surgeon_brooks_reviewing_material_hg_clr
Erosi oleh air sungai (erosi aquatis)

Kikisan air sungai meng-hasilkan lem-bah, ngarai, serta meander/

Kelokan sungai. Kikisan dipengaruhi

oleh kecepatan dan jumlah air sungai.





Erosi oleh air laut (abrasi)

Kikisan oleh air laut menghasil-kan pantai terjal (cliff), relung-relung pantai, dan gua laut (sea cave).






Erosi oleh angin (ablasi)

Kikisan oleh tenaga angin banyak terjadi di

daerah gurun atau di daerah terbuka.


Sedimentasi dan akibatnya

Peristiwa pengendapan material yang dibawa oleh tenaga pengerosi disebut sedimentasi. Tempat di mana tenaga erosi berkurang atau berhenti sama sekali merupakan tempat pengendapan/ sedimentasi. Jenis sedimentasi dipengaruhi tenaga pengangkut dan tempat pengendapan



sedimentasi glasial (di daerah es)

sedimentasi marine (di laut)

sedimentasi limnis (di danau atau rawa)

sedimentasi teristis (di darat)

sedimentasi fluvial (di sungai)

Sedimentasi menurut tempat pengendapan

sedimentasi glasial (diangkut oleh es/gletser)

sedimentasi aeris (diangkut oleh angin)

sedimentasi aeris (diangkut oleh angin)

sedimentasi aquatis (diangkut oleh air)

Sedimentasi menurut tenaga pengangkut
d:\walpaper\my family\hendra.jpg


Denudasi dan akibatnya

Denudasi merupakan proses penelanjangan atau pengelupasan batuan induk melalui peristiwa-peristiwa pelapukan, pengikisan (erosi), serta longsornya tanah oleh gaya berat (mass-wasting).

Akibat dari denudasi adalah terlepasnya dan habisnya bagian tanah yang subur dan sisanya hanya berupa batuan tandus. Hasil denudasi berupa bukit-bukit sisa/residu, biasanya berupa batuan induk yang keras dan dinamakan monadnock. Daerah-daerah yang telah mengalami denudasi biasanya merupakan daerah terjal, tidak subur, dan gersang.





gct00955 gagal


BATUAN. Kulit bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan yang mengalami proses-proses alamiah selama berjuta-juta tahun. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan.
d:\walpaper\my family\hendra.jpg


Batuan beku merupakan batuan keras yang terbentuk dari magma yang keluar dari perut bumi dan membeku karena mengalami proses pendinginan. Karena itu, batuan beku juga disebut sebagai bekuan. Batuan beku dapat dibedakan berdasarkan tempat magma yang keluar membeku, yaitu :




Batuan beku dalam atau batuan beku plutonik terbentuk karena proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara lambat, sehingga biasanya berbentuk kasar dan mengkristal atau holokristalin. Contohnya, magma mengalir dan meresap ke dalam lapisan-lapisan bumi bagian dalam dan membeku di situ. Contoh batuan beku dalam antara lain sienit, granit, diorit, dan gabro.


Batuan beku luar atau batuan beku vulkanik terbentuk karena adanya proses pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat, sehingga bentuknya halus dan tidak mengkristal atau kristalnya sangat halus. Contoh batuan beku dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, dan basalt



Batuan beku korok terbentuk karena proses penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. Batuan beku jenis

ini juga mengkristal. Beberapa contoh batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, dan ordini






Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya berlapis-lapis secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali ditemukan fosil-fosil. Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan organik.


Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.



Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya adalah garam




Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenic terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar



Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan malihan disebut juga batuan metamorfosis.

Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, yaitu





Batuan malihan kontak atau thermal terbentuk karena adanya pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang berasal dari batu kapur



Batuan malihan dinamo, merupakan batuan yang terbentuk karena adanya tekanan yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang berada di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya batu sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).


Batuan malihan thermal-pneumatolik, merupakan batuan yang terben-tuk karena adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan yang sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu zamrud, permata, dan topaz




Coba kalian cari gambar batuan-batuan tersebut di atas berikut dengan keterangannya



  1. Relief Daratan

Secara garis besar relief daratan dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Gunung berapi, pegunungan dan bukit. Permukaan bumi yang menonjol ke atas dapat berujud gunung, pegunungan, dan bukit. Gunung berapi merupakan tempat keluarnya magma dari dalam bumi. Contoh gunung berapi adalah: Gunung Kerinci (Sumatera), Gunung Merapi dan Gunung Semeru (Jawa), Gunung Soputan (Sulawesi), dan Gunung Rinjani (Lombok). Pegunungan merupakan deretan atau rangkaian gunung yang menjulang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan memiliki ketinggian lebih dari 500m di atas permukaan laut. Bukit adalah pegunungan rendah, memiliki ketinggian kurang dari 500 m. Contoh pegunungan: Peg. Bukit Barisan (Sumatera), Peg. Meratus (Kalimantan), Peg. Jaya Wijaya (Papua) dan Peg. Himalaya (India).

b. Dataran tinggi dan dataran rendah. Suatu daerah yang relatif datar dengan ketinggian kurang dari 200 meter dinamakan dataran rendah. Apabila daerah yang datar tersebut berada di daerah yang tinggi disebut dataran tinggi atau plato. Contoh: dataran tinggi Gayo (Nanggro Aceh Darussalam), dan dataran tinggi Bandung (Jawa Barat).

c. Pantai. Daratan yang terletak di tepi laut disebut pantai. Di daerah pantai dikenal berbagai bentuk muka bumi sebagai berikut.

1) Teluk, yaitu laut yang menjorok ke daratan

2) Tanjung atau ujung, yaitu daratan yang menjorok ke laut. Ujung yang sangat panjang dinamakan jazirah atau semenanjung.

3) Delta, tanah endapan di muara sungai.

4) Gosong, pulau yang tergenang ketika laut pasang dan muncul ke permukaan ketika air laut surut disebut gosong ( gosong pasir).



Relief Muka Bumi
d:\walpaper\my family\hendra.jpg


2. Relief Dasar Laut

Relief dasar laut mirip dengan permukaan daratan, menonjol ke atas dan ada bagian yang cekung ke bawah, seperti tampak pada gambar :



a. Basin atau lubuk laut, yaitu bentuk dasar laut yang mirip dengan palung laut, tetapi dasarnya lebih lebar dan datar.

b. Celah memanjang (rift valley), yaitu cekungan seperti parit yang lebar dan memanjang di dasar laut.

c. Pegunungan bawah laut, yaitu rangkaian pegunungan yang ada di bawah permukaan air laut.

d. Gunung berapi bawah laut, yaitu gunung berapi yang berada di dasar laut, dan di bawah permukaan air laut.

Permukaan bumi tidak rata karena adanya tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi sedang tenaga eksogen berupa tenaga yang berasal dari luar bumi.

Di Indonesia terdapat beberapa deretan pegunungan, yaitu:

a. Deretan pegunungan Sunda, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusatenggara, Maluku Selatan dan berakhir di Pulau Banda.

b. Deretan Sirkum Australia, yaitu deretan pegunungan yang berjajar dari Australia, ujung timur Pulau Irian, masuk melalui bagian tengah Irian dengan puncak tertinggi Jayawijaya.

c. Deretan pegunungan Sangihe, yaitu deretan pegunungan yang membujur dari Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara), masuk ke Minahasa, Teluk Gorontalo (dengan Gunung Una-Una yang sering meletus) hingga Sulawesi Selatan.

d. Deretan Pegunungan Halmahera, yaitu deretan pegunungan yang berderet mulai dari Pulau Talaut, Pulau Maju dan Tifor di Maluku Utara, masuk ke Halmahera serta Pulau Ternate dan Tidore, berbelok ke timur hingga Kepala Burung

e. Deretan Pegunungan Kalimantan, deretan ini bermula dari Pulau Palawan (Filipina) kemudian masuk ke Kalimantan




j0223745

Bentuk Muka Bumi dan Pengaruhnya bagi Kehidupan


Telah kamu pelajari pada pembahasan sebelumnya bahwa permukaan bumi mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan oleh tenaga en-dogen dan eksogen.

Keragaman bentuk muka bumi akibat dua tenaga tersebut berpenga-ruh terhadap makhluk hidup (manusia, tumbuhan, dan hewan) di sekitarnya.

Makhluk hidup termasuk manusia dapat bertahan hidup jika mampu beradap-tasi dengan lingkungan di sekitarnya. Akibat adanya proses adaptasi manusia terhadap lingkungan akan melahirkan kebiasaan yang berbeda. Corak kehi-dupan di daerah pegunungan berbeda dengan manusia yang tinggal di dataran rendah, begitu pun sebaliknya. Pada bahasan kali ini akan difokuskan pada pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan di daerah pegunungan dan dataran rendah. Aspek yang akan dibahas meliputi mata pencarian, pakaian, bentuk rumah, dan sistem transportasi.
d:\walpaper\my family\hendra.jpg


Kehidupan di Daerah Pegunungan

Pegunungan atau gunung memiliki udara yang sejuk. Hal ini dikarenakan angin yang datang dari arah laut setelah mencapai daerah pegunungan akan naik ke atas. Akhirnya angin akan menjadi lebih dingin sehingga menimbulkan awan dan terjadilah hujan di sekitarnya. Banyaknya hujan di pegunungan mengakibatkan tanah di daerah sekitarnya menjadi subur (banyak mengandung humus). Dengan tanah yang subur memungkinkan tumbuh nya berbagai jenis tanaman. Kesuburan tanah ini berpengaruh terhadap mata pencarian penduduk di sekitarnya. Umumnya penduduk di daerah pegunungan menggantungkan hidupnya dari pertanian dan perkebunan. Tanaman yang mereka tanam, seperti kina, kopi, sayur-sayuran, dan berbagai jenis buah-buahan.

Daerah pegunungan yang subur biasanya terdapat hutan lebat. Hasil utama hutan adalah kayu. Kayu sangat diperlukan untuk berbagai kebutuhan manusia, di antaranya untuk kayu bakar, bangunan, mebel, dan bahan kertas. Oleh karena itu, penduduk sekitar hutan banyak yang bermata pencarian mencari hasil hutan, seperti kayu bakar, kayu, rotan, dan getah untuk dijual ke kota. Penduduk di daerah pegunungan biasanya memakaipakaian tebal karena suhu udaranya dingin. Rumah mereka biasanya dibangun di lereng. Rumah di daerah pegunungan yang dingin dibuat tertutup agar hangat. Umumnya rumah mereka mengelompok pada daerah yang agak datar. Rumah yang berkelompok ini membentuk ikatan kekeluargaan yang erat, rukun, dan damai.

Di daerah pegunungan juga dihasilkan bahan tambang, seperti biji besi, tembaga, nikel, timah putih, emas, perak, dan belerang. Di sekitar daerah pertambangan banyak penduduk yang bermata pencarian sebagai buruh tambang. Bahkan tidak sedikit di antara mereka bertindak sebagai penambang liar. Misalnya, di daerah Kalimantan Tengah ditemukan daerah penambangan emas liar yang dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya.

Daerah pegunungan memiliki bentang alam yang berbukit-bukit. Tidak sedikit di antara bukit dipisahkan oleh lembah, lereng, atau sungai. Kondisi alam seperti ini kurang menguntung-kan dalam bidang transportasi. Untuk berjalan kaki saja dirasakan berat karena harus mendaki (naik dan turun). Pembangunan jalan raya atau jalan kereta api relatif sulit dan memerlukan biaya yang besar. Namun, jika daerah pegunungan berhasil dibangun jalan raya atau jalan kereta, hasilnya akan menarik. Misalnya, jalan raya di kawasan Puncak Bogor Jawa Barat yang berbelok-belok jika dilihat dari atas sungguh indah. Jalan kereta api di sekitar Purwakarta Jawa Barat atau Lembah Anai Sumatra Barat tampak indak dihiasi banyaknya jembatan antarbukit. Bahkan jalan kereta api harus menembus gunung (terowongan).



d:\gambar bergerak\animasi baru\ag00505_.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\ag00604_.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\ag00607_.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\ag00573_.gif


Kehidupan di Daerah Dataran Rendah

Secara umum dataran rendah di Indonesia merupakan dataran hasil endapan oleh air yang disebut dataran aluvial. Dataran aluvial memiliki tanah yang subur dan sangat baik

untuk daerah pertanian, perkebunan, pemukiman, atau untuk industri. Umumnya dataran rendah dan delta sangat baik untuk lahan pertanian. Pengolahan tanahnya lebih mudah karena topografinya relatif datar. Penduduk di dataran rendah banyak yang bermata pencarian bertani. Tanaman yang cocok, antara lain padi, tebu, jagung, kelapa, dan palawija. Umumnya pertanian di daerah ini memiliki areal yang luas dan dapat menghasilkan produksi pertanian yang besar. Misalnya, jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat merupakan salah satu daerah penghasil padi terbesar sehingga sering disebut lumbung padi nasional.

Daerah dataran rendah juga dapat berupa daerah pantai. Umumnya penduduk yang tinggal di sekitar pantai bermata pencarian sebagai nelayan. Ada pula di beberapa daerah para nelayan selain menangkap ikan di laut juga membudidayakan tambak. Misalnya, di pantai timur Sumatra dan pantai utara Jawa banyak para nelayan yang membudidayakan tambak udang.

Dalam kenyataannya, tidak semua dataran rendah tanahnya subur. Daerah rawa-rawa, seperti di daerah Sumatra, Kalimantan, dan Papua tanahnya tidak subur. Oleh karena terlalu lama tergenang air, unsur hara di dalam tanah sudah habis tercuci. Daerah rawa belum dimanfaatkan secara optimal. Hanya sebagian kecil rawa-rawa yang dimanfaatkan untuk sawah pasang surut atau dijadikan tambak udang. Misalnya di rawa-rawa sempit daerah Jawa, Sumatra, Bali, dan Sulawesi.

Dataran rendah mempunyai ketinggian tempat di bawah 500 meter di atas permukaan laut. Suhu udara berkisar antara 22ºC–27ºC sehingga termasuk daerah panas. Oleh karena suhu udaranya panas, bentuk rumah di dataran rendah pada umumnya memiliki ventilasi yang lebar dan banyak sehingga memudahkan sirkulasi udara. Jenis pakaian juga dipilih dari kain yang relatif tipis dan sejuk. Penduduk di daerah dataran rendah biasanya menghindari pakaian dari bahan yang tebal.

Pembangunan sarana tranportasi di dataran rendah juga lebih menguntungkan. Perjalanan dapat lebih cepat karena jalannya lurus dan tidak mendaki. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan juga lebih murah dan mudah. Tidak heran di dataran rendah banyak ditemukan jenis sarana transportasi, mulai dari sepeda, beca, motor, mobil, kereta api, dan pesawat udara. Di sebagian dataran rendah juga banyak yang memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi. Misalnya, di daerah Sumatra dan Kalimantan banyak penduduk yang menggunakan perahu sebagai sarana transportasi di sungai



d:\gambar bergerak\animasi baru\ag00459_.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\ag00627_.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\j0162998.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\j0163030.gifd:\gambar bergerak\animasi baru\j0162983.gif




Nah ! sekarang saatnya kalian membuat kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 atau 6 orang. Pilih salah satu menjadi ketuanya. Kemudian diskusikan masalah di bawah ini ! (jika perlu referensi tambahan silahkan akses internet pada alamat : hendraprijatna68. Selamat belajar.

Wah ! ternyata alam ini sungguh luar biasa. Maka seharusnya kalian memelihara lingkungan ini, demi kelangsungan hidup kita semua. Setuju ? ! ……………
d:\gambar bergerak\animasi\1047444azmp81le1x.gif



Yüklə 179,49 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©www.genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə